Bogor, 23 Mei 2025 — Sebagai bagian dari proses pembelajaran lapangan, mahasiswa magang Center of Excellence (CoE) Program Studi Kesejahteraan Sosial Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang saat ini melaksanakan program magang di Yayasan Filantra, mengikuti kegiatan kunjungan ke Desa Berdaya Kampung Ramah Lingkungan (KRL) Asri 27 yang berlokasi di Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Kegiatan ini merupakan rangkaian dari agenda pembelajaran Mahasiswa Magister Universitas Indonesia (UI) yang tengah mendalami praktik implementasi program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) perusahaan. Program TJSL yang dijalankan oleh PT PLN (Persero) melalui inisiatif PLN Peduli, dikembangkan oleh Filantra sebagai mitra pelaksana dan menjadi studi kasus nyata dalam kunjungan ini.
KRL Asri 27 menjadi percontohan dalam penerapan konsep pemberdayaan masyarakat berbasis lingkungan. Berbagai inisiatif berbasis komunitas telah dikembangkan di sana, mulai dari pengelolaan sampah melalui Bank Sampah Akar Talas, penguatan peran perempuan melalui Kelompok Wanita Tani (KWT) yang mengelola lahan pekarangan dan tanaman pangan, hingga pemanfaatan limbah menjadi produk kreatif yang dilakukan oleh unit daur ulang warga.
Salah satu program yang menarik perhatian peserta kunjungan adalah budidaya ikan dengan sistem bioflok, yang telah diterapkan di lingkungan KRL Asri 27 sebagai bagian dari pengembangan ekonomi produktif masyarakat. Sistem ini memungkinkan budidaya ikan yang ramah lingkungan, efisien dalam penggunaan air, serta menghasilkan panen yang menjanjikan. Melalui pelatihan dan pendampingan dari Filantra, warga dibekali pengetahuan teknis dan manajerial dalam mengelola kolam bioflok secara mandiri.
Tak kalah penting, Dusun 1 KRL Asri 27 juga telah masuk dalam kawasan Proklim (Program Kampung Iklim), yang menunjukkan konsistensi masyarakat dalam menjalankan aksi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim melalui penghijauan, pengelolaan air hujan, hingga penggunaan energi alternatif.
Selama kegiatan, mahasiswa tidak hanya mengamati, tetapi juga berdiskusi langsung dengan pengurus komunitas dan fasilitator program. Mereka menggali berbagai proses mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga tantangan dalam menjaga keberlanjutan program. Hal ini menjadi kesempatan emas untuk menguatkan pemahaman mahasiswa mengenai praktik nyata pemberdayaan masyarakat yang partisipatif dan kolaboratif.
Melalui kunjungan ini, mahasiswa CoE Kesejahteraan Sosial UMM mendapatkan wawasan kontekstual mengenai bagaimana program CSR dan TJSL dapat memberikan dampak sosial dan lingkungan yang berkelanjutan. Sinergi antara masyarakat, perusahaan, dan lembaga pelaksana seperti Filantra menjadi contoh nyata bagaimana kolaborasi multipihak mampu menciptakan transformasi yang bermakna bagi komunitas.