Kirim Press Release
Contact Us
  • Login
  • Register
Siaran Berita
Leaderboard apa apa
  • Berita Utama
  • Ekonomi & Bisnis
  • Internasional
  • Nasional
  • Properti dan Infrastruktur
  • SBTV
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Teknologi
    • Otomotif
    • English
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Pariwisata
    • Pendidikan
    • Product Review
    • Sorot
    • Sport
    • Event
    • Opini
    • Profil
Siaran Berita
  • Berita Utama
  • Ekonomi & Bisnis
  • Internasional
  • Nasional
  • Properti dan Infrastruktur
  • SBTV
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Teknologi
    • Otomotif
    • English
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Pariwisata
    • Pendidikan
    • Product Review
    • Sorot
    • Sport
    • Event
    • Opini
    • Profil
No Result
View All Result
Siaran Berita
No Result
View All Result
Home Opini

“Gadget dalam Genggaman, Emosi dalam Taruhan: Refleksi untuk Siswa SD”

Melia Septiani, Dr. Esti Susiloningsih, M.Si., Dwi Cahaya Nurani, M.Pd.

Melia Septiani by Melia Septiani
5 October 2025
in Opini
A A
0
file 000000006b0c61faa744ade19a138cb6 1
857
SHARES
1.2k
VIEWS

Palembang, Siaran-berita.com – Di sudut taman sekolah, tak lagi terdengar suara riuh tawa anak-anak yang bermain petak umpet atau lompat tali. Kini, pemandangan yang lebih sering dijumpai adalah barisan kecil siswa dengan pandangan menunduk, jemari menari di atas layar kecil bercahaya – gadget dalam genggaman, emosi dalam taruhan. Pemandangan ini menjadi cermin zaman, ketika permainan tradisional tergantikan oleh dunia digital yang tanpa batas.

Tak sedikit orang tua yang kini menjadikan gadget sebagai penenang instan ketika anak rewel, sementara di sisi lain anak-anak pun semakin terbiasa dengan dunia layar yang menampilkan segalanya dalam sekejap. Fenomena meningkatnya penggunaan gadget di kalangan siswa sekolah dasar kini bukan hal asing. Gawai, yang awalnya hanya digunakan orang dewasa untuk bekerja, kini telah menjadi “teman akrab” bagi anak-anak. Dari menonton video hingga bermain game online, bahkan belajar pun kini berbasis digital. Tak jarang, anak-anak lebih cepat mengenal ikon aplikasi ketimbang huruf alfabet.

Namun, di balik kemudahan dan hiburan yang ditawarkan, terselip tanda tanya besar: bagaimana nasib perkembangan emosi dan sosial anak-anak kita di tengah arus digital ini? Apakah gadget benar-benar membantu tumbuh kembang mereka, atau justru perlahan mencuri masa kecil yang seharusnya penuh interaksi dan tawa bersama?

1. Fenomena Anak dan Gadget: Dunia Baru dalam Genggaman Kecil

Bagi generasi sekarang, dunia seolah berada dalam genggaman. Gadget bukan lagi barang mewah, tetapi kebutuhan yang sulit dipisahkan. Anak-anak SD sudah mahir menyalakan ponsel, membuka YouTube, mencari lagu favorit, bahkan memainkan gim daring yang kompleks. Dunia mereka terbuka luas, namun ironisnya, ruang bermain nyata justru semakin menyempit.

Baca Juga

Perangkat Desa Sumber : pngtree

Menjadi Perangkat Desa Harus Siap Kerja dalam Deadline

5 October 2025
Pertanian

Pak Ismin dan Realitas Pada Dunia Pertanian

5 October 2025
images 21

Ketidakjelasan Izin dan Komitmen PT SAS: Cerminan Kepemimpinan Gubernur dalam Menyeimbangkan Pembangunan dan Kepentingan Warga

5 October 2025
Screenshot 2025 09 29 12 18 33 49 680d03679600f7af0b4c700c6b270fe7

Pahlawan yang terlupakan dibalik penumpasan G30 S PKI

5 October 2025

Di sisi lain, pandemi COVID-19 yang lalu mempercepat kebiasaan ini. Pembelajaran daring membuat anak terbiasa menggunakan gadget sebagai media belajar. Namun, setelah sekolah kembali tatap muka, kebiasaan itu tetap melekat. Banyak siswa yang kini lebih nyaman menatap layar daripada berinteraksi dengan teman sekelasnya.

Jika dahulu waktu istirahat diisi dengan bermain kejar-kejaran, kini banyak siswa memilih duduk diam di sudut, tenggelam dalam dunia digitalnya sendiri. Hubungan sosial perlahan bergeser: dari tatap muka menjadi layar-ke-layar.

