Kirim Press Release
Contact Us
  • Login
  • Register
Siaran Berita
Leaderboard Puteri Anak dan Puteri Remaja Banten 2025
  • Berita Utama
  • Ekonomi & Bisnis
  • Internasional
  • Nasional
  • Properti dan Infrastruktur
  • SBTV
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Teknologi
    • Otomotif
    • English
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Pariwisata
    • Pendidikan
    • Product Review
    • Sorot
    • Sport
    • Event
    • Opini
    • Profil
Siaran Berita
  • Berita Utama
  • Ekonomi & Bisnis
  • Internasional
  • Nasional
  • Properti dan Infrastruktur
  • SBTV
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Teknologi
    • Otomotif
    • English
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Pariwisata
    • Pendidikan
    • Product Review
    • Sorot
    • Sport
    • Event
    • Opini
    • Profil
No Result
View All Result
Siaran Berita
No Result
View All Result
Home Opini

Maraknya Jajan Sembarangan di Sekolah Dasar: Pentingnya Menanamkan Edukasi Gizi Sejak Dini

Soultan Sago, Dr. Esti Susiloningsih, M.Si , Dwi Cahaya Nurani, M.Pd.

SOULTAN SAGO . by SOULTAN SAGO .
10 October 2025
in Opini
A A
0
IMG 6538
854
SHARES
1.2k
VIEWS

Siapa yang tidak suka jajan? Apalagi bagi anak-anak SD yang matanya langsung berbinar saat melihat aneka camilan berwarna-warni di depan gerbang sekolah. Mulai dari cilok berwarna merah muda, es lilin yang sangat manis, sampai kerupuk dengan bumbu pedas yang membuat lidah berwarna merah. Sayangnya, kebiasaan jajan sembarangan ini sudah menjadi masalah serius yang perlu kita perhatikan bersama.

Jika kita perhatikan, hampir setiap jam istirahat, kantin sekolah dan pedagang kaki lima di sekitar sekolah selalu ramai dipadati anak-anak. Mereka rela menghabiskan uang saku untuk membeli jajanan yang belum tentu sehat. Bahkan, ada yang lebih memilih membeli cilok daripada sarapan pagi. Hal ini tentu mengkhawatirkan, karena masa SD merupakan masa pertumbuhan yang membutuhkan asupan gizi lengkap.

Bahaya Jajanan Tidak Sehat bagi Anak Sekolah Dasar

Masalahnya bukan hanya soal jajan atau tidak jajan. Tetapi jenis jajanan yang dibeli seperti apa. Banyak jajanan yang dijual mengandung pewarna makanan berlebihan, pemanis buatan, hingga bahan pengawet yang tidak sehat. Pernahkah mendengar tentang jajanan yang membuat tangan anak-anak berwarna merah atau kuning mencolok? Nah, itu pertanda bahwa pewarna yang digunakan kemungkinan besar bukan pewarna makanan yang aman.

Baca Juga

IMG 6999

Biji Chia: Si Kecil yang Bisa Berubah Jadi Gel Ajaib

11 October 2025
Dokumentasi Pribadi, 2025

Mengasah Kecerdasan Spasial dan Ekspresi Diri Anak Memerlukan Perlindungan Khusus Lewat Program Bright Canvas

10 October 2025
Semangkuk nasi putih pulen hasil proses gelatinisasi pati | Sumber: pixabay @nutriscanapp

Gelatinisasi Pati: Rahasia Ilmiah di Balik Nasi yang Pulen

10 October 2025
Ilustrasi Matematika (Sumber Gambar: https://www.freepik.com/free-vector/isometric-math-elements-background_4413066.htm#fromView=keyword&page=1&position=9&uuid=1c1cc693-58d3-4bfe-9418-e965524fa0ec&query=Math+illustration)

Koneksi Matematis: Saat Semua Konsep Terhubung

10 October 2025

Dr. Siti, salah seorang dokter anak di Puskesmas setempat, mengatakan bahwa ia sering menemukan anak-anak yang datang dengan keluhan sakit perut atau diare setelah jajan sembarangan. “Anak-anak itu belum memahami mana makanan yang bersih dan sehat. Mereka hanya melihat tampilannya menarik lalu langsung membeli,” ungkapnya. Belum lagi risiko jangka panjang seperti obesitas atau justru kekurangan gizi karena anak merasa kenyang dengan jajanan tetapi nutrisinya kosong.

