Kirim Press Release
Contact Us
  • Login
  • Register
Siaran Berita
Leaderboard apa apa
  • Berita Utama
  • Ekonomi & Bisnis
  • Internasional
  • Nasional
  • Properti dan Infrastruktur
  • SBTV
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Teknologi
    • Otomotif
    • English
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Pariwisata
    • Pendidikan
    • Product Review
    • Sorot
    • Sport
    • Event
    • Opini
    • Profil
Siaran Berita
  • Berita Utama
  • Ekonomi & Bisnis
  • Internasional
  • Nasional
  • Properti dan Infrastruktur
  • SBTV
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Teknologi
    • Otomotif
    • English
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Pariwisata
    • Pendidikan
    • Product Review
    • Sorot
    • Sport
    • Event
    • Opini
    • Profil
No Result
View All Result
Siaran Berita
No Result
View All Result
Home Opini

Guru, Integritas, dan Pertanyaan tentang Beban Negara

Venansensius Santayi

Venansensius Santayi by Venansensius Santayi
19 August 2025
in Opini
A A
0
IMG 20250819 WA0005 e1755568954438
904
SHARES
1.3k
VIEWS
Ada apa 1080 x 2787

Guru, Integritas, dan Pertanyaan tentang Beban Negara

Beberapa waktu terakhir, dunia pendidikan dihebohkan oleh sebuah kalimat yang diucapkan Menteri Keuangan, Sri Mulyani, yang menyebut “guru bisa menjadi beban negara.” Kalimat ini langsung memicu perdebatan luas di kalangan guru, baik yang sudah berstatus ASN, PPPK, maupun tenaga honorer. Ada yang merasa tersinggung, ada yang tersentil, tetapi ada pula yang justru merenung bahwa pernyataan tersebut sesungguhnya bukan hinaan, melainkan pengingat keras tentang betapa pentingnya integritas seorang guru.

Sebab, guru bukan hanya profesi. Guru adalah jiwa, panggilan, sekaligus fondasi peradaban. Negara menggelontorkan anggaran besar untuk pendidikan, termasuk untuk gaji dan tunjangan guru, karena percaya bahwa dari tangan guru lahir generasi masa depan. Namun, apa jadinya jika pengorbanan negara tidak dibalas dengan kerja yang setara? Di sinilah letak persoalan yang ingin disorot: ketika kinerja guru tidak diimbangi dengan integritas, di situlah guru bisa benar-benar menjadi beban negara.

Realitas di lapangan memang berbicara jujur. Tidak bisa kita pungkiri bahwa masih ada guru yang malas, yang hadir hanya untuk menggugurkan kewajiban, yang lebih sibuk mengeluh daripada berinovasi, yang hanya memamerkan status ASN tetapi lupa pada tanggung jawab luhur. Guru semacam ini, betapapun bergaji besar atau memiliki tunjangan profesi, sungguh akan menjadi beban, karena hak yang diterimanya tidak pernah sepadan dengan kontribusi yang diberikannya.

Namun, di sisi lain, justru ada paradoks besar yang kita saksikan. Masih banyak guru honorer, dengan gaji ratusan ribu per bulan, yang bekerja tanpa pamrih, yang tetap masuk kelas meski harus menempuh perjalanan jauh, yang mendidik dengan penuh kasih meski fasilitas terbatas. Guru-guru inilah yang sering menjadi penopang terkuat pendidikan Indonesia. Mereka tidak dihitung sebagai beban negara karena anggaran untuk mereka sangat kecil, tetapi pengorbanan mereka justru melampaui banyak ASN.

Ironisnya, pernyataan “guru sebagai beban negara” sering disalahpahami seolah-olah menyamaratakan semua guru. Padahal, yang menjadi beban bukanlah guru sebagai profesi, melainkan perilaku segelintir guru yang kehilangan integritas. Guru yang lalai, guru yang tidak lagi mencintai pekerjaannya, guru yang mengabaikan muridnya—merekalah yang menjadi cermin gelap dari pernyataan itu.

