Di tengah arus perubahan zaman yang begitu cepat, banyak orang tua merasa kewalahan menghadapi tantangan dalam mendidik anak-anak mereka. Generasi sekarang tumbuh di era digital yang penuh peluang, tapi juga sarat risiko. Dalam situasi seperti inilah, hadir sosok Ibu Imas Maslahul Islahiah, S.Pd, M.Pd, seorang pemerhati dan praktisi parenting Islami yang selama lebih dari satu dekade konsisten mendampingi keluarga Indonesia untuk menjadi lebih sadar, sabar, dan bijak dalam mengasuh anak.
Perjalanan Awal dan Latar Belakang Pendidikan
Ibu Imas Maslahul Islahiah dikenal sebagai sosok yang hangat, komunikatif, dan mudah didekati. Ia memiliki latar belakang pendidikan di bidang kependidikan (S.Pd) dan magister psikologi pendidikan Islam (M.Pd) dari Universitas Al Azhar Indonesia, yang menjadi dasar kuat dalam memahami psikologi anak serta dinamika keluarga.
Sejak awal kariernya, beliau sudah aktif dalam kegiatan pendidikan dan pembinaan karakter, baik di sekolah, lembaga pendidikan Islam, maupun komunitas masyarakat. Ikut merintis pendirian lembaga pendidikan Islam Pesantren Leadership Daarut Tarqiyah di Depok. Dari pengalaman inilah tumbuh kesadaran mendalam bahwa pendidikan anak tidak akan berhasil tanpa keterlibatan aktif orang tua di rumah.
“Sekolah bisa mengajar, tapi rumah yang menanamkan nilai,” ungkap beliau dalam banyak kesempatan.
Kesadaran itu membuat beliau mulai fokus mengembangkan program-program parenting Islami yang aplikatif, realistis, dan relevan dengan kebutuhan zaman.
Dedikasi di Dunia Parenting Islami
Selama bertahun-tahun, Ibu Imas aktif menjadi narasumber seminar, pelatihan, dan workshop parenting di berbagai lembaga pendidikan, pesantren, dan instansi di seluruh Indonesia. Topik-topik yang sering beliau bawakan antara lain:
Menjadi Orang Tua Idaman di Era Gen Alpha
Membangun Kedekatan Emosional dalam Keluarga
Parenting Islami: Mendidik Anak dengan Cinta dan Keteladanan
Bijak Menghadapi Anak yang Kecanduan Gadget
Mengenali Potensi Anak Sejak Dini
Gaya penyampaiannya yang sederhana, disertai contoh nyata dari kehidupan sehari-hari, membuat setiap sesi bersama beliau terasa hidup dan mudah dipahami. Para peserta seringkali merasa tersentuh dan termotivasi untuk memperbaiki cara mereka berinteraksi dengan anak-anak di rumah.
“Saya bukan hanya ingin memberi teori, tapi membantu orang tua menemukan kembali makna menjadi ibu dan ayah dalam arti yang sebenarnya,” tutur beliau dalam salah satu seminar di Depok.
Ciri Khas: Pendekatan Humanis dan Islami
Yang membedakan Ibu Imas dari banyak pembicara parenting lainnya adalah pendekatan humanis dan spiritual yang ia terapkan. Ia tidak sekadar membahas perilaku anak dari sisi psikologi modern, tapi juga mengaitkannya dengan nilai-nilai Al-Qur’an dan sunnah Rasulullah SAW.
Menurut beliau, kunci sukses parenting Islami terletak pada tiga hal:
Doa dan keteladanan. Orang tua harus memperbaiki diri sebelum berharap anaknya menjadi baik.
Komunikasi dengan hati. Anak tidak butuh banyak nasihat, mereka butuh didengarkan.
Konsistensi dalam nilai. Jangan berubah-ubah dalam aturan dan sikap, agar anak merasa aman.
Beliau sering menekankan bahwa anak-anak zaman sekarang bukanlah generasi yang rusak, melainkan generasi yang membutuhkan pendekatan baru. Jika orang tua mau memahami dunia anak dan beradaptasi, maka komunikasi dalam keluarga akan kembali hangat dan bermakna.
Pengalaman Menjadi Pembicara di Berbagai Daerah
Sepanjang kariernya, Ibu Imas telah diundang oleh ratusan sekolah dan lembaga di berbagai kota, mulai dari Jakarta, Depok, Bogor, Bekasi, Bandung, hingga Yogyakarta dan Surabaya. Setiap tempat yang ia datangi selalu meninggalkan kesan mendalam bagi peserta.
Salah satu acara yang baru-baru ini ia isi adalah Seminar Parenting di SDI Plus Darul Ulum Limo Depok pada 23 Juli 2025 dengan tema “Menjadi Orang Tua Idaman Bagi Generasi Gen Alpha.”
Dalam acara tersebut, beliau menjelaskan tantangan orang tua masa kini dan memberikan panduan praktis agar anak-anak tidak kehilangan arah di tengah derasnya pengaruh teknologi. Para wali murid sangat antusias, bahkan banyak yang melanjutkan konsultasi pribadi setelah acara selesai.