2. Dampak Sosial dan Emosional: Saat Dunia Nyata Tergeser

Tidak bisa dipungkiri, gadget dapat memberi manfaat besar. Anak dapat belajar lebih interaktif melalui video pembelajaran, mengenal budaya dunia, atau mengasah kreativitas lewat aplikasi menggambar digital. Namun, ketika penggunaan tidak terarah, gadget bisa menjadi bumerang yang mengganggu perkembangan emosi dan sosial anak.

Anak-anak menjadi lebih mudah marah ketika koneksi internet terputus. Mereka lebih cepat bosan dengan aktivitas nyata karena terbiasa dengan rangsangan visual yang cepat dari layar. Beberapa anak menjadi kurang empati, sulit berkomunikasi, bahkan tidak tahu cara memulai percakapan sederhana dengan teman sebaya.

Bayangkan seorang anak yang tertawa bukan karena bercanda dengan teman, tapi karena video lucu yang muncul di layar. Dunia digital memang bisa menghibur, tetapi ia tidak bisa menggantikan kehangatan tatapan, tawa bersama, dan sentuhan persahabatan yang tumbuh dari interaksi nyata.

Guru pun mulai merasakan dampaknya. Siswa lebih sulit diajak berdiskusi, lebih senang menyendiri, dan terkadang sulit membedakan dunia maya dengan dunia nyata. Di sinilah gadget mulai memegang kendali bukan lagi sekadar alat bantu, tapi menjadi pusat perhatian yang mengatur suasana hati dan fokus anak.

Selain itu, arahkan anak untuk menggunakan gadget secara positif: menonton konten edukatif, membuat karya digital, atau belajar keterampilan baru. Dampingi mereka, bukan sekadar mengawasi. Karena dalam pendampingan yang hangat, anak akan merasa aman dan belajar membatasi diri tanpa merasa dikekang.

3. Peran Guru dan Orang Tua: Pendamping, Bukan Pengawas

Gadget tidak salah. Yang salah adalah ketika penggunaannya tidak diarahkan dengan bijak. Karena itu, guru dan orang tua memegang peran penting dalam membentuk pola penggunaan gadget yang sehat bagi anak-anak.

Di sekolah, guru bisa memanfaatkan teknologi sebagai media belajar yang menarik, misalnya melalui video pembelajaran atau kuis interaktif. Namun, di saat yang sama, guru juga perlu menanamkan nilai-nilai empati, kerja sama, dan komunikasi langsung antar siswa.

Sementara itu, orang tua perlu menjadi contoh nyata. Anak meniru lebih cepat daripada mendengar nasihat. Jika orang tua lebih sering menatap layar dibanding berbicara dengan anak, maka jangan heran bila anak melakukan hal yang sama. Maka penting bagi orang tau membatasi waktu layar, mendampingi anak saat menonton, dan mengarahkan pada konten edukatif bisa menjadi langkah kecil tapi berdampak besar.

Selain itu, ajak anak kembali mengenal dunia nyata seperti bermain di luar ruangan, menggambar, bercerita, atau sekadar berbicara dari hati ke hati. Dengan begitu, anak belajar bahwa kebahagiaan sejati tidak selalu datang dari layar, tetapi dari interaksi dan kasih sayang yang nyata. Dampingi mereka, bukan sekadar mengawasi. Karena dalam pendampingan yang hangat, anak akan merasa aman dan belajar membatasi diri tanpa merasa dikekang.

Di era digital ini, gadget memang menggenggam dunia dan dunia itu kini berada di tangan anak-anak kita. Namun, jangan biarkan ia menggenggam pula emosi dan masa kecil mereka.

Teknologi sejatinya diciptakan untuk memudahkan manusia, bukan menggantikan kehangatan antar manusia. Tugas kita adalah menyeimbangkan: mengizinkan anak menikmati kemajuan zaman, sambil tetap menjaga agar hatinya tumbuh dengan nilai-nilai kemanusiaan.

Mari kita bantu anak-anak mengenal dunia digital tanpa kehilangan dunia nyata. Karena pada akhirnya, bukan layar yang membentuk karakter, tapi pengalaman hidup yang penuh kasih, tawa, dan interaksi nyata.

Kirim Berita Media Wanita

“Di tengah cahayanya yang gemerlap, jangan biarkan gadget meredupkan cahaya dalam diri anak-anak kita.”