Satu Rumah Top Leaderboard

Dampak jangka pendeknya memang terlihat sepele, paling hanya sakit perut satu atau dua hari. Akan tetapi, jika kebiasaan ini terus berlanjut, efeknya bisa sangat serius. Anak dapat mengalami gangguan pertumbuhan karena nutrisi yang masuk ke dalam tubuh tidak seimbang. Ada pula yang menjadi sulit berkonsentrasi saat belajar karena kekurangan gizi. Padahal usia SD merupakan masa emas perkembangan otak yang sangat membutuhkan asupan gizi lengkap.

Kebersihan jajanan juga menjadi permasalahan. Banyak pedagang yang berjualan tanpa memperhatikan aspek kebersihan. Seperti halnya, makanan yang tidak ditutup dengan baik, dihinggapi lalat, atau bahkan diambil langsung tanpa menggunakan sarung tangan. Belum lagi air yang digunakan untuk mencuci peralatan, apakah benar-benar bersih atau tidak. Semua hal ini dapat menjadi sumber penyakit bagi anak-anak yang sistem kekebalan tubuhnya masih dalam tahap perkembangan.

Peran Pendidik dalam Menanamkan Kesadaran Gizi

Lalu, siapa yang harus bertanggung jawab? Jawabannya bukan hanya orang tua. Di sinilah peran pendidik di sekolah menjadi sangat penting. Sebagai orang yang setiap hari berinteraksi dengan anak-anak, guru memiliki kesempatan besar untuk menanamkan kebiasaan hidup sehat sejak dini.

Guru dapat menyelipkan edukasi gizi dalam berbagai mata pelajaran. Saat mengajar IPA tentang sistem pencernaan, dapat dijelaskan makanan apa yang baik untuk tubuh. Ketika pelajaran Bahasa Indonesia, anak diminta menulis karangan tentang makanan favorit yang menyehatkan. Bahkan dalam pelajaran matematika, dapat dibuat soal cerita tentang menghitung kandungan gizi makanan. Dengan cara ini, anak belajar tanpa merasa sedang digurui.

Guru dapat memperhatikan makanan yang dibeli anak-anak, lalu memberikan teguran dengan cara yang baik. Misalnya dengan berkata, “Wah, ciloknya warnanya mencolok sekali, ya. Lain kali coba pilih yang warnanya lebih alami, supaya lebih aman untuk tubuhmu.” Teguran seperti ini biasanya lebih efektif dibandingkan dengan larangan langsung atau memarahi anak. Selain itu, berbagai bentuk teguran atau pembelajaran bisa diterapkan. Misalnya, dengan mengadakan kegiatan “Hari Bekal Sehat”, di mana anak-anak diminta membawa bekal dari rumah dan berbagi cerita tentang makanan yang mereka bawa.

Kerja sama dengan orang tua sangat penting. Melalui pertemuan wali murid, guru bisa menyampaikan pentingnya edukasi gizi di rumah. Orang tua diharapkan membiasakan anak sarapan sebelum berangkat sekolah agar tidak terlalu lapar saat istirahat, serta membekali anak dengan makanan sehat sederhana seperti roti isi telur atau buah potong.Sebaliknya, orang tua juga perlu memberi tahu guru tentang pola makan anak di rumah agar ada kesinambungan. Anak akan lebih mudah memahami pentingnya makanan sehat jika pesan dari rumah dan sekolah sejalan. Komunikasi dua arah ini memastikan pendidikan gizi tidak berhenti di sekolah saja.

Tantangannya memang tidak mudah. Anak-anak cenderung tertarik pada hal yang menarik secara visual, bukan yang sehat. Oleh karena itu, pendekatan dalam mengajarkan gizi harus disesuaikan dengan dunia anak. Gunakan bahasa yang mereka mengerti, contoh yang dekat dengan kehidupan sehari-hari mereka, dan metode yang tidak membosankan. Ketika anak merasa bahwa belajar tentang makanan sehat itu menyenangkan, mereka akan lebih mudah menerapkannya.

Pemerintah melalui Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan juga sudah mulai gencar mengkampanyekangerakan makanan sehat di sekolah. Program seperti pembagian susu dan makanan tambahan bergizi di sekolah-sekolah tertentu perlu diperluas jangkauannya. Sosialisasi kepada pedagang jajanan juga penting, agar mereka memahami standar keamanan pangan. Kita tidak dapat melarang anak-anak untuk jajan sama sekali. Itu hampir mustahil dilakukan. Akan tetapi, kita dapat mengajarkan mereka untuk pintar memilih. Ajari anak untuk melihat kebersihan tempat jualan, memperhatikan warna makanan yang tidak terlalu mencolok, dan sebisa mungkin memilih jajanan tradisional yang lebih alami seperti pisang goreng atau jagung rebus.

Jika sejak SD anak sudah terbiasa memilih makanan sehat, mereka akan membawa kebiasaan tersebut hingga dewasa. Pendidikan bukan hanya tentang membaca, menulis, dan berhitung. Tetapi juga tentang membentuk karakter dan kebiasaan hidup sehat yang akan mereka bawa sepanjang hidup. Oleh karena itu, mari kita semua berperan aktif menjaga kesehatan anak-anak dengan menanamkan edukasi gizi sejak dini. Baik sebagai pendidik, orang tua, maupun masyarakat, kita memiliki tanggung jawab untuk membimbing generasi muda memilih yang terbaik bagi tubuh mereka. Kesehatan mereka hari ini adalah investasi masa depan bangsa.


Syarat dan Ketentuan Penulisan di Siaran-Berita.com :
Setiap penulis setuju untuk bertanggung jawab atas berita, artikel, opini atau tulisan apa pun yang mereka publikasikan di siaran-berita.com dan klaim apa pun yang timbul dari publikasi tersebut, termasuk, namun tidak terbatas pada, klaim pencemaran nama baik, pelanggaran privasi, pelanggaran hak cipta, merek dagang, nama dagang atau pelanggaran paten, berita palsu, atau klaim lain apa pun yang didasarkan pada perbuatan melawan hukum atau kontrak, atau berdasarkan undang-undang negara Republik Indonesia

Selain itu, setiap penulis setuju, untuk membebaskan siaran-berita.com dari semua klaim (baik yang sah maupun tidak sah), tuntutan hukum, putusan, kewajiban, ganti rugi, kerugian, biaya, dan pengeluaran apa pun (termasuk penilaian biaya pengacara yang wajar) yang timbul dari atau disebabkan oleh publikasi berita apa pun yang dipublikasikan oleh penulis.”

Tags: Jajan
Share342Tweet214Share60Pin77SendShare
Kirim Berita Media Wanita
Previous Post

Polantas Menyapa, Polresta Bogor Kota Edukasi Warga Soal Prosedur Penerbitan SIM Anti Calo

Next Post

Penelitian KMTI FT UMS Kembangkan Sabun Cair Cuci Tangan Alami Berbasis Lidah Buaya

SOULTAN SAGO .

SOULTAN SAGO .

