Kirim Press Release
Contact Us
  • Login
  • Register
Siaran Berita
Leaderboard Satu Rumah
  • Berita Utama
  • Ekonomi & Bisnis
  • Internasional
  • Nasional
  • Properti dan Infrastruktur
  • SBTV
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Teknologi
    • Otomotif
    • English
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Pariwisata
    • Pendidikan
    • Product Review
    • Sorot
    • Sport
    • Event
    • Opini
    • Profil
Siaran Berita
  • Berita Utama
  • Ekonomi & Bisnis
  • Internasional
  • Nasional
  • Properti dan Infrastruktur
  • SBTV
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Teknologi
    • Otomotif
    • English
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Pariwisata
    • Pendidikan
    • Product Review
    • Sorot
    • Sport
    • Event
    • Opini
    • Profil
No Result
View All Result
Siaran Berita
No Result
View All Result
Home Ekonomi & Bisnis

Mahasiswa Ekonomi Kritik Kenaikan PPN Hingga 12% Yang Berdampak Pada Keuangan & Kesehatan Mental Pada Gen Z

Artikel Media Massa by Artikel Media Massa
8 May 2025
in Ekonomi & Bisnis
A A
0
PPN
918
SHARES
1.3k
VIEWS

Mahasiswa Ekonomi mengungkapkan kritik tajam terhadap peningkatan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12% yang akan diterapkan pada tahun 2025, karena dianggap berdampak buruk bagi keuangan dan kesehatan mental generasi Z. Mereka berpendapat bahwa kebijakan ini akan menambah beban ekonomi masyarakat, terutama:

  • Bagi kelas menengah ke bawah dan
  • Mahasiswa dengan anggaran terbatas,

Sehingga mengurangi daya beli dan kemampuan untuk menabung. Bagi mahasiswa yang telah memiliki pengeluaran tetap untuk biaya kuliah, tempat tinggal, transportasi, dan kebutuhan sehari-hari, peningkatan PPN akan menambah beban ekonomi yang cukup besar. Situasi ini dapat memaksa mereka untuk lebih berhemat, menunda pengeluaran penting, atau bahkan mencari pekerjaan tambahan yang dapat mengganggu konsentrasi pada studi.

Pemerintah berencana untuk meningkatkan tarif PPN sebagai langkah untuk meningkatkan pendapatan negara dan memperkuat kondisi fiskal. Alasan yang sering diungkapkan adalah untuk mendukung pembangunan infrastruktur, program sosial, serta menjaga stabilitas ekonomi dalam jangka panjang. Kenaikan ini merupakan bagian dari upaya harmonisasi peraturan perpajakan dan diharapkan dapat menyederhanakan sistem perpajakan di Indonesia.

  • Artikel ini dimaksudkan untuk secara kritis menguji asumsi bahwa kenaikan PPN memiliki dampak negatif terhadap kesehatan mental dan keuangan mahasiswa ekonomi Gen Z. Ini akan menjadi mungkin dengan menggunakan skala yang valid dan dapat diandalkan dan melakukan analisis statistik yang cermat. Elemen kualitatif akan memberikan pandangan yang lebih mendalam dan mungkin mengungkapkan nuansa yang tidak dapat ditemukan dengan data kuantitatif.

Hasil Dan Pembahasan

Kenaikan PPN ini diperkirakan akan meningkatkan pengeluaran hingga Rp1,75 juta per tahun bagi generasi Z, yang berpotensi menyebabkan stres dan gangguan kesehatan mental akibat ketidakpastian finansial dan tekanan ekonomi yang semakin meningkat. Selain itu, dampak berantai dari kenaikan PPN juga dapat mengancam lapangan kerja karena penurunan produksi akibat berkurangnya konsumsi masyarakat, sehingga peluang kerja bagi generasi Z menjadi semakin sulit.

