Probolinggo — Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) 69 Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya menggelar program edukasi bertajuk “Remaja Hebat: Pilih Belajar, Bukan Menikah Cepat” di Desa Glagah, Kecamatan Pakuniran, Kabupaten Probolinggo. Kegiatan ini menjadi bagian dari program kerja bertema Desa Ramah Perempuan dan Perlindungan Anak (DRPPA), khususnya upaya pencegahan pernikahan anak, yang merupakan indikator ke-10 dari 10 indikator DRPPA.
Acara edukasi ini diikuti oleh para remaja berusia 10 hingga 19 tahun yang berasal dari tiga dusun di Desa Glagah, yaitu Dusun Nyato, Dusun Glagah, dan Dusun Bukolan. Seluruh rangkaian kegiatan dipandu oleh mahasiswa-mahasiswa KKN 69 UINSA yang sedang menjalankan pengabdian di desa tersebut.
Kegiatan dilaksanakan dalam dua sesi, bertempat di Masjid Nurul Qodim 4 yang berlokasi di Dusun Nyato, Desa Glagah. Sesi pertama berlangsung pada Rabu, 2 Juli 2025, dengan agenda diskusi interaktif bersama para remaja. Dalam sesi ini, mahasiswa KKN mengajak para peserta untuk memahami pentingnya pendidikan, mengenal kesehatan alat reproduksi, serta berdiskusi mengenai cita-cita dan harapan mereka di masa depan. Sebagai penutup, para peserta menuliskan harapan mereka di kertas warna-warni yang kemudian ditempel di papan harapan yang telah disediakan panitia.
Sesi kedua digelar pada Senin, 7 Juli 2025, yang berfokus pada edukasi kesehatan reproduksi. Materi disampaikan oleh Desika Nurhofifah selaku penyuluh KB Desa Glagah. Melalui penyuluhan ini, para remaja diberikan pemahaman tentang pentingnya menjaga kesehatan organ reproduksi sebagai bagian dari upaya pencegahan pernikahan dini.
Tak hanya edukasi, kegiatan juga diramaikan dengan berbagai permainan menarik yang disertai hadiah, sehingga menambah antusiasme peserta dari awal hingga akhir acara. Para remaja terlihat sangat antusias dan aktif berpartisipasi dalam seluruh rangkaian kegiatan.
Ketua pelaksana kegiatan, Putri Maulidia, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian nyata dari mahasiswa KKN 69 bersama perangkat desa dalam menekan angka pernikahan usia anak di Desa Glagah.
“Acara ini adalah bentuk kepedulian kami, mahasiswa KKN dan juga warga desa, untuk bersama-sama menekan angka pernikahan usia anak hingga menjadi nol. Harapan kami, melalui edukasi seperti ini, para remaja lebih termotivasi untuk fokus belajar, meraih cita-cita, dan tidak terburu-buru menikah di usia yang belum siap,” ujar Putri.
Salah satu peserta, Adin (18), mengaku senang bisa mengikuti kegiatan ini. Menurutnya, acara ini memberikan banyak pengetahuan baru dan membuatnya lebih semangat mengejar cita-cita.
“Aku senang ikut acara ini, soalnya aku jadi lebih paham soal pentingnya sekolah dan juga jaga kesehatan diri sendiri. Aku jadi makin yakin kalau lebih baik fokus belajar dulu, nanti aja nikahnya kalau udah siap,” tutur Adin dengan penuh semangat.
Melalui program ini, diharapkan para remaja Desa Glagah semakin memahami pentingnya melanjutkan pendidikan dan menunda pernikahan hingga usia yang matang, demi masa depan yang lebih baik. Kelompok KKN 69 UINSA berkomitmen terus mendukung pencapaian Desa Glagah sebagai desa yang ramah perempuan dan melindungi anak-anak dari pernikahan usia dini.