Lamongan, 7 Juli 2025 – Korps PMII Putri (KOPRI) Pengurus Rayon PMII Soekarno Komisariat UNISDA sukses menyelenggarakan seminar bertajuk “Transformasi Perempuan dalam Era Digital: Peran KOPRI Menyongsong Revolusi 5.0 di Tengah Disrupsi Global”, bertempat di Gedung Rektorat Lantai 3 Universitas Islam Darul ‘Ulum Lamongan (UNISDA), Senin siang ini (7/7).
Kegiatan ini menghadirkan narasumber inspiratif, Elza Nikma Yunita, kader perempuan muda progresif sekaligus calon Ketua KOPRI PKC PMII Jawa Timur, yang membagikan seputar tantangan dan peluang perempuan di tengah derasnya arus digitalisasi global.
Seminar ini dihadiri oleh seluruh kader PMII dan KOPRI Rayon Soekarno, kader dari PMII Komisariat UNISDA, serta tamu undangan dari luar rayon, termasuk perwakilan KOPRI dari Rayon Pembuka Komisariat Al-Fatah. Kehadiran mereka menjadi bukti bahwa isu transformasi perempuan dan keadilan digital semakin mendapat perhatian luas dari kalangan aktivis mahasiswa.
Ketua Kopri PK PMII UNISDA Lamongan, Nafisa Maharani menyampaikan apresiasinya karena kegiatan ini dilaksanakan H-1 pengurus rayon yang akan mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN), apresiasi setinggi-tingginya karena telah merawat dan menuntaskan RTL dari Sekolah Islam Gender-V yang telah dilaksanakan 2 bulan lalu.
Dalam acara tersebut, Ike Nurul Fitrotus Shoimah, Ketua KOPRI PC PMII Lamongan yang turut hadir membuka acara menyampaikan bahwa Society 5.0 bukan sekadar tentang kemajuan teknologi, tetapi tentang bagaimana teknologi diarahkan untuk menjawab permasalahan kemanusiaan, termasuk ketimpangan gender. Ia juga menekankan pentingnya kader KOPRI untuk tidak hanya beradaptasi terhadap perubahan, tetapi juga penting dan aktif dalam menentukan arah transformasi digital ke depan.
“KOPRI hari ini harus hadir sebagai subjek, bukan sekedar objek dari digitalisasi. Kita harus menjadi pengarah, bukan hanya pengguna. Kita harus memastikan bahwa teknologi hari ini berpihak pada perempuan—khususnya mereka yang paling tertinggal,” tegasnya.
Sementara itu, narasumber Elza Nikma Yunita menekankan bahwa perempuan muda di lingkungan kampus harus menjadi pionir dalam menghidupkan wacana Society 5.0 yang berpihak pada nilai-nilai keadilan, solidaritas, dan kesetaraan gender. Ia mendorong agar kader KOPRI terus menajamkan daya intelektual, memperkuat basis, dan berani mengambil strategi ruang-ruang, termasuk di bidang teknologi dan digitalisasi. Ia juga menekankan rawannya Kekerasan Berbasis Gender Online (KBGO) yang bisa menjadi tantangan bagi perempuan.
Seminar ini ditutup dengan sesi diskusi interaktif yang membahas strategi konkret yang dapat dilakukan oleh kader KOPRI di tingkat rayon hingga cabang untuk merespons tantangan era disrupsi.
Melalui kegiatan ini, KOPRI PR PMII Soekarno menegaskan komitmennya sebagai kekuatan gerakan perempuan di lingkungan pelajar yang tidak hanya sadar zaman, tetapi juga siap menjadi pelaku perubahan dalam menyongsong revolusi sosial berbasis teknologi.