Dampak tekanan ekonomi yang disebabkan oleh kenaikan harga dan keterbatasan finansial dapat memicu stres serta kecemasan di kalangan generasi Z. Kekhawatiran mengenai pemenuhan kebutuhan hidup, pelunasan utang (jika ada), dan persiapan masa depan finansial dapat berdampak buruk pada kesehatan mental mereka. Ketidakpastian ekonomi yang diperparah oleh kenaikan PPN dapat menimbulkan rasa tidak aman dan pesimisme terhadap masa depan. Generasi Z yang tumbuh di tengah ketidakpastian global mungkin merasa semakin terbebani oleh prospek ekonomi yang suram. Media sosial sering kali menampilkan gaya hidup yang konsumtif. Dalam tekanan untuk mengikuti tren dan gaya hidup tertentu, kenaikan harga akibat PPN dapat memperburuk perasaan tertinggal dan ketidakmampuan di kalangan sebagian generasi Z, yang berpotensi mempengaruhi kesehatan mental mereka. Kesulitan ekonomi dapat memaksa generasi Z untuk menunda pencapaian tujuan hidup seperti melanjutkan pendidikan, membeli rumah, atau memulai keluarga. Penundaan ini dapat menimbulkan frustrasi dan kekecewaan.

Dalam aksi dan pernyataan publik, mahasiswa mendesak pemerintah untuk meninjau kembali atau membatalkan kebijakan ini, karena dianggap tidak berpihak pada masyarakat kecil dan memperburuk kondisi ekonomi yang sedang melemah. Mereka mengingatkan bahwa kenaikan PPN dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi dan memperburuk ketidakadilan sosial jika tidak diimbangi dengan kebijakan mitigasi yang efektif. Sangat penting untuk memahami alasan di balik keputusan pemerintah mengenai kenaikan PPN. Apakah langkah ini benar-benar diperlukan untuk menjaga stabilitas fiskal dalam jangka panjang, dan adakah kebijakan alternatif yang lebih ringan bagi kelompok muda?. Selain dampak negatif yang mungkin timbul, perlu juga dievaluasi apakah ada keuntungan jangka panjang dari kenaikan PPN, seperti peningkatan kualitas layanan publik atau pembangunan infrastruktur yang pada akhirnya akan dirasakan oleh generasi Z. Namun, keuntungan ini harus dibandingkan dengan kerugian jangka pendek yang mungkin mereka hadapi.

Kritik yang membangun sering kali menyertakan alternatif solusi. Mahasiswa ekonomi dapat merekomendasikan kebijakan lain yang mampu meningkatkan pendapatan negara tanpa memberikan beban yang berat kepada masyarakat, atau setidaknya mengusulkan mekanisme kompensasi untuk kelompok yang rentan. Selain itu, mereka juga dapat mencari solusi yang lebih adil dan berkelanjutan untuk memperkuat keuangan negara tanpa mengorbankan kesejahteraan generasi mendatang. Dialog terbuka antara pemerintah, akademisi, dan perwakilan masyarakat, termasuk mahasiswa, sangat penting untuk menemukan solusi yang optimal. Perlu dicatat bahwa analisis ini bersifat umum dan didasarkan pada potensi isu yang mungkin muncul dalam berita semacam itu. Untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam, akses langsung ke berita yang spesifik sangat diperlukan.

Kesimpulan

Kritik keras dari kalangan mahasiswa ekonomi terhadap rencana pemerintah menaikkan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12% pada tahun 2025 mencerminkan keprihatinan mendalam atas potensi dampak negatif kebijakan tersebut terhadap kondisi keuangan dan kesejahteraan psikologis generasi Z. Mereka menilai bahwa kebijakan ini berisiko menambah beban ekonomi, khususnya bagi mahasiswa dengan sumber daya finansial terbatas. Hal ini dapat berimplikasi pada menurunnya daya beli, sulitnya menabung, serta berkurangnya konsentrasi dalam studi akibat tekanan mencari penghasilan tambahan. Prediksi meningkatnya biaya hidup serta kemungkinan berkurangnya lapangan pekerjaan semakin memperparah kekhawatiran tersebut.

