• Hubungi Redaksi
  • Login
  • Register
Siaran Berita
Kirim Berita Media Wanita
  • Berita Utama
  • Ekonomi & Bisnis
  • Internasional
  • Nasional
  • Properti
  • SBTV
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Teknologi
    • Otomotif
    • English
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Pariwisata
    • Pendidikan
    • Product Review
    • Sorot
    • Sport
    • Event
    • Opini
    • Profil
Siaran Berita
  • Berita Utama
  • Ekonomi & Bisnis
  • Internasional
  • Nasional
  • Properti
  • SBTV
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Teknologi
    • Otomotif
    • English
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Pariwisata
    • Pendidikan
    • Product Review
    • Sorot
    • Sport
    • Event
    • Opini
    • Profil
No Result
View All Result
Siaran Berita
No Result
View All Result
Home Opini

Ketidaksopanan Murid Terhadap Guru: Cermin Lunturnya Nilai Pancasila Dalam Pendidikan.

Lunturnya Etika dalam Dunia Pendidikan

Reynata Hartani by Reynata Hartani
19 May 2025
in Opini
A A
0
images 1 2
853
SHARES
1.2k
VIEWS

Dalam beberapa waktu terakhir ini, banyak sekali media yang menyorot mengenai perilaku murid yang tidak memiliki sopan santun terhadap guru atau tenaga ajar lainnya. Ketidaksopanan ini meliputi beberapa hal yakni berbicara dengan nada tinggi, menggunakan Bahasa yang tidak sopan, mengabaikan instruksi hingga kasus kekerasan baik secara verbal maupun kekerasan secara fisik.  Fenomena ini sangatlah marak terjadi dan bukan menjadi insiden langka.

Guru yang seharusnya menjadi sosok panutan tidak lagi dihormati, ketika hal tersebut terjadi maka ada sesuatu yang keliru dalam pembentukan karakter murid. Krisis ini bukan semata kesalahan individu akan tetapi hal ini juga dapat mencerminkan pudarnya nilai-nilai Pancasila yang seharusnya menjadi dasar dalam membentuk sebuah tingkah laku dan etika dalam sebuah lingkungan pendidikan. Menurunnya etika dan moral murid pada guru hal ini dapat mencerminkan bahwasanya terjadi krisis karakter pada dunia pendidikan. Nilai-nilai Pancasila sebagai sistem etika perlu diimplementasikan secara terus menerus dalam proses pendidikan untuk mempertahankan dan membangun kembali budaya sopan santun saling menghormati pada lingkungan sekolah.

Kasus yang terjadi sebagai contoh seorang siswa SMA di Jawa Timur yang memukul gurunya hanya karena ditegur saat bermain ponsel di kelas dan masih banyak kejadian-kejadian yang serupa lainnya. Kejadian ini secara langsung menunjukkan adanya penurunan mengenai sikap hormat terhadap guru yang seharusnya dihormati dalam pendidikan. Koordinator nasional  jaringan pemantau pendidikan Indonesia (JPPI) Ubaid Matraji pada jumat 27 desember 2024 dikutip dari sumber tempo, menyampaikan bahwasanya sebanyak 10,2 persen guru di Indonesia menjadi korban kekerasan.

Baca Juga

Gen Z

Mengenal Gen Z: Generasi Digital yang Mengubah Dunia

17 June 2025
Gambar Goreng Pisang

Analisis Kelayakan Bisnis Warung Mama Yasmin Goreng Pisang

16 June 2025
241214134341 552

Gaji Guru: Akar Masalah Kualitas Pendidikan yang Terlupakan

16 June 2025
be

Geliat #KaburAjaDulu: Ungkap Kekecewaan Politikal Pemuda Indonesia

16 June 2025

Kasus kekerasan pada guru ini dilakukan oleh peserta didik, kasus pemukulan oleh orang tua, dan diskriminasi guru. Aduan terhadap perilaku murid yang tidak sopan ini semakin tahun semakin meningkat, sebelumnya pada tahun 2023 terdapat 286 kasus kekerasan di sekolah, angka ini menjadi meningkat hingga sebanyak 573 kasus di sepanjang 2024. Fenomena ini bukan hanya berdampak pada psikologis guru atau pengajar, melainkan akan merusak suasana belajar dan akan menciptakan sebuah keteladanan yang buruk di lingkungan sekolah dan akan menjadikan sebuah perilaku yang lama kelamaan akan dinormalisasi.

Tentunya ketidaksopanan murid kepada guru bisa disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor utama yang paling berpengaruh dalam pembentukan karakter anak sebelum masuk ke dalam dunia pendidikan adalah lingkungan keluarga. Lingkungan keluarga sangatlah berpengaruh karena di sinilah peran orang tua sangatlah penting orang tua yang sebagai guru utama dalam anak harusnya bisa memberikan sebuah pengetahuan mengenai dasar-dasar perilaku sopan santun sebelum anak masuk dalam lingkungan pendidikan. Sebaliknya pola asuh orang tua yang cuek dan tidak peduli akan membentuk karakter anak yang seenaknya tanpa memiliki kontrol yang jelas.

Sebagai orang tua juga hendaklah memiliki waktu luang untuk sekedar bermain bersama anak agar emosi dan perasaan anak dapat teregulasi secara baik. Pada era digitalisasi seperti saat ini dan banyaknya informasi yang dapat di jangkau dengan mudah dan anak cenderung tidak dapat membedakan mana tontonan yang baik dan mana tontonan yang buruk sehingga memiliki kecenderungan untuk menerima informasi secara mentah, sehingga mudah untuk meniru perilaku negatif tanpa memikirkan dampak buruknya. Selain itu mendisiplinkan murid juga bukan hal yang salah, hal itu menjadi benar ketika masih dalam porsi wajarnya.

