(KKN Kebangsaan XIII Melakukan Seminar Proker di Desa Balocci Baru)
Kelompok Kuliah Kerja Nyata Kebangsaan XIII Posko Desa Balocci Baru 2 melakukan sosialisasi seminar program kerja pada Selasa (15/7/2025) di Kantor Kelurahan Desa Balocci Baru. Kegiatan ini dihadiri oleh Camat Balocci, Pemerintah Kelurahan Balocci Baru, perwakilan babinsa, kader PKK, kelompok tani, kelompok peternak, pajokka, ketua RT/RW, dan beberapa warga desa.
KKN Kebangsaan ke-XIII tahun ini diselenggarakan di Universitas Hasanuddin dan mengusung tema “Wisata Budaya Warisan Dunia sebagai Aksi Kebangsaan: Kampus Berdampak dan Mengabdi untuk Negeri”. Hal tersebut karena adanya UNESCO Global Geopark Maros-Pangkep, sehingga kegiatan KKN ini difokuskan di 2 Kabupaten, yaitu Kabupaten Maros dan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep).
Dengan adanya tema tersebut, kegiatan KKN Kebangsaan ke-XIII tahun ini difokuskan pada bidang wisata dan budaya, terutama wisata dan budaya yang ada di Desa Balocii Baru, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan sebagai fokus utama program kerja.
“Program kerja KKN Kebangsaan yang ke-XIII ini memiliki fokus utama pada bidang wisata dan budaya, namun kami juga tetap memperhatikan bidang lain sebagai program kerja kami, seperti bidang ekonomi, pertanian, peternakan, pendidikan, keagamaan, dan kemasyarakatan”, ungkap Muammar Awaluddin S, selaku koordinator Balocci Baru 2.
Program unggulan di bidang wisata dan budaya difokuskan pada upaya revitalisasi serta pengenalan objek-objek wisata yang ada di Desa Balocci Baru. Beberapa destinasi yang menjadi perhatian antara lain Taman Purbakala Sumpang Bita, Goa Leang Pettang-Mallengge, serta potensi wisata lokal lainnya yang tersebar di wilayah Balocci Baru.
Selain itu, melihat banyaknya peternak sapi di desa tersebut, mahasiswa mengusulkan pembuatan silase atau pakan fermentasi yang sederhana sebagai alternatif pakan ternak saat musim kemarau. Tak hanya itu, limbah kotoran ternak yang sebelumnya tidak termanfaatkan secara optimal, kini dirancang menjadi pupuk kandang yang ramah lingkungan. Di sisi lain, buah jambu yang banyak berjatuhan di sekitar desa juga akan diolah menjadi eco enzyme, yang dapat dijadikan pupuk organik cair maupun pestisida alami.
Program ini dinilai relevan, mengingat mayoritas warga Desa Balocci Baru bermata pencaharian sebagai petani. Penggunaan pupuk organik buatan sendiri ini diharapkan mampu mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap pupuk kimia dan meningkatkan kualitas pertanian lokal.
Tak hanya fokus pada sektor pertanian, mahasiswa KKN juga merespon ajakan kolaborasi dari salah satu guru di SD Negeri 30 Sumpang Bita. Kerja sama ini akan diwujudkan dalam bentuk program pendidikan, seperti mengajar dan pelatihan keterampilan bagi siswa-siswi sekolah dasar, guna menanamkan semangat belajar sejak dini.
Langkah-langkah ini menunjukkan sinergi nyata antara mahasiswa dan masyarakat dalam membangun desa berbasis potensi lokal, sekaligus memperluas dampak pengabdian hingga ke sektor pendidikan. Program-program ini pun diharapkan tidak hanya berjalan selama masa KKN, tetapi dapat dilanjutkan secara berkelanjutan oleh warga desa.
“Kami berharap para mahasiswa mampu merancang program kerja yang selaras dengan potensi unggulan Desa Balocci Baru serta dapat terus berlanjut meskipun program KKN telah usai,” ujar Saharuddin, S.IP., M.Si., Dosen Pendamping Kegiatan Posko Balocci Baru 2.