Pendidikan Islam di Indonesia telah mengalami transformasi bentuk dari masa ke masa. Iya hadir dalam Wujud tradisional seperti pesantren, Lalu berkembang dalam Islam madrasah, Sekolah formal, Bahkan empat from digital berbasis daring. Namun yang menjadi pertanyaan adalah perubahan bentuk tersebut juga diiringi dengan transformasi nilai?
Sebab esensi dari pendidikan Islam bukan sekedar metode atau kurikulum, Melainkan bagaimana pendidikan mampu menjadi sarana pembentukan akhlak, Pemikiran kritis, Dan Spiritualitas yang kuat. Di sinilah urgensi refleksi terhadap implikasi pendidikan Islam masa kini harus dilakukan secara menyeluruh.
Tantangan pendidikan Islam hari ini datang dari berbagai arah. Arus globalisasi dan kemajuan teknologi informasi membuat peserta didik lebih mudah mengakses berbagai sumber informasi yang tidak semuanya sesuai dengan nilai-nilai Islam. Anak-anak dan remaja muslim lebih dekat dengan media sosial di bandingkan kitab keislaman, Lebih akrab dengan tren instan ketimbang proses belajar yang mendalam. Di sinilah pendidikan Islam dituntut untuk hadir tidak hanya dalam bentuk ceramah, Tetapi melalui keteladanan, Pendekatan emosional, Serta kurikulum yang Responsif terhadap perubahan zaman.
Krisis keteladanan menjadi ancaman serius. Banyak guru agama atau tokoh pendidikan belum mampu menjadi Representasi nilai Islam yang mereka ajarkan. Hal ini membuat pesan dakwah menjadi tidak efektif. Pendidikan Islam yang sejakti semestinya berangkat dari keteladanan, Bukan sekedar dari lisan. Karena itu, Kualitas guru dan pendidik perlu menjadi perhatian utama, Bukan hanya dari segi akademik, Tetapi juga dari integritas pribadi dan spiritualitasnya. Kurikulum pendidikan Islam juga harus diperbarui agar tidak hanya berisi hafalan teks, Tetapi juga pembentukan karakter dan respon terhadap isu kontemporer.
Pendidikan Islam juga diharapkan menjadi motor perubahan sosial. Dalam sejarahnya, Lembaga-lembaga Islam menjadi tempat lahirnya ulama, Intelektual, Dan pemimpin umat. Fungsi ini seharusnya tetap dijaga,Bahkan diperkuat. Pendidikan Islam masa kini tidak hanya membentuk pribadi yang taat secara ritual,Tetapi juga tangguh secara intelektual dan sosial. Pendidikan Islam harus menghasilkan lulusan yang bukan hanya soleh dan pribadi, Tetapi juga soleh sosial.
Dengan demikian, Pendidikan Islam masa kini harus bergerak dari ruang kapalan menuju ruang transformasi. Tidak cukup hanya menyampaikan ilmu, Tetapi juga membutuhkan semangat berpikir kritis, Kepedulian sosial, Serta kemampuan beradaptasi dengan zaman. Pendidikan Islam harus menyentuh hati, Membuka pikiran, Dan menggerakkan tindakan. Hanya dengan cara itulah, Pendidikan Islam dapat menjadi pelita di tengah zaman yang kompleks dan dinamis.