Tiga gempa bumi berturut-turut mengguncang wilayah Indonesia pada 24 Juli 2025, memicu kekhawatiran masyarakat serta kesiapsiagaan dari berbagai pihak terkait. Gempa terjadi di Cianjur (Jawa Barat), Pohuwato (Gorontalo), dan Poso (Sulawesi Tengah). Kejadian gempa terbesar tercatat di Pohuwato dengan kekuatan magnitudo 6,3 dan kedalaman 132km, terasa hingga wilayah sekitarnya dengan intensitas mencapai MMI III-IV.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa di Pohuwato dirasakan cukup kuat, namun hingga berita ini diturunkan belum ada laporan kerusakan signifikan atau korban jiwa. Di wilayah Cianjur dan Poso, getaran juga dirasakan masyarakat, yang membuat sebagian warga keluar rumah untuk memastikan keselamatan.
BMKG mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi gempa susulan, serta selalu mengikuti petunjuk keselamatan yang disampaikan lembaga berwenang. Sosialisasi evakuasi dan kesiapsiagaan bencana kembali digencarkan oleh pemerintah daerah, terutama di wilayah rawan gempa.
Selain peristiwa gempa, BMKG juga mengeluarkan peringatan cuaca untuk periode 25-31 Juli 2025. Beberapa wilayah seperti Sumatra Barat, Jambi, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Barat, dan Papua diprediksi mengalami hujan sedang hingga lebat. Situasi ini dapat memicu bencana turunannya seperti banjir dan tanah longsor. Di sisi lain, kondisi kering di sebagian wilayah Sumatra dan Kalimantan meningkatkan risiko kebakaran hutan dan lahan.
Pemerintah daerah bersama aparat dan relawan kini bersiaga, baik terhadap potensi dampak gempa maupun cuaca ekstrem, sembari mengimbau masyarakat agar selalu memantau informasi terbaru dari BMKG, serta tidak mudah terpancing isu yang belum jelas sumbernya.
Kesiapsiagaan menjadi kata kunci menghadapi dinamika geologi dan cuaca di Indonesia yang sangat aktif. Masyarakat diimbau berperan aktif dalam peningkatan pengetahuan kebencanaan, menyiapkan perlengkapan darurat, dan mematuhi panduan dari pihak berwenang untuk meminimalisasi risiko bencana di masa mendatang.