Bandar Lampung, 10 Juli 2025 — Siapa sangka, kulit pisang bisa diolah menjadi camilan sehat inovatif berdaya jual tinggi? Tim Mahasiswa Universitas Lampung yang berasal dari UKM Penelitian UNILA membuktikannya lewat inovasi Nori-KUPIBAM, produk lembaran camilan berbasis kulit pisang dan bayam yang sukses menembus pendanaan Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K) DIKTI 2025.
Raihan pendanaan ini menjadi titik awal perjuangan mereka untuk tampil all out di tahapan pelaksanaan program hingga babak final Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) 2025 yang akan digelar di Universitas Hasanuddin, Makassar. Komitmen total, kerja keras, dan kolaborasi lintas ilmu menjadi semangat utama tim dalam menjalankan misi mereka, yaitu menghadirkan pangan sehat, berkelanjutan, dan berdampak nyata bagi masyarakat.
Produk inovatif yang mereka usung, “Nori-KUPIBAM: Inovasi Camilan Sehat Berserat Tinggi sebagai Preventif Gangguan Pencernaan,” tak hanya hadir sebagai gagasan kewirausahaan, tetapi juga membawa noble purpose dengan mendorong konsumsi serat untuk mencegah gangguan pencernaan, sembari mengangkat nilai limbah pangan lokal seperti kulit pisang.
“Kami ingin menciptakan produk pangan fungsional yang bermanfaat. Serat sering disepelekan, padahal penting bagi pencernaan. Terlebih Gen Z, yang kurang peduli terhadap asupan serat harian mereka. Maka, kami berinisiatif memanfaatkan kulit pisang yang selama ini kurang dimanfaatkan menjadi camilan sehat, menarik, dan bisa diterima semua kalangan,” ujar Imam Yahya, ketua tim.
Produk ini dirancang menyerupai nori, namun dibuat dari bahan lokal bernilai gizi tinggi. Bersama anggota timnya dari berbagai program studi, yaitu Destryana Sitompul (Peternakan 2023), Fitria Agustina dan Ani Herawati (Pendidikan Geografi 2023), serta Dwi Jayanti (Pendidikan Fisika 2024), mereka tergabung dalam UKM Penelitian Universitas Lampung, dengan dukungan aktif dari Fakultas Pertanian UNILA.
Dosen pembimbing, Silaturahmi Widaputri, S.T.P., M.T.P. (Dosen Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian), menilai tim ini sebagai representasi ideal mahasiswa yang berpikir kritis, kolaboratif, dan siap bekerja keras demi keberhasilan program.
“Mereka sudah siap lahir batin untuk all out. Saya hanya mendampingi. Semangat, keseriusan, dan kekompakan tim ini membuat saya percaya mereka bisa menembus PIMNAS. Kerjakan dengan semangat, tetap rendah hati, dan jangan lupa berdoa. Yuk bisa yuk, Bismillah kita ke Makassar!” ujar Silaturahmi.
Lebih dari sekadar target kompetisi, perjalanan tim Nori-KUPIBAM adalah cermin inovasi solutif bagi masalah kesehatan, masalah lingkungan, serta menumbuhkan jiwa kewirausahaan sejak muda. Komitmen mereka bukan semata-mata untuk menyelesaikan program ini, tetapi juga menyumbangkan prestasi terbaik sebagai wakil UNILA, khususnya mahasiswa Lampung di panggung nasional.