Jakarta, Juli 2025 – Di tengah persaingan ketat dunia kuliner dan transformasi digital yang semakin masif, kelompok mahasiswa dari Program Studi Penyiaran, Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Mercu Buana, menunjukkan komitmennya dalam mendukung pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Melalui program Kuliah Peduli Negeri (KPN), mereka melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat dengan menggandeng UMKM kuliner lokal “Soto Lucy”, yang berlokasi di D’Orange FoodCourt, Meruya, Jakarta Barat.
Program ini mengusung tema “Strategi Promosi dan Pengembangan UMKM Soto Lucy: Optimalisasi Penggunaan Media Sosial untuk Meningkatkan Penjualan”. Inisiatif ini dilatarbelakangi oleh kebutuhan UMKM untuk beradaptasi dengan era digital, khususnya dalam pemasaran. Kendati memiliki produk unggulan yang telah dikenal oleh pelanggan tetap, Soto Lucy menghadapi tantangan dalam hal promosi visual dan pemanfaatan media sosial sebagai kanal pemasaran utama. Seluruh kegiatan ini berada dibawah bimbingan Dosen Ibu Gustina Romaria S.Sos., M.Si
“Kami melihat banyak pelaku UMKM yang memiliki produk berkualitas, tetapi belum mampu bersaing secara visual dan digital. Soto Lucy contohnya, sangat potensial, tetapi belum punya logo yang konsisten dan belum memanfaatkan media sosial secara maksimal. Inilah yang coba kami bantu,” ujar Natannael, Ketua Tim.
Langkah pertama yang dilakukan tim adalah melakukan wawancara dan observasi langsung di lokasi usaha. Dari hasil pengamatan, ditemukan bahwa usaha Soto Lucy belum memiliki identitas visual yang kuat seperti logo atau banner yang menarik, dan belum aktif mempromosikan produknya di media sosial. Berdasarkan temuan tersebut, tim kemudian memberikan pelatihan terkait digital marketing, mulai dari manajemen akun bisnis Instagram @soto.lusyy, pembuatan konten video, hingga desain ulang logo dan banner promosi yang lebih profesional.
Selain itu, mahasiswa juga membantu membuat konten kreatif seperti video pendek tentang proses memasak, testimoni pelanggan, serta promosi berbasis diskon dan event musiman. Konten-konten ini dirancang untuk disesuaikan dengan algoritma dan tren di media sosial, agar lebih mudah menjangkau audiens muda yang menjadi pasar potensial bagi produk kuliner lokal.
Yang menarik, kegiatan ini juga mengintegrasikan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), antara lain:
Tujuan 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), dengan membuka peluang peningkatan pendapatan dan penciptaan lapangan kerja,
Tujuan 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur) melalui pemanfaatan teknologi digital,
Tujuan 5 (Kesetaraan Gender) jika pemilik usaha melibatkan perempuan dalam operasional,
Tujuan 1 (Tanpa Kemiskinan) dengan menumbuhkan ekonomi mikro berbasis lokal,
dan Tujuan 4 (Pendidikan Berkualitas) melalui pelatihan praktis tentang literasi digital.
“Melalui pelatihan ini, pemilik Soto Lucy sekarang sudah mulai bisa mengelola akun media sosialnya sendiri, tahu bagaimana membuat konten yang menarik, dan mulai memahami pentingnya konsistensi dalam visual branding. Kami tidak hanya memberikan hasil jadi, tapi juga membekali mereka agar bisa mandiri,” kata Zaki Aditya, anggota tim yang bertanggung jawab sebagai admin media sosial dan kreator ide konten.
Tak hanya sekadar pelatihan teknis, kegiatan ini juga menciptakan hubungan yang erat antara mahasiswa dan pelaku UMKM. Keberhasilan program ini tidak hanya dinilai dari meningkatnya visibilitas Soto Lucy di media sosial, tetapi juga dari semangat kolaboratif yang terbangun selama proses berlangsung.
Di akhir program, mahasiswa juga melakukan evaluasi terhadap efektivitas promosi digital melalui pengukuran metrik seperti engagement, reach, dan peningkatan jumlah pengikut di platform digital. Hasil evaluasi ini diharapkan menjadi dasar strategi jangka panjang bagi Soto Lucy agar dapat mempertahankan eksistensi di tengah persaingan yang semakin kompetitif.
Program ini menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antara dunia pendidikan dan pelaku usaha lokal dapat menciptakan solusi konkret bagi tantangan ekonomi masyarakat. Dengan pendekatan yang berbasis teknologi dan kreativitas, mahasiswa mampu memberikan kontribusi langsung dalam pemberdayaan UMKM serta mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan.