Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Drama adalah cerita atau kisah, terutama yang melibatkan konflik atau emosi, yang khusus disusun untuk pertunjukan teater, dan Dikutip dari laman web FKIP UM SURABAYA Pementasan drama merupakan sebuah seni teater yang memperlihatkan bagaimana karakter dalam naskah drama berinteraksi satu sama lain secara visual dan auditif. Ada beberapa bagian penting yang membentuk pertunjukan drama. Pertama, ada para pemain atau aktor yang memerankan karakter dalam cerita. Kedua, ada latar atau setting yang digunakan, seperti dekorasi panggung dan properti yang membantu menceritakan alur cerita. Selain itu, ada juga teknik pementasan, seperti penggunaan cahaya dan suara, serta kostum dan rias yang dipakai oleh para pemain. Semua hal ini sangat penting dalam menciptakan suasana dan makna yang ingin disampaikan oleh naskah drama. Bagi penonton, unsur-unsur tersebut juga mempengaruhi pengalaman menonton yang mereka rasakan.
Menurut Alfianti (2023), proses pengelolaan produksi pementasan teater terbagi menjadi tiga tahapan utama yang wajib dilalui agar pementasan berhasil, yaitu Pra-Produksi (perencanaan dan persiapan), Produksi (pelaksanaan latihan dan pementasan), dan Pasca-Produksi (evaluasi dan dokumentasi).
1. Pra-Produksi (perencanaan dan persiapan)
Semua tahapan dalam proses produksi sebuah film memiliki fungsi serta tantangan masing-masing. Karena itu, sebelum produksi dimulai, tahapan pra-produksi harus dilalui terlebih dahulu. Pra-Produksi adalah tahap persiapan sebelum pementasan dimulai, meliputi pemilihan naskah, pemilihan pemain, latihan awal, pengaturan jadwal, desain panggung, kostum, properti, dan persiapan teknis lainnya. Tahap ini penting untuk perencanaan yang matang agar pementasan berjalan lancar (Alfathoni dkk., 2025)
2. Produksi (latihan dan pementasan)
Pada tahap ini, para pemain melakukan latihan bersama dengan sutradara dan tim pendukung. Latihan berfokus pada penghayatan peran, koordinasi antarpemain, pengaturan gerak dan dialog, serta simulasi teknis panggung. Latihan harus dilakukan rutin untuk mengasah kualitas pementasan. Di sinilah naskah “hidup” menjadi sebuah pertunjukan siap tampil. (Sari,2018)
3. Pasca-Produksi (evaluasi dan dokumentasi)
Tahap pementasan adalah tahap puncak dimana hasil dari persiapan dan latihan dipertunjukkan di depan penonton. Tahap ini dilaksanakan sesuai jadwal dan menjadi evaluasi langsung dari keseluruhan proses produksi. Setelah pementasan, dilakukan evaluasi yang bisa masuk dalam ranah pasca-produksi untuk perbaikan di masa depan. (Sari,2018)
Dengan memahami dan melaksanakan tiga tahapan utama dalam produksi drama; Pra-Produksi, Produksi, dan Pasca-Produksi secara rapi dan teratur, proses tampil bisa berjalan lancar dan menghasilkan pertunjukan yang berkualitas. Setiap tahap memiliki peran penting dalam membentuk pengalaman dramatis secara keseluruhan, yang tidak hanya menyenangkan bagi pembuatnya tetapi juga bermakna secara seni. mengelola setiap tahap dengan baik adalah kunci untuk suksesnya sebuah pertunjukan drama.
Syarat dan Ketentuan Penulisan di Siaran-Berita.com :
Setiap penulis setuju untuk bertanggung jawab atas berita, artikel, opini atau tulisan apa pun yang mereka publikasikan di siaran-berita.com dan klaim apa pun yang timbul dari publikasi tersebut, termasuk, namun tidak terbatas pada, klaim pencemaran nama baik, pelanggaran privasi, pelanggaran hak cipta, merek dagang, nama dagang atau pelanggaran paten, berita palsu, atau klaim lain apa pun yang didasarkan pada perbuatan melawan hukum atau kontrak, atau berdasarkan undang-undang negara Republik Indonesia
Selain itu, setiap penulis setuju, untuk membebaskan siaran-berita.com dari semua klaim (baik yang sah maupun tidak sah), tuntutan hukum, putusan, kewajiban, ganti rugi, kerugian, biaya, dan pengeluaran apa pun (termasuk penilaian biaya pengacara yang wajar) yang timbul dari atau disebabkan oleh publikasi berita apa pun yang dipublikasikan oleh penulis.”