Lombok Tengah, [17,Juli 2025] — Mahasiswa Kuliah Kerja Partisipatif (KKP) UIN Mataram Angkatan 2025 sukses menyelenggarakan acara sosialisasi pencegahan stunting melalui edukasi bahaya pernikahan dini. Kegiatan yang bertempat di aula kantor desa setuta ini mendapat sambutan antusias dari masyarakat, khususnya para remaja,orang tua,dan siswa Desa Setuta Kecamatan Janepria Kabupaten Lombok Tengah
Stunting, kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi kronis pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), masih menjadi permasalahan serius di Indonesia, termasuk Nusa Tenggara Barat. Berbagai upaya pencegahan terus digalakkan, salah satunya dengan menyoroti faktor risiko pernikahan dini yang kerap berkorelasi dengan angka stunting.
Ketua Panitia KKP UIN Mataram 2025, M.Syarifudin, menjelaskan bahwa pernikahan dini membawa dampak multidimensional, baik dari segi kesehatan fisik maupun mental, serta kesiapan ekonomi dan sosial pasangan. “Remaja yang menikah terlalu muda cenderung belum memiliki pengetahuan dan kesiapan yang memadai untuk mengasuh anak, termasuk dalam pemenuhan gizi yang optimal. Hal ini secara langsung dapat meningkatkan risiko anak mengalami stunting,” ujarnya.
Acara sosialisasi ini menghadirkan narasumber berkompeten dari berbagai latar belakang, di antaranya [Nama Narasumber 1 : perwakilan Dinas Kesehatan/Puskesmas] yang memaparkan dampak kesehatan pernikahan dini terhadap ibu dan anak, serta dari pihak KUA yang membahas perspektif agama dan hukum terkait usia ideal pernikahan. Materi yang disampaikan meliputi risiko komplikasi kehamilan pada usia muda, pentingnya gizi seimbang selama kehamilan dan menyusui, serta hak-hak anak dan perempuan.
Selain pemaparan materi, kegiatan ini juga dilengkapi dengan sesi diskusi interaktif dan pemutaran video edukasi yang menarik. Para peserta aktif bertanya dan berbagi pandangan, menunjukkan tingginya kesadaran mereka terhadap isu ini. “Kami sangat senang dengan antusiasme peserta. Ini menunjukkan bahwa masyarakat semakin peduli terhadap masa depan generasi penerus
Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) KKP UIN Mataram 2025, [Prof.Dr. Khairul Hamim,M.A], menyatakan kebanggaannya atas inisiatif dan kerja keras mahasiswa. “Acara ini adalah bukti nyata kontribusi mahasiswa UIN Mataram dalam pemberdayaan masyarakat. Pemahaman tentang bahaya pernikahan dini sebagai faktor risiko stunting adalah langkah krusial dalam menciptakan generasi yang lebih sehat dan berkualitas,” ungkapnya.
Dengan berakhirnya acara sosialisasi ini, diharapkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pencegahan stunting melalui penundaan pernikahan dini semakin meningkat. Mahasiswa KKP UIN Mataram 2025 berharap kegiatan ini dapat menjadi fondasi awal bagi program-program berkelanjutan dalam upaya mewujudkan generasi emas Indonesia yang bebas stunting.