Baca Juga

Keranjang Serat Alam

Pertamina Dukung Ekspor Perdana UMKM Kebumen ke AS: 6 Kontainer Keranjang Serat Alam Tembus Pasar New York, Perkuat Ekosistem Wirausaha

17 September 2025
pexels polina tankilevitch 6927358

Pemerintah Gelontorkan Rp 200 Triliun untuk Tambah Likuiditas Perbankan

11 September 2025
Proyek WIKA Beton Metro Manila

Saham WIKA Beton (WTON) Menguat 20 Persen: Momentum Positif di Tengah Ekspansi Kontrak

3 September 2025
rE4DG9eiPlHFsFQvy97PdQZp44eWfg011KkySYbF

Menteri Perdagangan Budi Santoso Menghadiri Gerakan Pangan Murah (GPM) di Jakarta

3 September 2025

Tekanan ekonomi akibat inflasi harga barang dan ketidakstabilan finansial diyakini dapat memperburuk tingkat stres, kecemasan, serta rasa tidak aman generasi muda terhadap masa depan mereka. Hal ini diperburuk oleh ekspektasi sosial media dan tertundanya pencapaian tujuan hidup. Karena itu, mahasiswa menyerukan agar pemerintah mempertimbangkan kembali kebijakan ini secara serius, dengan mengedepankan prinsip keadilan sosial serta menghindari risiko perlambatan ekonomi. Walaupun upaya peningkatan pendapatan negara merupakan hal yang penting dalam menjaga stabilitas fiskal, pemerintah perlu menakar ulang urgensi kebijakan ini, mengevaluasi alternatif lain, dan membandingkan potensi manfaat jangka panjang dengan kerugian jangka pendek yang mungkin harus ditanggung generasi penerus bangsa. Pemerintah diharapkan melakukan kajian ulang yang komprehensif terhadap kebijakan kenaikan PPN, dengan mengkaji secara mendalam potensi dampaknya terhadap kelompok rentan, terutama mahasiswa. Perlu dipertimbangkan opsi kebijakan fiskal lain yang tetap mampu meningkatkan penerimaan negara tanpa membebani masyarakat berpenghasilan rendah secara berlebihan. Diperlukan komunikasi yang terbuka dan transparan mengenai dasar dan urgensi kebijakan ini.

Pemerintah seyogianya mengajak berbagai pihak seperti mahasiswa, akademisi, dan pakar ekonomi untuk berdiskusi secara partisipatif, guna menemukan solusi kebijakan yang lebih adil dan berkelanjutan. Apabila kebijakan kenaikan PPN tetap dijalankan, penting bagi pemerintah untuk menyiapkan langkah-langkah mitigatif, seperti bantuan sosial yang akurat sasaran, subsidi kebutuhan pokok, atau dukungan finansial lainnya agar kelompok rentan tetap terlindungi dari dampak langsung kebijakan tersebut. Mahasiswa dan akademisi memiliki tanggung jawab moral untuk terus mengawal kebijakan publik. Melalui riset, advokasi, dan forum diskusi, mereka dapat memberikan masukan alternatif yang membangun serta memastikan kebijakan negara berpihak pada kepentingan generasi mendatang.

Penulis: ARYANTI M.M, VALINA DEWI SEKAR MAHESWARI, EKA AFRILIA PUTRI, APRILIAN LUCHIANSYAH

Leaderboard Satu Rumah

Syarat dan Ketentuan Penulisan di Siaran-Berita.com :
Setiap penulis setuju untuk bertanggung jawab atas berita, artikel, opini atau tulisan apa pun yang mereka publikasikan di siaran-berita.com dan klaim apa pun yang timbul dari publikasi tersebut, termasuk, namun tidak terbatas pada, klaim pencemaran nama baik, pelanggaran privasi, pelanggaran hak cipta, merek dagang, nama dagang atau pelanggaran paten, berita palsu, atau klaim lain apa pun yang didasarkan pada perbuatan melawan hukum atau kontrak, atau berdasarkan undang-undang negara Republik Indonesia

Selain itu, setiap penulis setuju, untuk membebaskan siaran-berita.com dari semua klaim (baik yang sah maupun tidak sah), tuntutan hukum, putusan, kewajiban, ganti rugi, kerugian, biaya, dan pengeluaran apa pun (termasuk penilaian biaya pengacara yang wajar) yang timbul dari atau disebabkan oleh publikasi berita apa pun yang dipublikasikan oleh penulis.”

