Literasi merupakan kunci penting dalam mencerdaskan kehdupan bangsa seperti amanah Pembukaan UUD Republik Indonesia Alenia ke empat. Literasi di daerah pedesaan tidak bisa dianggap sebelah mata keberadaannya yang akan berdampak terjadinya peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).
Salahsatu penyangga dari literasi di daerah pedesaan dengan adanya Kelompok / Komunitas Masyarakat Pelopor Gemar Membaca. Adanya kelompok tersebut akan menjadi wadah dan ruang diskusi bagi seluruh warga masyarakat desa untuk meningkatkan pengetahuannya.
“KRIDA GALAS” merupakan salah satu Kelompok Masyarakat Pelopor Gemar Membaca yang berada di Desa Tanjungsari Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali. Kehadiran “KRIDA GALAS” seolah menjadi lentera bagi warga desa guna memperoleh pengetahuan dan wawasan yang baru. Selain itu “KRIDA GALAS” juga menjadi ruang diskusi dan kreasi bagi lintas generasi untuk dapat berbakti bagi negeri.
Komunitas ini ada semenjak Tahun 2018 dan berawal dari salah satu program kerja Pokja II PKK Desa Tanjungsari. Selain itu komunitas ini merupakan binaan dari Perpustakaan Desa “ Ngudi Kawruh” yang berlokasi di Kompleks Perkantoran Pemerntah Desa Tanjungsari.
Menurut Kepala Desa Tanjungsari tujuan dari didirikannya Komunitas ini agar menjadikan masyarakat desa Tanjungsari gemar membaca dan menjadi lebih trampil dalam berliterasi menuju kehidupan yang sejahtera nantinya.
“Adanya Komunitas KRIDA GALAS diharapkan warga Desa Tanjungsari lebih terampil dan cerdas dalam berliterasi” tutur Supriyanto selaku Pengarah sekaligus Kepala Desa Tanjungsari.
Selanjutnya sudah banyak kegiatan yang dilakukan oleh komunitas KRIDA GALAS seperti pelatihan literasi bagi warga, lomba literasi, Sosialisasi gemar membaca serta kolaborasi dan sinergi dengan berbagai pihak termasuk dengan Perpustakaan Daerah (Perpuusda) Kabupaten Boyolali dalam banyak hal.
Komunitas yang beranggotakan warga desa lokal diharapkan tetap eksis kedepannya dan terus berinovasi baik dalam penambahan referensi buku-buku maupun peningkatan sarana prasaran penunjang.
“Semoga kedepannya, keberadaan Komunitas KRIDA GALAS tetap eksis dan terus terjadi penambahan buku-buku referensi melalui hibah dan lainnya” ujar Sugiyarti selaku penangungjawab Komunitas KRIDA GALAS.