Sidoarjo – Masjid bukan hanya tempat beribadah, tetapi juga bisa menjadi pusat kebaikan dan kebermanfaatan bagi masyarakat. Hal inilah yang diwujudkan oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Terpadu (KKN-T) kelompok 13 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) melalui program penanaman tanaman obat keluarga (TOGA) di sekitar masjid desa setempat.
Dengan penuh semangat, para mahasiswa menanam sejumlah tanaman herbal seperti sereh, kumis kucing, daun sirih, dan jahe. Selain mempercantik lingkungan masjid dengan nuansa hijau yang asri, tanaman-tanaman ini dipilih karena memiliki manfaat langsung untuk kesehatan jamaah dan warga sekitar.
Ketua KKN-T kelompok 13, Figo Dwi Saputra, menegaskan bahwa program kerja ini tidak sekadar menghias lingkungan masjid, tetapi juga memberikan nilai tambah yang bisa dirasakan masyarakat. “Kami ingin menghadirkan sesuatu yang tidak hanya indah dipandang, tapi juga bermanfaat. Misalnya jahe bisa digunakan untuk minuman penghangat tubuh, sereh bisa dimanfaatkan untuk masakan, kumis kucing untuk kesehatan ginjal, dan daun sirih yang dikenal sebagai antiseptik alami,” ungkap Figo.
Menurutnya, keberadaan tanaman toga ini juga dapat menjadi sarana edukasi bagi masyarakat, terutama anak-anak muda, untuk lebih mengenal manfaat tanaman herbal tradisional yang kini semakin jarang ditemui di pekarangan rumah.
Inisiatif mahasiswa Umsida ini mendapat sambutan positif dari warga sekitar masjid, “Kami sangat senang dengan adanya program ini. Masjid jadi lebih hijau, lebih sejuk, dan tanaman yang ditanam bisa kami manfaatkan sehari-hari. Harapannya tanaman ini terus dirawat bersama sehingga bisa memberi manfaat jangka panjang,” katanya. Bagi warga, masjid kini tidak hanya menjadi tempat beribadah, tetapi juga sumber tanaman obat yang bisa membantu menjaga kesehatan keluarga.
Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian program KKN-T kelompok 13 Umsida yang dilaksanakan di desa. Melalui program kerja seperti penanaman toga, mahasiswa berusaha menghadirkan kontribusi nyata sesuai kebutuhan masyarakat. “Pengabdian kepada masyarakat tidak harus berupa hal besar. Kadang, langkah sederhana seperti menanam toga bisa memberikan dampak berkelanjutan. Apalagi ketika dilakukan di lingkungan masjid, manfaatnya bisa dirasakan lebih luas,” tambah Figo.
Dengan adanya program ini, warga diharapkan turut menjaga dan merawat tanaman toga yang sudah ditanam. Kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat menjadi kunci agar lingkungan masjid tetap hijau dan manfaat tanaman dapat dirasakan secara terus-menerus.
Langkah mahasiswa KKN-T Umsida kelompok 13 ini menjadi bukti nyata bahwa keberadaan mahasiswa di desa bukan hanya sekadar formalitas, melainkan memberikan dampak positif yang dirasakan langsung oleh warga.
Syarat dan Ketentuan Penulisan di Siaran-Berita.com :
Setiap penulis setuju untuk bertanggung jawab atas berita, artikel, opini atau tulisan apa pun yang mereka publikasikan di siaran-berita.com dan klaim apa pun yang timbul dari publikasi tersebut, termasuk, namun tidak terbatas pada, klaim pencemaran nama baik, pelanggaran privasi, pelanggaran hak cipta, merek dagang, nama dagang atau pelanggaran paten, berita palsu, atau klaim lain apa pun yang didasarkan pada perbuatan melawan hukum atau kontrak, atau berdasarkan undang-undang negara Republik Indonesia
Selain itu, setiap penulis setuju, untuk membebaskan siaran-berita.com dari semua klaim (baik yang sah maupun tidak sah), tuntutan hukum, putusan, kewajiban, ganti rugi, kerugian, biaya, dan pengeluaran apa pun (termasuk penilaian biaya pengacara yang wajar) yang timbul dari atau disebabkan oleh publikasi berita apa pun yang dipublikasikan oleh penulis.”
































