Karena itu, seharusnya kalimat tersebut kita maknai secara positif: sebagai cermin untuk bercermin. Sudahkah kita sebagai guru benar-benar bekerja maksimal? Sudahkah gaji, tunjangan, dan status ASN yang kita miliki sepadan dengan kualitas kerja kita? Ataukah kita justru terlena dengan kenyamanan, sementara murid-murid yang seharusnya kita layani terabaikan?

Leaderboard Satu Rumah

Kemerdekaan 2025 ini mestinya menjadi momentum refleksi. Jika bangsa ini merdeka karena darah dan pengorbanan para pahlawan, maka bangsa ini hanya bisa bertahan karena pendidikan yang berintegritas. Dan pendidikan hanya bisa berintegritas jika guru-gurunya menjaga marwah profesinya.

Jangan sampai guru hanya menjadi simbol di mata negara: banyak anggaran yang dikeluarkan, tetapi minim hasil yang terlihat. Guru harus menjadi bukti nyata bahwa setiap rupiah yang dibelanjakan negara untuk mereka adalah investasi yang menghasilkan generasi unggul, bukan sekadar beban belanja rutin.

Pada akhirnya, kita harus berani mengakui kenyataan:

Baca Juga

gnzvfwuniedm6dm

Work-Life Balance ala Gen Z: Antara Karier, Kreativitas, dan Healing

28 August 2025
large ambivalensi emosional dalam hubungan romantis ItXTQORhZg

Pacaran Sehat: Menjalin Cinta Tanpa Kehilangan Diri

27 August 2025
Demo 25 Agustus

Demo 25 Agustus: Potret Krisis Kepercayaan Publik dan Ujian Demokrasi

27 August 2025
unboxing

Fenomena Unboxing: Antara Kepuasan Psikologis dan Konsumtif Semata

26 August 2025
  • Guru yang malas, abai, dan hanya berbangga dengan status ASN tanpa bekerja sungguh-sungguh, itulah yang benar-benar menjadi beban negara.
  • Guru honorer yang rajin, yang penuh pengabdian meski dengan keterbatasan, justru menjadi penopang utama pendidikan bangsa.

Pernyataan itu memang menyinggung. Tetapi, jika direnungkan dengan jernih, ia adalah cambuk agar profesi guru tidak kehilangan arah. Sebab guru sejati tidak akan pernah menjadi beban negara, melainkan menjadi pilar bangsa.

Guru yang berintegritas adalah cahaya. Dan cahaya tidak pernah disebut beban, karena justru ia menerangi jalan.

Syarat dan Ketentuan Penulisan di Siaran-Berita.com :
Setiap penulis setuju untuk bertanggung jawab atas berita, artikel, opini atau tulisan apa pun yang mereka publikasikan di siaran-berita.com dan klaim apa pun yang timbul dari publikasi tersebut, termasuk, namun tidak terbatas pada, klaim pencemaran nama baik, pelanggaran privasi, pelanggaran hak cipta, merek dagang, nama dagang atau pelanggaran paten, berita palsu, atau klaim lain apa pun yang didasarkan pada perbuatan melawan hukum atau kontrak, atau berdasarkan undang-undang negara Republik Indonesia
Selain itu, setiap penulis setuju, untuk membebaskan siaran-berita.com dari semua klaim (baik yang sah maupun tidak sah), tuntutan hukum, putusan, kewajiban, ganti rugi, kerugian, biaya, dan pengeluaran apa pun (termasuk penilaian biaya pengacara yang wajar) yang timbul dari atau disebabkan oleh publikasi berita apa pun yang dipublikasikan oleh penulis.”
Share362Tweet226Share63Pin81SendShare
Leaderboard Satu Rumah
Previous Post

Kepala Biro Humas dan Protokol Kementerian ATR/BPN Ajak Masyarakat untuk Saksikan Karnaval Kemerdekaan HUT ke-80 RI

Next Post

Soft Launching di Media Sosial: Privasi, Gaya, atau Strategi?

