Wonosobo – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) kolaborasi dari UIN Prof. KH. Saifuddin Zuhri Purwokerto, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, dan Universitas Annuqayah Sumenep berhasil menyelenggarakan program kerja unggulan bertajuk “Pembinaan Ekspor Salak” di Balai Desa Banyukembar, Kabupaten Wonosobo, Rabu (13/8/2025).
Kegiatan ini menghadirkan narasumber utama Sri Wahyununingsih, Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UKM Kabupaten Wonosobo. Dalam sesi pembinaan, ia memaparkan secara rinci peluang pasar, prosedur ekspor, hingga strategi peningkatan nilai jual salak agar dapat bersaing di pasar internasional.
“Salak Banyukembar punya potensi besar untuk masuk pasar ekspor. Kuncinya ada pada konsistensi mutu, kemasan yang memenuhi standar, dan pemanfaatan jejaring pemasaran modern,” ujar Sri Wahyununingsih di hadapan peserta.
Acara ini dihadiri puluhan petani dan pengepul salak Desa Banyukembar yang antusias mengikuti materi. Peserta mendapatkan wawasan mengenai standar kualitas buah untuk ekspor, sertifikasi yang dibutuhkan, hingga teknik pemasaran digital sebagai penunjang promosi produk.
Penanggung jawab acara, Iqbal Asyrof Junius, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan wujud sinergi mahasiswa untuk mendukung peningkatan ekonomi desa. “Program pembinaan ekspor salak ini merupakan sebuah usaha untuk memajukan perekonomian warga dengan memanfaatkan komoditas utama yang ada di Desa Banyukembar berupa buah salak,” tuturnya.
Kepala Desa Banyukembar mengapresiasi kegiatan ini dan berharap pendampingan serupa dapat dilakukan secara berkelanjutan. Menurutnya, pembinaan ekspor salak menjadi langkah penting dalam memperluas pasar sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani.
Kegiatan ditutup dengan sesi tanya jawab interaktif yang membahas kendala dan peluang ekspor salak dari Wonosobo. Dengan adanya pembinaan ini, diharapkan salak Banyukembar mampu menembus pasar mancanegara dan menjadi komoditas unggulan yang membanggakan daerah.