Batang, 12 Juli 2025 – Dalam rangka mendukung pengembangan potensi ekonomi lokal berbasis sumber daya desa, mahasiswa KKN-T IDBU Tim 41 Universitas Diponegoro mengadakan kegiatan bertajuk “Optimalisasi Pengolahan Industri Rumahan melalui Strategi Komunikasi Terintegrasi”. Kegiatan ini diselenggarakan di RT 04 RW 03, tepatnya di samping Posko KKN Dusun Tembelang, Desa Tumbrep, Kecamatan Bandar, Kabupaten Batang, pada Sabtu, 12 Juli 2025.
Kegiatan ini merupakan pertemuan pertama dari rangkaian empat kali pertemuan yang dirancang secara berkesinambungan oleh Tim KKN-T IDBU 41. Pada pertemuan perdana ini, mahasiswa menyelenggarakan sosialisasi Modul Pencatatan Keuangan Sederhana, yang menjadi salah satu bagian dari strategi peningkatan literasi keuangan bagi pelaku industri rumahan—khususnya petani singkong dan ibu rumah tangga yang memiliki ketertarikan untuk mengembangkan usaha kecil berbasis produk lokal.
Tujuan Kegiatan
Kegiatan ini bertujuan untuk:
Meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat terhadap pentingnya pencatatan keuangan dalam usaha rumah tangga.
Memberikan pengetahuan lintas bidang yang mendukung keberhasilan usaha mikro, seperti aspek motivasi, legalitas usaha, hingga wawasan produk olahan kreatif.
Mendorong lahirnya pelaku UMKM baru yang berbasis pada potensi lokal, khususnya dari hasil pertanian singkong yang menjadi komoditas unggulan dusun.
Membuka ruang kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat dalam menyusun perencanaan usaha berkelanjutan yang terukur dan tertata.
Rangkaian Kegiatan
Kegiatan berlangsung sejak pukul 13.00 WIB dan dihadiri oleh puluhan peserta yang terdiri dari petani singkong dan ibu-ibu rumah tangga. Para peserta tampak antusias mengikuti setiap sesi yang disampaikan oleh mahasiswa dari berbagai latar belakang jurusan.
Acara dibuka dengan sambutan dari perwakilan mahasiswa, kemudian dilanjutkan dengan penyampaian materi lintas disiplin yang saling melengkapi dan menunjang kesiapan peserta dalam membangun usaha rumahan.
Inspirasi Produk Global
Materi pertama disampaikan oleh Stella, mahasiswa dari Fakultas Ilmu Budaya, jurusan Sastra Inggris. Ia mengangkat topik mengenai pengetahuan makanan dari luar negeri sebagai inspirasi dalam pengembangan produk lokal seperti olahan singkong. Peserta diajak mengenal berbagai varian makanan dari berbagai negara yang dapat menjadi ide untuk menciptakan produk yang lebih inovatif dan kompetitif.
Motivasi Memulai Usaha
Materi kedua disampaikan oleh Zahra, mahasiswa dari Fakultas Psikologi, yang memberikan motivasi tentang pentingnya mengenal potensi diri dalam memulai usaha. Ia menekankan bahwa rasa percaya diri dan kemauan untuk mencoba merupakan modal utama dalam merintis usaha skala rumahan.
Ice Breaking Interaktif
Untuk menjaga semangat dan konsentrasi peserta, mahasiswa menyisipkan sesi ice breaking sederhana yang berhasil mencairkan suasana. Melalui permainan ringan dan dialog aktif, peserta menjadi lebih fokus dan siap menerima materi lanjutan.
Legalitas Usaha dan Keamanan Produk
Selanjutnya, Zahroh dari Fakultas Hukum membawakan materi mengenai legalitas usaha, termasuk pentingnya memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB) dan sertifikasi produk agar produk yang dihasilkan bisa dipasarkan lebih luas secara sah dan terpercaya.
Pencatatan Keuangan Sederhana
Sebagai puncak kegiatan, Ananda Maharani, mahasiswa dari jurusan Akuntansi Perpajakan Sekolah Vokasi Undip, memaparkan materi Pencatatan Keuangan Sederhana. Materi ini membimbing peserta untuk memahami cara mencatat pemasukan, pengeluaran, dan laba rugi secara manual namun praktis.
Modul yang dibagikan berisi format pencatatan harian yang bisa digunakan oleh warga untuk mulai mengatur keuangan usahanya, termasuk dalam hal pencatatan modal, penjualan, hingga belanja bahan baku.
“Kami berharap dengan adanya modul ini, warga bisa lebih percaya diri dalam menjalankan usaha karena sudah memiliki dasar pencatatan yang rapi. Keuangan usaha tidak lagi tercampur dengan keuangan rumah tangga,” jelas Ananda saat menyampaikan materinya.
Antusiasme Peserta dan Harapan Ke Depan
Selama kegiatan berlangsung, peserta tampak aktif bertanya dan mencatat poin-poin penting dari setiap materi. Banyak dari mereka yang baru pertama kali memahami pentingnya legalitas dan pencatatan keuangan dalam usaha.
Kegiatan ini diharapkan menjadi awal dari proses pendampingan berkelanjutan bagi warga Dusun Tembelang dalam mengembangkan industri rumahan berbasis singkong yang lebih profesional, mandiri, dan berdaya saing tinggi.