Widoro, Probolinggo – Desa Widoro kembali menunjukkan semangat gotong royong dengan melaksanakan serangkaian kegiatan kerja bakti yang melibatkan semua lini masyarakat mulai dari aparat desa, pemuda, anak-anak hingga orang dewasa. Aksi bersih-bersih ini dimulai sejak akhir Juni dan berlanjut hingga pertengahan Juli.
Pada 23 Juni 2025, Mahasiswa KKN 62 Uinsa bersama santri, ustadz dan ustadzah, Madrasah Diniyah bahu-membahu membersihkan halaman serta ruang kelas lembaga tersebut. Antusiasme yang tinggi tampak jelas dari semangat para santri yang turut aktif mengangkat, menyapu, dan membuang sampah. Kegiatan ini menjadi praktik nyata dan teladan langsung untuk senantiasa menjaga kebersihan lingkungan sekitar. Selain itu, para santri juga belajar mengidentifikasi jenis-jenis sampah organik sebagai bagian dari edukasi pengelolaan sampah sejak dini.
29 Juni 2025 – Kegiatan dilanjutkan di bangunan bekas SD Desa Widoro yang sudah tidak aktif, di mana seluruh lapisan masyarakat bergotong‑royong membersihkan area sekolah. Kegiatan dimulai dengan memangkas rumput liar yang telah tumbuh lebat dan memotong pohon yang tumbuh tidak teratur serta menghalangi bangunan. Seluruh perangkat desa, warga, hingga mahasiswa KKN turut serta dalam menyapu, merapikan, dan membuang sisa potongan tanaman. Aksi ini bertujuan untuk memulihkan fungsi fisik lahan sekolah sekaligus menumbuhkan kesadaran pentingnya menjaga lingkungan dari tumbuhan yang tak terkontrol.
11 Juli 2025 – Aksi kebersihan berlanjut ke wilayah yang lebih luas, yakni sepanjang jalur gorong‑gorong pemukiman dan area persawahan di Desa Widoro. Kegiatan kerja bakti dimulai dari ujung irigasi desa, kemudian menyusuri aliran gorong-gorong secara menyeluruh. Aparat desa, warga, hingga anak-anak turut serta secara sukarela mengangkut berbagai jenis sampah yang menyumbat aliran. Jenis sampah yang ditemukan sangat beragam, mulai dari rumput liar, daun, batang pohon, hingga sampah domestik seperti popok sekali pakai (pampers). Kondisi ini menjadi penyebab utama tersumbatnya aliran air dan mengakibatkan banjir saat musim hujan.
Salah satu warga menyampaikan,
“Di samping jalan itu setiap kali ada hujan selalu banjir, karena tersumbatnya gorong‑gorong oleh sampah warga Widoro, tapi ada juga yang mengatakan itu dari desa sebelah.”
Sebelumnya, upaya penormalisasian gorong-gorong sebenarnya telah dilakukan oleh pihak aparat desa, namun belum menunjukkan hasil yang maksimal. Oleh karena itu, keterlibatan seluruh elemen masyarakat dalam kerja bakti ini menjadi langkah penting untuk mengatasi permasalahan banjir secara bersama-sama dan berkelanjutan.
16 Juli 2025 – Menindaklanjuti rangkaian kerja bakti sebelumnya, mahasiswa KKN UINSA 62 memasang plang himbauan yang bertujuan sebagai sarana edukatif sekaligus pengingat agar masyarakat senantiasa menjaga kebersihan lingkungan dan membuang sampah pada tempatnya. Pemasangan dilakukan oleh mahasiswa KKN bersama aparat desa di area tempat pembuangan akhir sampah, menunjukkan nyata bentuk kepedulian mahasiswa terhadap masyarakat yang belum sepenuhnya memahami cara menyikapi permasalahan sampah. Plang edukasi tersebut diharapkan menjadi alat untuk meningkatkan pengetahuan warga tentang pentingnya pengelolaan sampah, sekaligus pengingat visual agar kebiasaan buang sampah sembarangan bisa dikurangi—memberikan dampak positif jangka panjang yang didukung oleh edukasi langsung di lapangan.
Perangkat Desa Widoro mengapresiasi partisipasi semua pihak, menyatakan bahwa sinergi ini tidak hanya membersihkan fisik lingkungan, tetapi juga mempererat persatuan warga. Harapannya, semangat kebersamaan ini dapat dipelihara.