Depok, 23 Juli 2025 – Suasana aula SDI Plus Darul Ulum Limo, Depok, tampak berbeda dari biasanya pada Rabu pagi itu. Ratusan wali murid berkumpul dengan penuh antusias, mengikuti Seminar Parenting bertema “Menjadi Orang Tua Idaman Bagi Generasi Gen Alpha.” Acara ini menjadi salah satu kegiatan unggulan sekolah yang bertujuan memperkuat kolaborasi antara pihak sekolah dan orang tua dalam mendidik anak-anak di era digital.
Seminar ini menghadirkan narasumber Ibu Imas Maslahul Islahiah, S.Pd, M.Pd, seorang pemerhati sekaligus praktisi parenting Islami yang dikenal luas karena gaya penyampaian yang hangat dan aplikatif. Beliau banyak diundang di berbagai lembaga pendidikan dan komunitas keluarga untuk membahas peran orang tua di tengah perubahan zaman yang begitu cepat.
Acara dibuka secara resmi oleh Kepala Sekolah SDI Plus Darul Ulum, Ibu Rodemah, S.Pd.I, yang dalam sambutannya menekankan pentingnya peran keluarga dalam membentuk karakter anak sejak dini.
“Sekolah tidak bisa bekerja sendiri. Kami membutuhkan sinergi dengan orang tua agar nilai-nilai yang ditanamkan di sekolah juga dikuatkan di rumah,” ujar beliau dalam sambutannya yang disambut tepuk tangan hangat para peserta.
Memahami Tantangan Generasi Gen Alpha
Dalam paparannya, Ibu Imas Maslahul Islahiah menjelaskan bahwa Generasi Gen Alpha—yakni anak-anak yang lahir sejak tahun 2010 hingga saat ini—tumbuh di era serba digital, di mana teknologi sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan mereka. Mereka lebih cepat belajar, kritis, dan memiliki rasa ingin tahu tinggi, namun di sisi lain rentan terhadap distraksi dan krisis nilai.
Beliau menegaskan bahwa peran orang tua zaman sekarang tidak bisa lagi hanya sebatas memberi perintah atau nasihat. Orang tua harus mampu menjadi teladan dan sahabat bagi anak-anaknya.
“Anak-anak Gen Alpha tidak bisa hanya diarahkan, mereka harus diajak berpikir bersama. Cara komunikasi kita yang menentukan apakah anak mau terbuka atau justru menjauh,” terang Ibu Imas dalam sesi utama seminarnya.
Lebih lanjut, beliau juga menyoroti pentingnya membangun kedekatan emosional dengan anak. Menurutnya, teknologi boleh mendekatkan jarak, tapi bisa juga menjauhkan hati jika orang tua tidak bijak mengelolanya.
Parenting Islami sebagai Fondasi Keluarga Modern
Salah satu hal menarik dari seminar ini adalah pendekatan parenting Islami yang disampaikan Ibu Imas. Ia mengajak para wali murid untuk meneladani cara Rasulullah SAW mendidik anak, yang selalu penuh kasih sayang, perhatian, dan keteladanan.
Dalam sesi kedua, beliau menguraikan beberapa prinsip penting parenting Islami, antara lain:
Doa dan keteladanan sebagai kunci utama pendidikan anak.
Anak lebih mudah meniru daripada mendengar. Maka, perbaikan diri orang tua menjadi langkah pertama untuk melahirkan generasi saleh dan cerdas.Mendidik dengan empati dan komunikasi positif.
Anak yang didengar dan dihargai akan tumbuh percaya diri dan memiliki rasa aman.Menanamkan nilai spiritual sejak dini.
Anak-anak perlu dibiasakan mengenal Allah, memahami makna ibadah, dan berbuat baik dengan kesadaran, bukan sekadar perintah.
Peserta terlihat sangat antusias mengikuti setiap sesi. Beberapa di antara mereka tampak mencatat poin-poin penting, bahkan beberapa kali mengabadikan momen dengan kamera ponsel.
“Saya merasa tercerahkan. Selama ini sering marah karena anak sulit diatur, padahal ternyata saya yang belum memahami gaya belajar dan karakter generasi sekarang,” ujar salah satu wali murid yang turut hadir dalam seminar tersebut.
Sesi Tanya Jawab yang Interaktif
Setelah pemaparan materi selesai, acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang berlangsung hangat. Banyak wali murid yang mengajukan pertanyaan seputar pola asuh di rumah, kesulitan mendampingi anak belajar, hingga cara menghadapi anak yang terlalu lama bermain gadget.
Ibu Imas menjawab setiap pertanyaan dengan sabar dan lugas. Beliau memberikan solusi nyata yang bisa langsung diterapkan, seperti membuat kesepakatan keluarga terkait penggunaan gawai, memberikan waktu khusus untuk ngobrol dari hati ke hati, serta menghidupkan kembali momen kebersamaan tanpa gadget di rumah.
