Mahasiswi Kuliah Kerja Nyata Tematik Inovasi pembangunan desa (KKN-T) Universitas Hasanuddin (Unhas) gelombang 114 melaksanakan kegiatan program kerja “Seminar Literasi Keuangan untuk Kelompok Tani dan Keluarga Tani”. Kegiatan dilaksanakan di Desa Labuaja, Kecamatan Cenarana, Kabupaten Maros, Jumat 25 April 2025.
Program kerja ini tercipta karena masyarakat tani di desa Labuaja masih menggabungkan uang usaha tani dengan uang kebutuhan sehari-hari, akibat dari hal ini masih banyak masyarakat tani yang kekurangan uang untuk melakukan pembelian pupuk ataupun racun hama, sehingga terkadang mereka mengutang kepada kelompok tani untuk membeli pupuk ataupun racun hama.
Penanggung jawab program menjelaskan, pentingnya mengatur pengeluaran dan pendapatan dari usaha tani dan mencatat semua keperluan tani selama bulan penanaman agar masyarakat dan kelompok tani mengetahu berapa banyak uang yang telah mereka keluarkan selama bulan penanaman sehingga pada masa penjualan hasil panen masyarakat atau kelompok tani dapat menghitung semua hasil pengeluaran dan mendapatkan hasil bersih dari penjualan hasil panen mereka.
Di sesi diskusi, Penanggung jawab program menemukan hal yang menarik yang di mana masa panen tanaman mengikuti keadaan iklim yang di mana bisa saja terjadi perubahan lama panen dan hasil panen yang dapat mempengaruhi pendapatan dari petani.
Lebih lanjut, Penanggung jawab program menjelaskan laporan pencatatan yang dilakukan bersifat fleksibel sehingga, hasil akhir dari pencatatan yang dibuat mengikuti masa lama panen.
“Pencatatan pengeluaran atau pemasukan yang dilakukan setiap hari bertujuan untuk mengetahui berapa banyak mi uang yang dikeluarkan selama masa lama panen, jadi bentuknya fleksibel ji” ungkap Penanggung jawab program.
Terakhir, Penanggung jawab program berharap masyarakat atau kelompok tani dapat melakukan pencatatan dan membuat laporan keuangan yang bertujuan untuk mengetahui ke mana mengalirnya uang mereka sehingga membantu dalam pembelian dan pengeluaran yang dilakukan untuk penanaman selanjutnya.
“Saya harap masyarakat dan kelompok tani, Desa Labuaja, dapat melakukan pencatatan untuk mengetahui keluar masuknya uang yang digunakan untuk pertanian.” Tutupnya.