Gelorakan Semangat Literasi: Mahasiswa KKN USK Revitalisasi Perpustakaan dan Jawab Kebutuhan Digital di Jungke Gajah
BENER MERIAH – Semangat untuk membaca dan belajar kembali bergelora di Kampung Jungke Gajah, Kecamatan Permata, Kabupaten Bener Meriah. Melalui serangkaian program kerja yang terstruktur dan inisiatif nyata, sepuluh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Syiah Kuala (USK) telah berhasil merevitalisasi perpustakaan desa dan menanamkan budaya literasi yang kuat di tengah masyarakat.
Tim KKN yang memulai pengabdiannya sejak 2 Juli 2025 ini membawa pendekatan unik berkat kolaborasi lintas disiplin: delapan mahasiswa Informatika, satu Teknik Komputer, dan satu Ilmu Hukum. Ketua kelompok KKN, T. Farhan Syah, menjelaskan bahwa fokus utama mereka adalah menjadikan perpustakaan desa sebagai jantung aktivitas warga.
“Kami memulai dengan pendataan komprehensif untuk memahami kebutuhan perpustakaan. Dari sana, kami tidak hanya menata ulang ruang dan mengelola bahan pustaka, tetapi demi menghidupkan suasana perpustakaan, kami juga berinisiatif membuat dua unit lemari baru untuk menampung koleksi buku. Kini kami terlibat langsung dalam layanan harian untuk memastikan perpustakaan benar-benar hidup dan nyaman bagi semua,” ujar Farhan.
Untuk membuat buku-buku bantuan dari Perpustakaan Nasional RI lebih bermakna, mereka menggelar berbagai kegiatan interaktif seperti “Bacakan Saya Buku,” “Membaca Nyaring,” dan “Cerdas Mengulas Buku” yang sukses menarik minat baca anak-anak.
Di luar program kerja formal, tim KKN LT_BM-J1 juga secara aktif melebur dalam setiap denyut kehidupan sosial dan adat masyarakat Jungke Gajah. Kehadiran mereka terasa akrab saat mengikuti wirid yasin rutin setiap Jumat malam, bereudang (memasak bersama) dengan para pemuda, hingga saat membantu kegiatan Posyandu. Partisipasi mendalam inilah yang membangun ikatan emosional yang kuat antara mahasiswa dengan masyarakat Jungke Gajah yang dikenal ramah di tengah sejuknya udara dataran tinggi Gayo.
Menyadari tantangan lain yang ada, tim KKN juga menggagas “Pelatihan IT untuk Masyarakat” untuk menjawab keluhan warga akan minimnya penguasaan teknologi komputer. Bapak Imam, salah seorang tokoh pemuda desa, mengakui bahwa pelatihan ini memberikan harapan baru. “Pelatihan ini seperti membuka pintu baru. Sekarang, kami lebih percaya diri untuk bisa membantu mengelola dan mengembangkan perpustakaan desa ini secara digital ke depannya,” ungkapnya.
Dampak positif ini diamini oleh Sekretaris Desa Jungke Gajah, Bapak Kenzi. “Perubahan di perpustakaan kami sangat terasa. Ada lemari baru, suasananya jadi hidup, dan anak-anak jadi rajin datang. Pelatihan IT yang mereka adakan juga sangat membantu,” tuturnya.
Sebagai puncak acara, KKN USK ini menggelar “Apresiasi Literasi Tingkat Desa,” sebuah panggung bagi warga untuk menampilkan karya dan kreativitas mereka. Dengan kerja nyata ini, mereka telah membuktikan bahwa pengabdian mampu meninggalkan warisan ilmu yang akan terus hidup di tengah masyarakat.
(Tim KKN LT_BM-J1/Rilis)