Menariknya, setelah acara berakhir, sejumlah wali murid masih tampak melanjutkan konsultasi pribadi dengan beliau melalui pesan WhatsApp. Hal ini menunjukkan bahwa para orang tua benar-benar merasa terbantu dan ingin menggali lebih dalam tentang pola asuh yang sesuai dengan kondisi keluarga masing-masing.
Apresiasi dan Harapan dari Pihak Sekolah
Pihak sekolah memberikan apresiasi tinggi atas terselenggaranya seminar ini. Menurut Ibu Rodemah, kegiatan seperti ini akan terus menjadi agenda rutin SDI Plus Darul Ulum sebagai bentuk komitmen sekolah dalam mendukung peran keluarga.
“Kami ingin orang tua tidak hanya menjadi pendamping belajar anak, tetapi juga menjadi inspirasi bagi mereka. Dengan kolaborasi yang baik antara sekolah dan keluarga, insya Allah anak-anak akan tumbuh menjadi generasi berakhlak, cerdas, dan tangguh menghadapi masa depan,” ujar beliau menutup acara.
Suasana kekeluargaan terasa kental hingga akhir acara. Banyak wali murid yang mengungkapkan rasa syukur karena mendapatkan ilmu baru yang sangat relevan dengan kehidupan mereka sebagai orang tua di era modern. Tak sedikit pula yang berharap agar kegiatan serupa bisa digelar kembali dengan tema-tema lain yang berkaitan dengan pendidikan anak dan keluarga.
Makna dan Dampak Nyata bagi Orang Tua
Seminar ini bukan hanya sekadar forum berbagi ilmu, tetapi juga momen refleksi bagi para wali murid untuk menilai kembali cara mereka berinteraksi dengan anak. Banyak yang menyadari bahwa membentuk anak berkarakter baik tidak cukup dengan kata-kata, tetapi membutuhkan keterlibatan penuh dan kehadiran emosional dari orang tua.
Beberapa peserta bahkan menuturkan bahwa seminar ini membuat mereka lebih peka terhadap perasaan anak dan lebih sabar menghadapi perilaku mereka sehari-hari. Dengan pemahaman baru ini, diharapkan hubungan antara orang tua dan anak menjadi lebih harmonis, saling menghargai, dan saling memahami.
Menjadi Orang Tua Idaman di Era Digital
Generasi Alpha tumbuh di tengah dunia yang penuh peluang sekaligus tantangan. Orang tua kini dituntut untuk tidak hanya menjadi pengasuh, tetapi juga pendidik, mentor, sekaligus role model bagi anak-anaknya. Seminar ini memberikan pesan kuat bahwa menjadi “orang tua idaman” bukan berarti sempurna, melainkan terus belajar, terbuka, dan mau berubah bersama anak.
Sebagaimana disampaikan Ibu Imas di akhir sesi,
“Tidak ada orang tua yang sempurna, tapi setiap orang tua bisa menjadi versi terbaik dirinya. Mulailah dengan memahami anak, lalu dampingi mereka dengan cinta dan doa.”
Pesan tersebut menjadi penutup yang menginspirasi bagi seluruh peserta sebelum acara berakhir dengan doa bersama.
Penutup dan Ajakan
Seminar parenting di SDI Plus Darul Ulum Limo Depok pada 23 Juli 2025 ini berhasil memberikan dampak positif bagi para wali murid. Dengan tema yang relevan dan penyampaian yang menyentuh, kegiatan ini menjadi bukti bahwa pendidikan keluarga adalah pondasi utama dalam membentuk karakter anak-anak di masa depan.
Bagi lembaga pendidikan, komunitas, atau instansi yang ingin menghadirkan suasana pembelajaran keluarga yang inspiratif seperti ini, Anda juga dapat mengundang langsung Ibu Imas Maslahul Islahiah, S.Pd, M.Pd untuk menjadi pembicara dalam acara parenting di tempat Anda.
📞 Hubungi PRIMAGO Consulting melalui situs resmi PRIMAGOconsulting.com
atau melalui WhatsApp di 0896-8970-0046
untuk mendapatkan sesi parenting Islami yang menyentuh hati dan aplikatif bagi keluarga dan sekolah Anda.

Syarat dan Ketentuan Penulisan di Siaran-Berita.com :
Setiap penulis setuju untuk bertanggung jawab atas berita, artikel, opini atau tulisan apa pun yang mereka publikasikan di siaran-berita.com dan klaim apa pun yang timbul dari publikasi tersebut, termasuk, namun tidak terbatas pada, klaim pencemaran nama baik, pelanggaran privasi, pelanggaran hak cipta, merek dagang, nama dagang atau pelanggaran paten, berita palsu, atau klaim lain apa pun yang didasarkan pada perbuatan melawan hukum atau kontrak, atau berdasarkan undang-undang negara Republik Indonesia
Selain itu, setiap penulis setuju, untuk membebaskan siaran-berita.com dari semua klaim (baik yang sah maupun tidak sah), tuntutan hukum, putusan, kewajiban, ganti rugi, kerugian, biaya, dan pengeluaran apa pun (termasuk penilaian biaya pengacara yang wajar) yang timbul dari atau disebabkan oleh publikasi berita apa pun yang dipublikasikan oleh penulis.”