Segoro Tambak, Sedati, 28 Mei 2025 – Tim Bina Desa Program Studi Teknik Kimia Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur, Kelompok 3, yang terdiri dari enam mahasiswa dengan ketua Nabilah Atika Suri dan didampingi dosen pembimbing lapangan Ir. Caecilia Pujiastuti, M.T., baru saja menuntaskan rangkaian pengabdian masyarakat di Desa Segoro Tambak, Kecamatan Sedati. Sejak 28 April lalu, keenam mahasiswa ini bekerja bersama warga untuk mengolah limbah cangkang kerang menjadi bahan penjernih air alami.
Setelah mengumpulkan cangkang di sekitar tambak dan rumah penduduk, tim membersihkan sejumlah cangkang hanya dengan air bersih, sementara sebagian lain direndam dalam larutan sodium percarbonate selama sekitar 1,5 jam agar kotoran dan mikroorganisme dapat terangkat lebih menyeluruh. Proses pengeringan berlangsung di halaman balai desa—cangkang dijemur di bawah terik matahari hingga benar-benar kering.
Penghancuran cangkang menjadi serbuk halus dilakukan di Laboratorium Teknologi Material Maju kampus UPN Veteran Jawa Timur. Di sinilah grinder digunakan untuk menggiling cangkang kering hingga mencapai ukuran partikel yang optimal untuk penjerapan. Serbuk hasil gilingan lalu dikemas dalam kantong kain menyerupai kantong teh, memudahkan proses uji coba.
Uji lapangan dilaksanakan dengan mencelupkan “tea bag” serbuk cangkang ke dalam dua toples transparan berisi air keruh, sehingga perubahan warna dan tingkat kejernihan dapat dipantau secara visual. Hasilnya memperlihatkan bahwa serbuk cangkang yang direndam sodium percarbonate mampu mengurangi kekeruhan hingga sekitar tujuh puluh persen, sedangkan serbuk yang hanya dicuci air biasa mengurangi kekeruhan sekitar lima puluh lima persen.
Selain itu, pH air yang semula antara 6,2–6,5 meningkat menjadi kisaran 6,9 –7,2, mendekati nilai netral, menunjukkan kemampuan kalsium karbonat dalam menetralisir sedikit keasaman. Masyarakat Desa Segoro Tambak menyambut positif inovasi ini. Ibu-ibu PKK siap membantu dalam sosialisasi dan implementasi metode penjernihan ini di lingkungan masing-masing. Kepala Desa Segoro Tambak menyampaikan harapannya agar inisiatif sederhana ini dapat ditiru oleh seluruh warga desa, bahkan menjadi contoh bagi desa pesisir lain di Kabupaten Sidoarjo.
SDG 6 (Air Bersih dan Sanitasi):
Proyek ini membantu masyarakat mendapatkan air yang lebih bersih dengan cara sederhana dan tanpa teknologi mahal. Penjernih dari cangkang kerang ini bisa diterapkan di rumah tangga, terutama di daerah pesisir yang sering menghadapi permasalahan air keruh atau tercemar. Dengan akses air lebih layak, kualitas hidup warga pun meningkat.
SDG 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab):
Limbah cangkang kerang yang semula hanya dibuang begitu saja kini dimanfaatkan menjadi produk fungsional. Ini mencerminkan praktik daur ulang dan pemanfaatan sumber daya secara berkelanjutan. Proyek ini juga mendorong kesadaran masyarakat bahwa “sampah” pun bisa punya nilai guna.
SDG 14 (Ekosistem Laut):
Desa pesisir seperti Segoro Tambak banyak menghasilkan limbah dari hasil budidaya laut. Tanpa pengelolaan yang baik, limbah tersebut bisa mencemari ekosistem sekitar. Dengan pendekatan ini, masyarakat diajak untuk menjaga lingkungan laut melalui pengolahan limbah yang lebih bertanggung jawab.
SDG 4 (Pendidikan Berkualitas):
Program ini memberikan ruang belajar langsung bagi mahasiswa melalui interaksi dengan masyarakat dan penerapan ilmu di lapangan. Di sisi lain, warga desa juga mendapatkan edukasi tentang teknologi tepat guna yang bisa diaplikasikan di kehidupan sehari-hari. Ilmu tak lagi hanya milik kampus, tetapi dibagi secara konkret dan bermanfaat.
SDG 17 (Kemitraan untuk Tujuan):
Kegiatan ini adalah contoh nyata sinergi antara perguruan tinggi, masyarakat lokal, dan pemerintahan desa. Kolaborasi ini memperlihatkan bahwa pembangunan berkelanjutan bisa dimulai dari bawah, melalui kerja sama lintas sektor yang berlandaskan kepedulian dan semangat gotong royong.
Dengan pendekatan yang memadukan ilmu pengetahuan, kesadaran lingkungan, dan pemberdayaan masyarakat, apa yang dilakukan oleh Kelompok 3 ini menjadi cerminan kecil dari perubahan besar yang bisa diraih bila semua pihak saling terlibat dan diharapkan menjadi inspirasi bagi gerakan serupa di masa depan.
Ditulis oleh:
Nabilah Atika Suri
Ketua Kelompok 3 Tim Bina Desa Segoro Tambak
Dosen Pembimbing Lapangan:
Ir. Caecilia Pujiastuti, M.T.