LEVIRO Residences Kompleks Hunian Bergaya Scandinasian Pertama di Bali
Core Concept Living Perkenalkan LEVIRO Residences: Kompleks Hunian Bergaya Scandinasian Pertama yang Siap Merevolusi Pasar Properti Mewah di Bali
Jakarta, 4 Agustus 2025 – Pasca pandemi, pasar properti di Bali menunjukkan pemulihan signifikan yang didorong oleh lonjakan kedatangan wisatawan mancanegara. Data BPS Bali memperlihatkan, hingga pertengahan 2024, Pulau Dewata disambangi sekitar 3.687.567 wisatawan asing—lebih dari 76% dibanding total kunjungan tahun 2023. Tren di sektor pariwisata ini turut mengerek kepercayaan investor, sekaligus membuat harga rata-rata properti meningkat sebesar 7% per tahun dalam lima tahun terakhir.
Kawasan Badung Utara, termasuk Berawa dan Canggu, memimpin pasar properti Bali dengan jumlah pasokan masing-masing 1.618 dan 1.609 unit properti—menjadikannya kawasan dengan suplai properti terbesar di Pulau Seribu Pura ini.
Munggu, sebagai bagian dari kawasan ini, muncul sebagai destinasi hunian yang menjanjikan. Menawarkan keseimbangan antara aksesibilitas dan ketenangan, Munggu menarik perhatian, baik investor maupun end-user.
Nilai sewa di Badung Utara pun terbilang tinggi, di mana properti dengan lima kamar tidur dapat disewakan hingga USD635 per malam—17% di atas rata-rata pasar.
Menurut data Real Estate Indonesia (REI), harga lahan di Badung menunjukkan tren kenaikan yang konsisten, dengan estimasi mencapai Rp4 miliar per ARE (100 meter persegi), naik dari Rp2,6 miliar pada 2013. Sementara itu, kajian Knight Frank menyebut, kenaikan harga lahan di lokasi strategis bisa mencapai 43% yang menandakan peluang investasi sangat menjanjikan.
Segmen properti premium di Bali, khususnya di wilayah Badung, mengalami pertumbuhan yang pesat. Munggu kini menjelma sebagai kawasan investasi unggulan, dengan permintaan tinggi dari pembeli internasional pasca pandemi. Harga properti terus meningkat, di mana vila mewah mencatat apresiasi tahunan sekitar 12,46%. Peraturan yang semakin ramah, seperti penyederhanaan proses kepemilikan properti bagi warga negara asing dan insentif visa, turut mendorong geliat pasar ini.
Core Concept Living Hadirkan LEVIRO Residences
Core Concept Living—pengembang hunian berkualitas tinggi dengan desain unik dan khas—siap meluncurkan LEVIRO Residences, sebuah proyek residensial visioner yang akan mendefinisikan ulang standar hunian mewah di Bali.
LEVIRO, yang secara elegan bermakna “hidup dalam kedamaian”, merupakan proyek ambisius Core Concept Living yang dirancang untuk merevolusi konsep hunian premium di Munggu, Bali.
Memanfaatkan pengalaman panjang para pendiri Core Concept Living di bidang properti, desain interior, dan perhotelan butik di Eropa, LEVIRO dikembangkan lebih dari sekadar kompleks hunian. Proyek properti premium ini bahkan digadang sebagai tonggak inovatif dalam arsitektur dan gaya hidup, yang memadukan filosofi desain lintas budaya untuk menciptakan lingkungan hunian yang harmonis.
LEVIRO akan menjadi residensial bergaya Scandinasian pertama di Bali—perpaduan elegan dari kesederhanaan Skandinavia, minimalisme Jepang, dan kehangatan tradisi Bali. Filosofi desain ini menekankan ruang fungsional dan estetis, dibangun menggunakan material alami berkualitas, seperti kayu solid, batu alam, dan interior buatan tangan yang dirancang secara khusus. Bukaan jendela lebar memungkinkan cahaya alami dan sirkulasi udara maksimal, sementara lokasi LEVIRO di Munggu menawarkan keseimbangan ideal antara ketenangan dan kedekatan dengan pusat aktivitas utama di Bali.
Seiring meningkatnya reputasi Bali sebagai destinasi gaya hidup kelas dunia, sektor residensial mewah di Badung menunjukkan apresiasi nilai yang kuat, peningkatan minat investor asing, serta pergeseran ke komunitas hunian dengan kepadatan rendah (low density) dan desain progresif. LEVIRO hadir sebagai respons strategis dan visioner terhadap dinamika ini.
Shanny Poijes, Managing Director Core Concept Living, menegaskan bahwa LEVIRO dirancang untuk para pembeli internasional berkelas yang menghargai gaya hidup yang mencerminkan pengalaman global mereka.
“Kawasan Munggu telah berkembang menjadi magnet bagi investor internasional, digital nomad, serta pemilik rumah yang berorientasi pada gaya hidup, yang mencari lingkungan hunian yang refined, dekat dengan alam, budaya, dan pusat komersial,” ujarnya.
Menurutnya, LEVIRO hadir di saat pasar properti premium Bali menerima permintaan yang belum pernah terjadi sebelumnya, khususnya di Kabupaten Badung, yang menaungi kawasan-kawasan paling diminati di pulau ini seperti Canggu, Seminyak, dan kini Munggu yang semakin naik daun.
“Langkah ini merupakan respons strategis terhadap dinamika pertumbuhan pasar properti premium yang tengah berkembang pesat di Bali,” tutur Shanny Poijes.
Dengan luas lahan sebesar 9.060 meter persegi, LEVIRO akan menghadirkan vila-vila eksklusif yang dibuat dengan kecermatan desain arsitektural, sehingga masing-masing unit mencerminkan keanggunan minimalis, fungsionalitas desain, serta keahlian craftsmanship khas Nordik yang dibalut dengan jiwa Bali. Hunian di sini akan ditawarkan beberapa tipe: tiga, empat, lima, hingga enam kamar tidur.
Dirancang bekerja sama dengan ShaDesign—firma arsitektur lokal terkemuka yang dikenal akan pendekatannya yang kontekstual dan kontemporer—menjadikan LEVIRO wujud sinergi antara estetika arsitektur Skandinavia dengan elemen alam Bali, yang menghadirkan pengalaman hidup global namun tetap membumi secara lokal.
“LEVIRO lebih dari sekadar hunian—ini adalah gaya hidup. Kami memadukan desain modern Skandinavia dengan kehangatan dan jiwa Bali, untuk menciptakan sebuah sanctuary yang unik di salah satu kawasan paling menjanjikan di Pulau ini,” tutup Shanny Poijes.
LEVIRO secara resmi akan diperkenalkan pada Oktober 2025, dengan jadwal pembangunan dimulai pada kuartal pertama 2026 dan serah terima unit direncanakan pada kuartal terakhir 2027. Sementara itu, Core Concept Living sebagai pengembang, akan memulai proses penerimaan Expressions of Interest (EOI) pada 18 Agustus 2025.
Hal ini akan menempatkan LEVIRO sebagai peluang investasi jangka panjang yang visioner dan selaras dengan meningkatnya permintaan atas properti mewah di Bali.