Lumpue, 7 Agustus 2025 – Kelurahan Lumpue menjadi saksi pelaksanaan program inovatif budidaya maggot Black Soldier Fly (BSF) sebagai solusi ramah lingkungan dalam mengelola sampah organik. Kegiatan ini dilaksanakan pada Rabu, 7 Agustus 2025, dengan Kelompok Wanita Tani (KWT) Masagenae sebagai sasaran pelaksanaan dari program ini.
Program ini diinisiasi oleh Alief Cristo Marsan, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Gelombang 114 Universitas Hasanuddin. Di bawah bimbingan Dosen Pembimbing KKN, Dr. Ahmad Bahar, ST., M.Si., kegiatan ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat, khususnya perempuan, melalui teknologi budidaya maggot sebagai upaya nyata dalam pengurangan sampah organik rumah tangga.
Acara pembukaan program secara resmi dilakukan oleh Lurah Lumpue, Bapak H. Nur Akbar, SE., yang dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh terhadap inisiatif mahasiswa serta komitmen Kelurahan Lumpue dalam mendukung program berbasis lingkungan.
“Harapannya semoga ibu-ibu Kelompok Wanita Tani Masagenae dapat menjadi pelopor dalam budidaya maggot di Kelurahan Lumpue” ujar Bapak H. Nur Akbar, SE.

Budidaya maggot BSF dipilih karena memiliki banyak manfaat, seperti mengurangi volume sampah organic dan menghasilkan pakan ternak bernutrisi tinggi. Dengan metode ini, masyarakat diharapkan dapat lebih berkontribusi dalam pemeliharaan lingkungan.
Alief Cristo Marsan menyampaikan bahwa program ini diharapkan menjadi solusi ramah lingkungan dalam mengatasi permasalahan sampah organik yang berkelanjutan.

“Melalui program ini, kami berharap masyarakat, khususnya ibu-ibu kelompok tani, dapat mengembangkan budidaya maggot secara mandiri dan berkelanjutan, maka dari itu kami tidak hanya membuat kendang percontohan tetapi juga akan membuat buku panduan sebagai acuan dalam pelaksanaan budidaya yang berkelanjutan” ungkapnya.
Program ini juga direncanakan akan berlanjut melalui pembentukan sistem pembudidayaan maggot di tingkat rumah tangga, dengan harapan menjadi percontohan bagi Masyarakat di Kelurahan Lumpue.