Perkembangan teknologi yang begitu pesat telah membawa banyak perubahan penting dalam kehidupan, salah satunya pendidikan di Indonesia. Dalam pendidikan yang masalah menjadi utama adalah rendahnya minat membaca pada siswa.
Minat baca merupakan keinginan atau dorongan untuk membaca sacara individu untuk meningkatkan kemampuan kognitif, memperluas wawasan, memperkaya keterampilan dan kemampuan berbahasa siswa.
Namun minat baca siswa saat ini masih rendah karena bahan bacaan yang kurang menarik, motede pengajaran yang kurang efektif, dan kurangnya dukungan lingkungan dalam kegiatan membaca.
Berdasarkan PISA (Program for International Student Assessment) pada tahun 2018 menyatakan bahwa Indonesia berada di posisi 74 dari 79 negara peserta PISA dalam kategori kemampuan membaca.
Menurut data UNESCO dalam (Meranti, 2023) Menyebutkan Indonesia urutan kedua dari bawah soal literasi dunia, artinya minat baca di Indonesia sangat rendah dan minat baca masyarakat Indonesia sangat memprihatinkan, hanya 0,001%. Artinya, dari 1.000 orang Indonesia, cuma 1 orang yang rajin membaca. Rendahnya minat baca ini disebabkan oleh pengaruh digitalisasi yang tidak hanya memberikan dampak positif, tetapi juga memberikan dampak negatif pada siswa.
Pada kenyataannya, banyak siswa yang lebih tertarik pada hiburan digital, seperti bermain game online dan menonton video, dibandingkan dengan membaca buku. Oleh karena itu, untuk mengatasi permasalahan tersebut, diperlukan upaya yang efektif dalam meningkatkan minat baca siswa sekolah dasar.
Solusi untuk meningkatkan minat baca pada siswa yakni, guru diharapkan mendorong siswa dalam membaca dan menjadikan membaca sebagai kebiasaan bagi siswa. Tidak hanya sebatas menjadi kebiasaan guru juga harus mengajarkan siswa dalam mengenal huruf yang ada di abjad sampai lancar membaca, dari lafal, mengetahui arti dari tanda baca, dapat mengenal huruf, dan memahami makna dari setiap bacaan yang sudah dibaca.
Guru juga bisa memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan minat baca pada siswa seperti membuat media pembelajaran berbasis digital. Media berbasis digital tersebut adalah PPT, video pembelajaran, modul digital serta penggunaan buku digital juga mampu meningkatkan minat baca siswa.
Minat membaca dipengaruhi oleh beberapa faktor yang meliputi, pertama ketersediaan waktu untuk membaca buku, kedua status sosial ekonomi keluarga, ketiga pengaruh dan dorongan dari diri sendiri untuk menjadi lebih baik dalam membaca. Banyak usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan minat membaca siswa dari sekolah maupun lingkungan rumah.
Meningkatkan minat baca siswa di era digital yang serba canggih bukanlah sesuatu yang tidak mungkin dilakukan, asalkan pendekatan yang digunakan sesuai dengan kebutuhan dan minat anak-anak masa kini. Membaca adalah keterampilan penting yang wajib dimiliki oleh setiap siswa. Melalui kegiatan membaca, siswa dapat memperoleh berbagai macam pengetahuan yang memperluas wawasan. Peran orang tua, guru, dan lingkungan sekolah memiliki pengaruh yang sangat besar dalam menumbuhkan kebiasaan membaca pada siswa.
Orang tua dapat menjadi teladan dengan membaca bersama anak di rumah, misalnya dengan menyediakan waktu khusus sebelum tidur untuk membacakan dongeng atau mendiskusikan isi buku yang menarik. Guru berperan penting dalam menciptakan kegiatan membaca yang menyenangkan di kelas, seperti membacakan cerita secara nyaring atau mengadakan diskusi kelompok tentang buku yang telah dibaca serta menggabungkan buku fisik dengan media pembelajaran berbasis teknologi digital yang diharapkan dapat meningkatkan minat baca siswa. Dengan pendekatan yang kreatif dan kolaborasi antara orang tua, guru, dan sekolah, minat baca siswa dapat terus tumbuh meski di tengah gempuran teknologi digital.
Syarat dan Ketentuan Penulisan di Siaran-Berita.com :
Setiap penulis setuju untuk bertanggung jawab atas berita, artikel, opini atau tulisan apa pun yang mereka publikasikan di siaran-berita.com dan klaim apa pun yang timbul dari publikasi tersebut, termasuk, namun tidak terbatas pada, klaim pencemaran nama baik, pelanggaran privasi, pelanggaran hak cipta, merek dagang, nama dagang atau pelanggaran paten, berita palsu, atau klaim lain apa pun yang didasarkan pada perbuatan melawan hukum atau kontrak, atau berdasarkan undang-undang negara Republik Indonesia
Selain itu, setiap penulis setuju, untuk membebaskan siaran-berita.com dari semua klaim (baik yang sah maupun tidak sah), tuntutan hukum, putusan, kewajiban, ganti rugi, kerugian, biaya, dan pengeluaran apa pun (termasuk penilaian biaya pengacara yang wajar) yang timbul dari atau disebabkan oleh publikasi berita apa pun yang dipublikasikan oleh penulis.”