Syarat dan Ketentuan Penulisan di Siaran-Berita.com :
Setiap penulis setuju untuk bertanggung jawab atas berita, artikel, opini atau tulisan apa pun yang mereka publikasikan di siaran-berita.com dan klaim apa pun yang timbul dari publikasi tersebut, termasuk, namun tidak terbatas pada, klaim pencemaran nama baik, pelanggaran privasi, pelanggaran hak cipta, merek dagang, nama dagang atau pelanggaran paten, berita palsu, atau klaim lain apa pun yang didasarkan pada perbuatan melawan hukum atau kontrak, atau berdasarkan undang-undang negara Republik Indonesia

Selain itu, setiap penulis setuju, untuk membebaskan siaran-berita.com dari semua klaim (baik yang sah maupun tidak sah), tuntutan hukum, putusan, kewajiban, ganti rugi, kerugian, biaya, dan pengeluaran apa pun (termasuk penilaian biaya pengacara yang wajar) yang timbul dari atau disebabkan oleh publikasi berita apa pun yang dipublikasikan oleh penulis.”

Share343Tweet214Share60Pin77SendShare
Leaderboard Puteri Anak dan Puteri Remaja Banten 2025
Previous Post

Pelantikan Pengurus HMI Komisariat Tarbiah STAIN Madina Cabang Mandailing Natal Periode 2025-2026 Resmi Digelar di Aula Mitra Tani

Next Post

Gubernur Banten Andra Soni Apresiasi Kemenangan Pendekar Cisadane sebagai Kado HUT ke-25 Provinsi Banten

Melia Septiani

Melia Septiani

Related Posts

Perangkat Desa Sumber : pngtree

Menjadi Perangkat Desa Harus Siap Kerja dalam Deadline

5 October 2025
Pertanian

Pak Ismin dan Realitas Pada Dunia Pertanian

5 October 2025
images 21

Ketidakjelasan Izin dan Komitmen PT SAS: Cerminan Kepemimpinan Gubernur dalam Menyeimbangkan Pembangunan dan Kepentingan Warga

5 October 2025
Screenshot 2025 09 29 12 18 33 49 680d03679600f7af0b4c700c6b270fe7

Pahlawan yang terlupakan dibalik penumpasan G30 S PKI

5 October 2025
Next Post
IMG 20251005 WA0006

Gubernur Banten Andra Soni Apresiasi Kemenangan Pendekar Cisadane sebagai Kado HUT ke-25 Provinsi Banten

Pertanian

Pak Ismin dan Realitas Pada Dunia Pertanian

Perangkat Desa Sumber : pngtree

Menjadi Perangkat Desa Harus Siap Kerja dalam Deadline

Please login to join discussion
Satu Rumah Half Page 002
Siaran Berita

Siaran-Berita.com adalah portal media berita online yang terbuka untuk umum dan menerima kontribusi tulisan dari berbagai penulis. Tulisan yang dimuat dapat berupa berita, press release, opini, maupun bentuk tulisan lainnya.

Segala konten yang dipublikasikan di Siaran-Berita.com merupakan tanggung jawab penuh dari masing-masing penulis. Hak cipta atas isi tulisan, gambar, maupun video yang ditayangkan di situs ini sepenuhnya menjadi milik penulis atau pengunggah konten.

Follow Us

Siaran-Berita.com

Jika Anda merasa keberatan dengan adanya tulisan, gambar, atau video yang ditampilkan di situs ini karena alasan hak cipta atau alasan lainnya, silakan hubungi tim redaksi melalui email di:

📧 redaksi@siaran-berita.com

Kami akan segera meninjau dan menghapus konten yang dimaksud sesuai dengan kebijakan dan pertimbangan redaksi.

Aplikasi Siaran-Berita.com

Untuk memnudahkan membaca berita terbaru di Siaran-berita.com segera download aplikasi khusus untuk Android di Google Play dan nikmati kemudahan membaca berita langsung dari gadget Anda

siaran-berita.com google play

Guest Posts are Welcome!

“Hi 👋 We’re offering guest post spots on Siaran-BERITA.com | You’ll get 2 permanent do-follow links, homepage exposure, and super fast publishing (1–24 hrs). PayPal accepted 👍 Interested?”

Iklan MC DSA Square
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Cyber
  • Syarat dan Ketentuan
  • Disclaimer
  • Mengapa Tulisan Belum Ditayangkan?
  • Contact Us

© 2023 SIaran Berita - Pres Rilis dan Berita

Welcome Back!

Sign In with Google
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Google
OR

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Berita Utama
  • Ekonomi & Bisnis
  • Internasional
  • Nasional
  • Properti dan Infrastruktur
  • SBTV
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Teknologi
    • Otomotif
    • English
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Pariwisata
    • Pendidikan
    • Product Review
    • Sorot
    • Sport
    • Event
    • Opini
    • Profil
  • Login
  • Sign Up

© 2023 SIaran Berita - Pres Rilis dan Berita