Kedung Kendil, sebuah permata tersembunyi di Desa Sokaraja Lor, Kecamatan Sokaraja, Kabupaten Banyumas, selama ini mungkin hanya dikenal oleh segelintir warga lokal. Tersembunyi di balik rimbunnya pepohonan dan aliran sungai yang jernih, keindahan alami tempat ini seakan menunggu untuk disingkap. Namun, berkat dedikasi dan inovasi mahasiswa Kelompok 2 Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Nahdlatul Ulama Purwokerto, potensi tersembunyi ini kini mulai bersinar, membawa angin segar bagi pengembangan ekonomi dan sosial di desa.
Tim KKN Kelompok 2 datang ke Sokaraja Lor dengan visi yang jelas: tidak hanya sekadar mengabdi, tetapi juga untuk mengidentifikasi dan mendorong kemandirian masyarakat melalui pemanfaatan optimal sumber daya lokal. Sejak awal, fokus utama mereka tertuju pada Kedung Kendil, yang dengan keindahan alamnya airnya yang bening kehijauan, bebatuan alami yang artistik, dan suasana tenang jauh dari hiruk pikuk kota diyakini memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi destinasi ekowisata yang menarik.
Menggali Potensi Melalui Aksi Nyata dan Kolaborasi
Selama beberapa minggu masa pengabdian, mahasiswa Kelompok 2 tak hanya berteori di balai desa, tapi langsung terjun ke lapangan dengan semangat gotong royong. Langkah pertama yang mereka lakukan adalah survei komprehensif dan pemetaan area Kedung Kendil secara detail. Mereka berdialog intensif dengan perangkat desa, tokoh masyarakat, dan warga setempat untuk memahami kondisi geografis, tantangan lingkungan, serta peluang ekonomi dan sosial yang ada. Pendekatan partisipatif ini memastikan bahwa setiap program yang digagas benar-benar relevan dengan kebutuhan dan aspirasi masyarakat.

Salah satu program unggulan yang digagas adalah penataan akses dan peningkatan fasilitas dasar menuju Kedung Kendil. Mahasiswa bersama warga bergotong royong membersihkan jalur setapak yang sebelumnya kurang terawat, merapikan semak belukar yang menghalangi pemandangan, dan memasang penanda arah sederhana namun informatif. Mereka juga berinisiatif membangun beberapa rest area kecil dengan bangku sederhana dari bahan alami, serta tempat sampah pilah untuk menjaga kebersihan. Meskipun terkesan sederhana, upaya ini sangat vital untuk memudahkan pengunjung mencapai lokasi dengan aman dan nyaman, sekaligus meningkatkan daya tarik estetika tempat tersebut.
Tak berhenti di situ, Kelompok 2 juga gigih dalam promosi potensi Kedung Kendil. Mereka menciptakan konten visual dan narasi menarik, termasuk foto dan video berkualitas tinggi, yang memperkenalkan keindahan alami Kedung Kendil ke publik luas. Pemanfaatan platform media sosial, seperti Instagram dan Tiktok, menjadi strategi utama untuk menyebarkan informasi secara masif, dengan harapan dapat menarik minat wisatawan lokal maupun dari luar daerah Banyumas. Lebih jauh, mereka mengadakan serangkaian lokakarya dan diskusi dengan pemuda desa untuk membentuk Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) awal. Kelompok ini diharapkan akan menjadi motor penggerak utama dalam pengelolaan, pemeliharaan, dan pengembangan Kedung Kendil secara berkelanjutan di masa depan, dengan prinsip-prinsip pariwisata berbasis masyarakat.
Dampak Positif Berkelanjutan Bagi Komunitas
Kehadiran KKN Kelompok 2 membawa dampak positif yang nyata dan berkelanjutan bagi masyarakat Sokaraja Lor. Kesadaran masyarakat akan potensi wisata Kedung Kendil meningkat pesat, beralih dari sekadar tempat pemandian lokal menjadi aset desa yang berharga. Warga kini lebih antusias untuk berpartisipasi aktif dalam menjaga kebersihan, melestarikan lingkungan sekitar, dan secara proaktif mengidentifikasi cara-cara untuk memajukan daerah mereka. Mereka juga mulai melihat dan mengidentifikasi peluang ekonomi baru yang dapat muncul dari sektor pariwisata, seperti potensi pengembangan warung kuliner tradisional, jasa pemandu lokal, atau penjualan kerajinan tangan khas jika Kedung Kendil semakin dikenal dan ramai pengunjung.
“Kami sangat terbantu dengan kehadiran adik-adik mahasiswa KKN ini,” ujar Bapak Surip, salah satu tokoh masyarakat setempat dengan senyum sumringah. “Mereka tidak hanya memberi ide brilian, tapi juga langsung turun tangan bekerja keras bersama kami. Kedung Kendil yang dulunya sepi dan kurang terawat, sekarang jadi lebih bersih, aksesnya lebih mudah, dan mulai banyak yang datang berkunjung. Semangat mereka menular kepada kami.”
Selain itu, program KKN ini juga berhasil mempererat tali silaturahmi dan membangun kolaborasi erat antara mahasiswa dengan warga desa. Mahasiswa mendapatkan pengalaman berharga dalam aplikasi ilmu di lapangan, belajar banyak tentang kearifan lokal, serta memahami kompleksitas kehidupan bermasyarakat. Sebaliknya, warga mendapatkan wawasan baru, transfer ilmu praktis, serta suntikan semangat dan motivasi untuk berinovasi dan mengembangkan potensi desa mereka secara mandiri.
Membangun Masa Depan Bersama
Hasil KKN Kelompok 2 di Sokaraja Lor adalah bukti nyata bahwa dengan kolaborasi lintas sektor, semangat gotong royong, dan sentuhan inovasi yang tepat, potensi lokal dapat dioptimalkan secara signifikan. Kedung Kendil, yang sebelumnya tersembunyi dan belum banyak dikenal, kini memiliki harapan besar untuk bertransformasi menjadi destinasi ekowisata alam yang menarik, sekaligus membuka gerbang peluang ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat desa. adapun dokumentasi yang ada di kedung kendil yaitu :
1. kolam renang anak
2. kolam renang dewasa