Kemajuan teknologi telah membawa perubahan besar dalam berbagai sektor kehidupan, termasuk pertanian. Di tengah tantangan global seperti perubahan iklim, keterbatasan lahan, dan kebutuhan pangan yang terus meningkat, sektor pertanian Indonesia dituntut untuk bertransformasi. Salah satu langkah strategis yang kini menjadi sorotan adalah penerapan pertanian cerdas (smart farming) melalui kolaborasi antara agroindustri dan inovasi teknologi.
Selama bertahun-tahun, sebagian besar petani di Indonesia masih bergantung pada metode tradisional yang mengandalkan pengalaman turun-temurun dan minimnya penggunaan teknologi. Padahal, di era digital saat ini, teknologi dapat membantu petani dalam setiap tahap produksi, mulai dari perencanaan tanam, pemantauan cuaca, hingga pengelolaan hasil panen.
Konsep pertanian cerdas memanfaatkan teknologi seperti Internet of Things (IoT), sensor tanah dan kelembapan, drone pertanian, serta kecerdasan buatan (AI) untuk meningkatkan efisiensi dan hasil panen. Tahukah kamu, apa itu IoT?
Menurut Anggoro dan Widiasari (2021), Internet of Things (IoT) adalah sebuah konsep yang bertujuan untuk memperluas manfaat dari konektivitas internet secara terus menerus. IoT bekerja dengan membuat jaringan perangkat fisik yang saling terhubung melalui internet untuk mengumpulkan dan bertukar data secara otomatis, tanpa memerlukan interaksi langsung manusia.
Melalui teknologi ini, petani dapat mengetahui kebutuhan tanaman secara real time, seperti mengatur irigasi otomatis, hingga memprediksi potensi hasil panen.
Agroindustri tidak hanya berfungsi sebagai sektor pengolahan hasil pertanian, tetapi juga sebagai penggerak inovasi dan modernisasi dalam rantai pasok pertanian.
Beberapa contoh nyata penerapan IoT yakni berdasarkan situs resi PERURI yang dirilis pada 4 Juli 2025, PERURI meluncurkan solusi untuk meningkatkan produktivitas di bidang pertanian melalui program Smart Farming berbasis teknologi Internet of Things (IoT) di tiga kecamatan Kabupaten Garut, Jawa Barat, yakni Cisurupan, Cikajang, dan Banjarwangi. Program tersebut menjadi upaya PERURI dalam memajukan transformasi pertanian tradisional menuju sistem pertanian modern yang cerdas, efisien, dan berkelanjutan.
Pertanian cerdas berbasis teknologi tidak hanya meningkatkan produktivitas, tetapi juga mendukung prinsip keberlanjutan lingkungan. Dengan pemantauan digital, penggunaan air dan pupuk dapat diatur secara presisi sehingga mengurangi pemborosan dan dampak negatif terhadap alam.
Melalui kolaborasi agroindustri dan inovasi teknologi, Indonesia memiliki peluang besar untuk mewujudkan pertanian yang produktif, efisien, ramah lingkungan, dan berdaya saing global.
Sekarang saatnya seluruh pihak bekerja sama membangun ekosistem pertanian yang lebih cerdas. Karena masa depan pertanian Indonesia tidak hanya ada di sawah dan ladang, tetapi juga pada data, teknologi, dan kolaborasi.
Syarat dan Ketentuan Penulisan di Siaran-Berita.com :
Setiap penulis setuju untuk bertanggung jawab atas berita, artikel, opini atau tulisan apa pun yang mereka publikasikan di siaran-berita.com dan klaim apa pun yang timbul dari publikasi tersebut, termasuk, namun tidak terbatas pada, klaim pencemaran nama baik, pelanggaran privasi, pelanggaran hak cipta, merek dagang, nama dagang atau pelanggaran paten, berita palsu, atau klaim lain apa pun yang didasarkan pada perbuatan melawan hukum atau kontrak, atau berdasarkan undang-undang negara Republik Indonesia
Selain itu, setiap penulis setuju, untuk membebaskan siaran-berita.com dari semua klaim (baik yang sah maupun tidak sah), tuntutan hukum, putusan, kewajiban, ganti rugi, kerugian, biaya, dan pengeluaran apa pun (termasuk penilaian biaya pengacara yang wajar) yang timbul dari atau disebabkan oleh publikasi berita apa pun yang dipublikasikan oleh penulis.”