Related Posts

IMG 6999

Biji Chia: Si Kecil yang Bisa Berubah Jadi Gel Ajaib

11 October 2025
Dokumentasi Pribadi, 2025

Mengasah Kecerdasan Spasial dan Ekspresi Diri Anak Memerlukan Perlindungan Khusus Lewat Program Bright Canvas

10 October 2025
Semangkuk nasi putih pulen hasil proses gelatinisasi pati | Sumber: pixabay @nutriscanapp

Gelatinisasi Pati: Rahasia Ilmiah di Balik Nasi yang Pulen

10 October 2025
Ilustrasi Matematika (Sumber Gambar: https://www.freepik.com/free-vector/isometric-math-elements-background_4413066.htm#fromView=keyword&page=1&position=9&uuid=1c1cc693-58d3-4bfe-9418-e965524fa0ec&query=Math+illustration)

Koneksi Matematis: Saat Semua Konsep Terhubung

10 October 2025
Next Post
Mahasiswa KMTI FT UMS melakukan proses pembuatan sabun cair lidah buaya

Penelitian KMTI FT UMS Kembangkan Sabun Cair Cuci Tangan Alami Berbasis Lidah Buaya

Gambar Agroindustri

Agroindustri: Pilar Penting Memajukan Pertanian Indonesia di Era Modern

Ikhsan Lintang Pramudya-Rinjani Kwinnara Nastine/Andalan Ganda Campuran Tim Piala Suhandinata Indonesia (Sumber: pbsi.id)

Tim Beregu Campuran Junior Indonesia Tekuk Chinese Taipei 2-0, Melaju ke Semifinal Piala Suhandinata 2025

IMG 20251010 WA0052

Gemilang! Aleeya, Gadis 7 Tahun Raih Gelar Winner Miss Kids 2025

WhatsApp Image 2025 10 10 at 12.17.10

Wujudkan Pengelolaan Tanah yang Sinergis dan Berkeadilan, Menteri Nusron Paparkan Empat Pilar Filosofi Pertanahan

Please login to join discussion
Satu Rumah Half Page 01
Siaran Berita

Siaran-Berita.com adalah portal media berita online yang terbuka untuk umum dan menerima kontribusi tulisan dari berbagai penulis. Tulisan yang dimuat dapat berupa berita, press release, opini, maupun bentuk tulisan lainnya.

Segala konten yang dipublikasikan di Siaran-Berita.com merupakan tanggung jawab penuh dari masing-masing penulis. Hak cipta atas isi tulisan, gambar, maupun video yang ditayangkan di situs ini sepenuhnya menjadi milik penulis atau pengunggah konten.

Follow Us

Siaran-Berita.com

Jika Anda merasa keberatan dengan adanya tulisan, gambar, atau video yang ditampilkan di situs ini karena alasan hak cipta atau alasan lainnya, silakan hubungi tim redaksi melalui email di:

📧 redaksi@siaran-berita.com

Kami akan segera meninjau dan menghapus konten yang dimaksud sesuai dengan kebijakan dan pertimbangan redaksi.

Aplikasi Siaran-Berita.com

Untuk memnudahkan membaca berita terbaru di Siaran-berita.com segera download aplikasi khusus untuk Android di Google Play dan nikmati kemudahan membaca berita langsung dari gadget Anda

siaran-berita.com google play

Guest Posts are Welcome!

“Hi 👋 We’re offering guest post spots on Siaran-BERITA.com | You’ll get 2 permanent do-follow links, homepage exposure, and super fast publishing (1–24 hrs). PayPal accepted 👍 Interested?”

Satu Rumah Rectangle
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Cyber
  • Syarat dan Ketentuan
  • Disclaimer
  • Mengapa Tulisan Belum Ditayangkan?
  • Contact Us

© 2023 SIaran Berita - Pres Rilis dan Berita

Welcome Back!

Sign In with Google
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Google
OR

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Berita Utama
  • Ekonomi & Bisnis
  • Internasional
  • Nasional
  • Properti dan Infrastruktur
  • SBTV
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Teknologi
    • Otomotif
    • English
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Pariwisata
    • Pendidikan
    • Product Review
    • Sorot
    • Sport
    • Event
    • Opini
    • Profil
  • Login
  • Sign Up

© 2023 SIaran Berita - Pres Rilis dan Berita