Share367Tweet230Share64Pin83SendShare
Kirim Berita Media Wanita
Previous Post

Pemdes Matangaji Sukses Kembangkan Wisata Alam Dan Religi

Next Post

Pemuda Dusun Taipa Desak Pemerintah Desa Majannang Tanggapi Isu Transparansi Anggaran dan Pembatalan Festival Ramadan

Artikel Media Massa

Artikel Media Massa

Related Posts

Keranjang Serat Alam

Pertamina Dukung Ekspor Perdana UMKM Kebumen ke AS: 6 Kontainer Keranjang Serat Alam Tembus Pasar New York, Perkuat Ekosistem Wirausaha

17 September 2025
pexels polina tankilevitch 6927358

Pemerintah Gelontorkan Rp 200 Triliun untuk Tambah Likuiditas Perbankan

11 September 2025
Proyek WIKA Beton Metro Manila

Saham WIKA Beton (WTON) Menguat 20 Persen: Momentum Positif di Tengah Ekspansi Kontrak

3 September 2025
rE4DG9eiPlHFsFQvy97PdQZp44eWfg011KkySYbF

Menteri Perdagangan Budi Santoso Menghadiri Gerakan Pangan Murah (GPM) di Jakarta

3 September 2025
Next Post
Kabupaten Maros,desamajannang, kecamatanmarosbaru

Pemuda Dusun Taipa Desak Pemerintah Desa Majannang Tanggapi Isu Transparansi Anggaran dan Pembatalan Festival Ramadan

Lucyana Rilis Lagu Terbaru Pesona Perpaduan Unik Musik Pop Etnik dan Alat Musik Nusantara

Kebebasan Pers

Kemerdekaan Pers Terus Turun, Sikap Mahasiswa sebagai agen perubahan

image 12

Geger di Medan: Driver Ojol Terkejut Temukan Mayat Bayi dalam Paket Gosend

WhatsApp Image 2025 05 08 at 22.18.23

BEM USM Siap Kawal Walikota Jakarta Timur Yang Baru Lebih Progresif dan Inklusif

Please login to join discussion
Satu Rumah Half Page 002
Siaran Berita

Siaran-Berita.com adalah portal media berita online yang terbuka untuk umum dan menerima kontribusi tulisan dari berbagai penulis. Tulisan yang dimuat dapat berupa berita, press release, opini, maupun bentuk tulisan lainnya.

Segala konten yang dipublikasikan di Siaran-Berita.com merupakan tanggung jawab penuh dari masing-masing penulis. Hak cipta atas isi tulisan, gambar, maupun video yang ditayangkan di situs ini sepenuhnya menjadi milik penulis atau pengunggah konten.

Follow Us

Siaran-Berita.com

Jika Anda merasa keberatan dengan adanya tulisan, gambar, atau video yang ditampilkan di situs ini karena alasan hak cipta atau alasan lainnya, silakan hubungi tim redaksi melalui email di:

📧 redaksi@siaran-berita.com

Kami akan segera meninjau dan menghapus konten yang dimaksud sesuai dengan kebijakan dan pertimbangan redaksi.

Aplikasi Siaran-Berita.com

Untuk memnudahkan membaca berita terbaru di Siaran-berita.com segera download aplikasi khusus untuk Android di Google Play dan nikmati kemudahan membaca berita langsung dari gadget Anda

siaran-berita.com google play

Guest Posts are Welcome!

“Hi 👋 We’re offering guest post spots on Siaran-BERITA.com | You’ll get 2 permanent do-follow links, homepage exposure, and super fast publishing (1–24 hrs). PayPal accepted 👍 Interested?”

Iklan MC DSA Square
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Cyber
  • Syarat dan Ketentuan
  • Disclaimer
  • Mengapa Tulisan Belum Ditayangkan?
  • Contact Us

© 2023 SIaran Berita - Pres Rilis dan Berita

Welcome Back!

Sign In with Google
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Google
OR

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Berita Utama
  • Ekonomi & Bisnis
  • Internasional
  • Nasional
  • Properti dan Infrastruktur
  • SBTV
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Teknologi
    • Otomotif
    • English
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Pariwisata
    • Pendidikan
    • Product Review
    • Sorot
    • Sport
    • Event
    • Opini
    • Profil
  • Login
  • Sign Up

© 2023 SIaran Berita - Pres Rilis dan Berita