Hal ini menunjukkan bahwa materi yang beliau sampaikan bukan sekadar inspiratif, tapi juga menyentuh sisi emosional dan spiritual para orang tua.
Peran di PRIMAGO Consulting
Selain aktif sebagai pembicara, Ibu Imas juga menjadi bagian dari PRIMAGO Consulting, lembaga pengembangan keluarga dan pendidikan yang berfokus pada pembinaan karakter anak serta pemberdayaan orang tua.
Melalui PRIMAGO Consulting, beliau terlibat dalam berbagai program seperti:
Seminar Parenting Islami untuk Sekolah dan Komunitas
Pelatihan Guru dan Konselor Sekolah
Program Konsultasi Keluarga (Online & Offline)
Pendampingan Personal untuk Orang Tua dan Anak
PRIMAGO Consulting menjadi wadah bagi Ibu Imas untuk memperluas pengaruh positifnya dan menjangkau lebih banyak keluarga Indonesia yang ingin memperbaiki hubungan di rumah dengan pendekatan Islami yang lembut namun tegas.
Pesan dan Filosofi Hidup
Dalam setiap kesempatan, Ibu Imas selalu mengingatkan bahwa menjadi orang tua adalah perjalanan seumur hidup, bukan sekadar peran sementara.
“Anak bukan proyek yang harus selesai cepat. Mereka adalah amanah yang harus dijaga dengan cinta, doa, dan kesabaran,” ujarnya.
Beliau juga mengingatkan pentingnya peran ibu dan ayah yang seimbang. Tidak cukup hanya ibu yang aktif dalam pendidikan anak, tetapi ayah juga harus terlibat agar anak mendapatkan figur kepemimpinan dan kasih sayang secara utuh.
Filosofi hidupnya sederhana namun kuat:
“Mendidik anak bukan sekadar membuat mereka pintar, tapi membuat mereka punya hati yang lembut dan iman yang kuat.”
Dampak Nyata di Masyarakat
Banyak peserta seminar dan orang tua yang telah mengikuti sesi parenting bersama Ibu Imas mengaku mengalami perubahan nyata dalam hubungan keluarga mereka.
Mereka menjadi lebih tenang dalam menghadapi anak, lebih sabar dalam mendidik, dan lebih sadar bahwa setiap anak punya karakter dan keunikan yang tidak bisa disamakan.
Salah satu peserta menulis testimoni,
“Saya dulu sering merasa gagal jadi orang tua. Setelah ikut seminar Ibu Imas, saya belajar untuk mulai dari diri sendiri — dari cara bicara, cara mendengar, dan cara memeluk anak. Sekarang rumah jadi lebih hangat.”
Testimoni-testimoni seperti ini semakin menguatkan reputasi beliau sebagai motivator keluarga yang mampu mengubah cara pandang banyak orang tua di Indonesia.
Kesimpulan: Sosok Inspiratif bagi Keluarga Indonesia
Ibu Imas Maslahul Islahiah, S.Pd, M.Pd bukan hanya seorang pembicara atau konsultan keluarga. Ia adalah inspirasi bagi banyak orang tua yang ingin belajar menjadi lebih baik, bukan sempurna. Pendekatan Islami yang beliau bawa membuat setiap pesan terasa lembut, menyentuh hati, dan relevan untuk diterapkan di rumah.
Di tengah dunia yang serba digital dan cepat berubah, kehadiran beliau menjadi pengingat bahwa nilai kasih sayang, komunikasi, dan keteladanan tetap menjadi dasar utama pendidikan anak.
Ingin Mengundang Ibu Imas Maslahul Islahiah Sebagai Pembicara Parenting?
Jika sekolah, lembaga, atau komunitas Anda ingin mengadakan seminar parenting Islami yang inspiratif dan berdampak, Anda dapat mengundang langsung Ibu Imas Maslahul Islahiah, S.Pd, M.Pd melalui:
🌐 PRIMAGOconsulting.com
📱 WhatsApp: 0896-8970-0046
Bersama PRIMAGO Consulting, jadikan kegiatan parenting di sekolah Anda lebih bermakna, menyentuh hati, dan memberikan perubahan nyata bagi keluarga Indonesia.
Syarat dan Ketentuan Penulisan di Siaran-Berita.com :
Setiap penulis setuju untuk bertanggung jawab atas berita, artikel, opini atau tulisan apa pun yang mereka publikasikan di siaran-berita.com dan klaim apa pun yang timbul dari publikasi tersebut, termasuk, namun tidak terbatas pada, klaim pencemaran nama baik, pelanggaran privasi, pelanggaran hak cipta, merek dagang, nama dagang atau pelanggaran paten, berita palsu, atau klaim lain apa pun yang didasarkan pada perbuatan melawan hukum atau kontrak, atau berdasarkan undang-undang negara Republik Indonesia
Selain itu, setiap penulis setuju, untuk membebaskan siaran-berita.com dari semua klaim (baik yang sah maupun tidak sah), tuntutan hukum, putusan, kewajiban, ganti rugi, kerugian, biaya, dan pengeluaran apa pun (termasuk penilaian biaya pengacara yang wajar) yang timbul dari atau disebabkan oleh publikasi berita apa pun yang dipublikasikan oleh penulis.”