Majannang, Maros – Sakti, seorang pemuda asal Desa Majannang, Dusun Taipa, angkat bicara terkait kondisi jembatan penghubung antara Dusun Taipa dan Dusun Jawi-Jawi yang sudah bertahun-tahun rusak namun tak kunjung diperbaiki.
Jembatan yang dulunya dibangun dengan pengecoran sederhana itu kini mulai berlubang dan sangat membahayakan pengendara yang melintas. Beberapa warga bahkan nyaris mengalami kecelakaan, terutama saat melintasi di malam hari yang minim penerangan.
“Jembatan ini sudah lama sekali rusaknya, tapi sampai sekarang belum juga ada tindakan serius. Sudah banyak warga yang mengeluh, tapi tetap saja dibiarkan begitu saja,” ujar Sakti.
Ia menambahkan, setiap tahun dana desa maupun anggaran lainnya seharusnya bisa diarahkan untuk perbaikan infrastruktur vital seperti jembatan ini. Namun kenyataannya, jembatan tersebut seolah tak masuk skala prioritas pembangunan di desa.
“APBDES tiap tahun ada, tapi kenapa jembatan yang jadi akses utama antar dusun justru diabaikan? Ini bukan soal kecil. Ini soal keselamatan masyarakat,” tegasnya.
Sakti pun mengajak para wakil rakyat dan kepala daerah untuk turun langsung melihat kondisi lapangan. Ia menaruh harapan besar kepada DPRD Kabupaten Maros dan Bupati Maros agar meninjau dan segera merespons keluhan masyarakat.
“Saya hanya pemuda biasa, tapi saya yakin kalau bukan dari kami yang bersuara tentang kampung kami sendiri, lalu siapa lagi? Saya minta tolong, mohon agar kondisi ini segera ditindaklanjuti,” katanya penuh harap.
Jembatan penghubung Dusun Taipa dan Dusun Jawi-Jawi merupakan satu-satunya akses alternatif yang menghubungkan dua wilayah ini. Jika tidak segera diperbaiki, dikhawatirkan akan menimbulkan kecelakaan serius dan memutus akses warga dalam menjalankan aktivitas sehari-hari, termasuk anak-anak sekolah, petani, dan pedagang.
Masyarakat berharap pemerintah desa, kabupaten, hingga provinsi bisa bersinergi menyelesaikan permasalahan infrastruktur di kampung mereka. “Kami butuh perhatian nyata, bukan sekadar janji,” tutup Sakti.