Leaderboard Puteri Anak dan Puteri Remaja Banten 2025

Seperti contoh yang sudah dijabarkan menegur murid ketika bermain dengan ponsel saat pembelajaran berlangsung merupakan kewajiban seorang guru dan hak seorang guru untuk diperhatikan pada saat pembelajaran, namun hal yang terjadi setelahnya justru diluar kendali yang dimana guru yang menegur mendapatkan kekerasan secara fisik. Seharusnya murid merasa bahwa dirinya bersalah bukan langsung melakukan tindakan implusif dengan melakukan kekerasan kepada guru tersebut.

Perilaku ini perlu dipertanyakan mengapa hal ini bisa terjadi? Bagaimana dengan tingkat kesopanan murid tersebut kepada guru?. Perilaku tersebut bisa terjadi karena lunturnya nilai-nilai pancasila, mereka cenderung menghafal dan tidak mendalami makna serta tidak menerapkan nila-nilia tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Hubungan perilaku yang tidak sopan dan minim etika pada pendidikan terpaut dengan pancasila sila ke 2 yakni Kemanusiaan yang Adil dan Beradab serta sila ke 5 yakni keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Hal yang dilakukan oleh murid tersebut sangatlah tidak dapat dibenarkan, daripada melakukan tindakan implusif dengan melakukan kekerasan secara fisik, lebih baik simpan ponsel dan dengarkan penjelasan guru yang ada di depan. Bak kata pepatah adab dulu baru ilmu, yang memiliki makna yang sangat dalam bahwa etika dan akhlak yang baik adalah fondasi yang penting bagi keberkahan dan manfaat ilmu yang didapatkan, serta untuk menghindari kesombongan dan penyalahgunaan ilmu.

Ketidaksopanan murid terhadap guru merupakan sebuah topik dan masalah yang serius, mencerminkan nilai-nilai moral dan etika yang ditinggalkan dan merosot dalam dunia pendidikan. Ada banyak sekali faktor yang mempengaruhi salah satunya yakni pola asuh keluarga, pengaruh dari media sosial, tidak bisa menyaring informasi dengan baik dan cenderung ditelan secara mentah.

Orang berilmu belum tentu memiliki adab yang baik akan tetapi orang beradab dan beretika pasti memiliki ilmu yang baik. Untuk mengatasi masalah ini agar tidak berlanjut dan tidak dinormalisasikan perlu adanya pembinaan mengenai karakter dan pembentukan etika dari seluruh pihak, baik keluarga, masyarakat, lingkungan sekolah dan lain lain. Dengan demikian karakter dan etika peserta didik dapat berangsur-angsur menjadi lebih baik dan tercapainya generasi penerus bangsa yang tumbuh menjadi pribadi yang beradab dan menjunjung tinggi nilai-nilai luhur  bangsa.

Share341Tweet213Share60Pin77SendShare
Kirim Berita Media Wanita
Previous Post

Mahasiswa KKM UIN Malang Gelar Sosialisasi Parenting Bersama Ibu-Ibu PKK RT 03 Desa Turen

Next Post

WIKA Beton dan BEM UI Kolaborasi untuk Pendidikan

Reynata Hartani

Reynata Hartani

Related Posts

Gen Z

Mengenal Gen Z: Generasi Digital yang Mengubah Dunia

17 June 2025
Gambar Goreng Pisang

Analisis Kelayakan Bisnis Warung Mama Yasmin Goreng Pisang

16 June 2025
241214134341 552

Gaji Guru: Akar Masalah Kualitas Pendidikan yang Terlupakan

16 June 2025
be

Geliat #KaburAjaDulu: Ungkap Kekecewaan Politikal Pemuda Indonesia

16 June 2025
Next Post
WIKA Beton & BEM UI

WIKA Beton dan BEM UI Kolaborasi untuk Pendidikan

Apikmen

Batik Lokal 'Apikmen' dari UMK Academy Pertamina Go Global Dubai dan Sydney

Listrik SuperSUN Hadir di Pulau Satangnga, Hidupkan Denyut Kehidupan Warga

Listrik SuperSUN Hadir di Pulau Satangnga, Hidupkan Denyut Kehidupan Warga

Ekraf

Menteri Ekraf Bersama APINDO dan KADIN Bangun Sinergi Tingkatkan Ekonomi Kreatif

Minyak

Menteri Bahlil Memohon Restu Presiden Mengevaluasi Izin Lapangan Minyak yang Terlantar

Please login to join discussion
Rumah Prabu Half Page
Siaran Berita

Siaran Berita menghadirkan berbagai informasi terbaru dan terpercaya.

Follow Us

Square Media Wanita
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Cyber
  • Syarat & Ketentuan Tulisan
  • Syarat dan Ketentuan Penggunaan Website
  • Disclaimer

© 2023 SIaran Berita - Pres Rilis dan Berita

Welcome Back!

Sign In with Google
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Google
OR

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Berita Utama
  • Ekonomi & Bisnis
  • Internasional
  • Nasional
  • Properti
  • SBTV
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Teknologi
    • Otomotif
    • English
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Pariwisata
    • Pendidikan
    • Product Review
    • Sorot
    • Sport
    • Event
    • Opini
    • Profil
  • Login
  • Sign Up

© 2023 SIaran Berita - Pres Rilis dan Berita