Venansensius Santayi

Venansensius Santayi

  Bara di Glora Compang: Perkemahan Kwaran Pacar Menyalakan Semangat yang Tak Akan Padam Pacar, Manggarai Barat — Lapangan Glora Compang malam itu bukan sekadar hamparan rumput yang luas. Ia menjadi panggung raksasa yang memeluk ratusan jiwa muda dalam satu ikatan: Pramuka. Udara pegunungan yang sejuk menusuk kulit, tapi tidak mampu meredam panasnya semangat yang membuncah di dada setiap peserta. Bumi perkemahan Kwartir Ranting (Kwaran) Pacar tahun ini terasa istimewa. Dipimpin langsung oleh Ketua Kwaran, Mikael Serap, S.Pd, yang memimpin dengan ketegasan sekaligus kehangatan, dan didukung sepenuh hati oleh Ketua Gugus, Afrianus Geofani, S.Pd.Gr, yang dengan langkah cepat dan energi tanpa lelah memastikan semua berjalan lancar. Keduanya seperti nahkoda yang mengarahkan kapal besar bernama kebersamaan ini, agar semua penumpangnya sampai pada tujuan: persaudaraan, keterampilan, dan semangat juang. Sejak fajar pertama, suara yel-yel dan tepukan tangan telah mengisi udara. Dari gugus depan SD hingga SMA, semua bergabung dalam harmoni yang indah. Tenda-tenda berdiri tegak, bendera berkibar gagah, dan wajah-wajah muda penuh senyum siap menjalani setiap tantangan. Para pembina muda tidak hanya menjadi pengawas, tapi juga motor penggerak—mereka ikut berlari, ikut tertawa, dan ikut memotivasi. Mereka membimbing lomba, melatih disiplin, dan mengajarkan kerja sama dengan cara yang bersahabat namun penuh makna. Di antara deretan tokoh yang menghidupkan suasana, Ibu Leni dari SMPN 3 Pacar menjadi sosok yang tak bisa diabaikan. Dengan suara yang lantang, intonasi teratur, dan senyum yang selalu hadir, ia memandu setiap jalannya acara dari awal hingga akhir. Setiap momen di perkemahan ini seakan dipeluk oleh caranya berbicara—membuat semua yang hadir merasa terlibat dan dihargai. Namun, malam puncak adalah detak jantung dari seluruh kegiatan ini: Api Unggun di Lapangan Glora Compang. Ketika matahari tenggelam dan langit mulai dihiasi bintang-bintang, bara mulai disusun. Lalu… api dinyalakan. Lidah-lidah api menari di udara, menghangatkan tubuh yang mulai digigit udara malam. Tapi semua yang hadir tahu—yang lebih menyala adalah hati mereka sendiri. Api unggun itu bukan sekadar cahaya di tengah lapangan, melainkan simbol tekad dan persatuan. Ia memantulkan cahaya di mata setiap peserta: dari si paling kecil di regu SD, hingga kakak pembina yang telah lama mengabdi. Di bawah cahaya itu, semua batas menghilang—tak ada lagi pembeda antara sekolah, usia, atau jabatan. Yang ada hanyalah keluarga besar Pramuka Pacar, duduk melingkar, menyanyi, tertawa, dan menyimpan janji untuk menjaga bara itu agar tak pernah padam. Dan ketika esoknya kabut pagi turun perlahan, saat tenda-tenda mulai dilipat dan jejak langkah terhapus embun, semua tahu bahwa perkemahan ini telah meninggalkan sesuatu yang jauh lebih besar dari sekadar kegiatan tahunan. Ia meninggalkan kisah, kenangan, dan semangat yang akan terus hidup. Lapangan Glora Compang kembali sepi, tapi di hati setiap peserta, api itu masih menyala. Bukan di tungku kayu, tapi di dalam jiwa—siap untuk menyinari jalan mereka sampai kita semua bertemu lagi di perkemahan berikutnya. Kalau mau, saya bisa buatkan versi liputan kronologis 3 hari penuh dari pembukaan sampai penutupan, supaya pembaca benar-benar ikut “mengalami” perkemahan dari awal hingga akhir. Itu akan terasa seperti dokumentasi yang hidup.

