Indralaya – Siaran-Berita – Institut Agama Islam Al-Qur’an Al-Ittifaqiah (IAIQI) Indralaya resmi meluncurkan Perpustakaan Al-Qur’an Digital yang menghimpun lebih dari 37.000 judul karya ilmiah dan kitab klasik, termasuk karya ulama kharismatik Drs. K.H. Mudrik Qori, M.A. Pada Kamis, 14 Agustus 2025 — di Aula Kampus A Pondok Pesantren Al Ittifaqiah, hari itu menjadi saksi lahirnya sebuah inovasi monumental.
Dalam sambutannya, Rektor IAIQI, Dr. Hj. Muyassaroh Al Hafizho, M.Pd.I., menegaskan bahwa perpustakaan adalah “jantung” pengembangan karya ilmiah, mulai dari manuskrip klasik, tafsir, hingga kajian interdisipliner. “Selama ini perpustakaan konvensional memerlukan ruang besar dan koleksi fisik yang beragam. Namun berkat gagasan Kiai Mudrik Qori, kini kita memiliki perpustakaan digital yang efisien dan mudah diakses,” ujarnya.
Fasilitas ini berdiri di ruangan berukuran 6×6 meter, dilengkapi layar utama dan sepuluh monitor akses interaktif. Proses digitalisasi koleksi dilakukan dengan telaten oleh Ahmadi Toha, arsiparis yang selama 21 tahun menghimpun manuskrip, kitab kuning, dan dokumen keislaman yang kini terdigitalisasi, meliputi tafsir, hadis, filsafat, hukum, politik, hingga ilmu alam.
Menurut K.H. Mudrik Qori, perpustakaan ini merupakan yang pertama di dunia dengan koleksi terbesar di bidangnya. Dari 37.000 judul, sebanyak 2.425 membahas langsung Al-Qur’an, sementara sisanya terkait ilmu yang bersumber dari Al-Qur’an dan Sunnah. “Sebagai perbandingan, Universitas Al-Azhar Kairo memiliki 250 ribu buku, Harvard University 20 juta buku dengan judul kurang dari satu juta, dan UGM 1,5 juta buku,” jelasnya.
Apresiasi datang dari berbagai pihak. Kepala Dinas Perpustakaan Sumsel, M. Zaky Aslam, menyebut langkah ini sebagai penyegaran khazanah Islam di era digital. Wakil Bupati Ogan Ilir, H. Ardani, juga mengapresiasi, “Perpustakaan digital memang banyak, tapi Perpustakaan Al-Qur’an Digital adalah terobosan luar biasa. Kami bangga dan berharap ini menjadi awal kemajuan bersama.”
Sementara itu, Dr. Zaimuddin, Wakil Rektor 3 Bidang Kerjasama dan Alumni sekaligus Ketua Panitia, menyampaikan bahwa perpustakaan digital ini juga membuka ruang partisipasi publik. “Kami siap menerima wakaf naskah untuk menambah koleksi, khususnya dari para alumni yang memiliki karya ilmiah,” ujarnya.
Peluncuran ini menandai tonggak baru perjalanan IAIQI Indralaya: dari pesantren menuju panggung dunia, menghadirkan warisan ilmu dalam bentuk yang bisa diakses kapan saja dan di mana saja. [JA]