Related Posts

gnzvfwuniedm6dm

Work-Life Balance ala Gen Z: Antara Karier, Kreativitas, dan Healing

28 August 2025
large ambivalensi emosional dalam hubungan romantis ItXTQORhZg

Pacaran Sehat: Menjalin Cinta Tanpa Kehilangan Diri

27 August 2025
Demo 25 Agustus

Demo 25 Agustus: Potret Krisis Kepercayaan Publik dan Ujian Demokrasi

27 August 2025
unboxing

Fenomena Unboxing: Antara Kepuasan Psikologis dan Konsumtif Semata

26 August 2025
Next Post
launch

Soft Launching di Media Sosial: Privasi, Gaya, atau Strategi?

Lomba

Lapangan SDN Cantel Pecah Sorak! Siswa dan Mahasiswa KKN 45 Meriahkan Lomba 17-an

daging sapi dry aging

Apakah Dry Aging Berarti Daging Busuk? Mitos dan Faktanya

MTsN 6 Bantul

Siswa VIIIC MTsN 6 Bantul Latihan Serius Jadi Petugas Upacara HUT ke-80 RI

MTsN 6 Bantul

Siswa Kelas VIIIC MTsN 6 Bantul Jadi Petugas Upacara HUT ke-80 RI

Please login to join discussion
Rumah Prabu Half Page
Siaran Berita

Siaran-Berita.com adalah portal media berita online yang terbuka untuk umum dan menerima kontribusi tulisan dari berbagai penulis. Tulisan yang dimuat dapat berupa berita, press release, opini, maupun bentuk tulisan lainnya.

Segala konten yang dipublikasikan di Siaran-Berita.com merupakan tanggung jawab penuh dari masing-masing penulis. Hak cipta atas isi tulisan, gambar, maupun video yang ditayangkan di situs ini sepenuhnya menjadi milik penulis atau pengunggah konten.

Follow Us

Siaran-Berita.com

Jika Anda merasa keberatan dengan adanya tulisan, gambar, atau video yang ditampilkan di situs ini karena alasan hak cipta atau alasan lainnya, silakan hubungi tim redaksi melalui email di:

📧 redaksi@siaran-berita.com

Kami akan segera meninjau dan menghapus konten yang dimaksud sesuai dengan kebijakan dan pertimbangan redaksi.

Penting! Klaim Tulisan Kamu

Sehubungan dengan serangan pihak-pihak yang tidak bertanggung-jawab mengakibatkan Redaksi mengalami kehilangan data dan terpaksa melakukan restore dari backup yang mengakibatkan beberapa tulisan dari penulis “berpindah” ke default “Redaksi”. Bagi yang ingin mengklaim tulisan nya silahkan tinggalkan pesan di kolom komen atau email ke : redaksi@siaran-berita.com

Iklan Guest Post
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Cyber
  • Syarat dan Ketentuan
  • Disclaimer
  • Mengapa Tulisan Belum Ditayangkan?
  • Contact Us

© 2023 SIaran Berita - Pres Rilis dan Berita

Welcome Back!

Sign In with Google
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Google
OR

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Berita Utama
  • Ekonomi & Bisnis
  • Internasional
  • Nasional
  • Properti dan Infrastruktur
  • SBTV
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Teknologi
    • Otomotif
    • English
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Pariwisata
    • Pendidikan
    • Product Review
    • Sorot
    • Sport
    • Event
    • Opini
    • Profil
  • Login
  • Sign Up

© 2023 SIaran Berita - Pres Rilis dan Berita