Bantul (MTsN 6 Bantul) – MTsN 6 Bantul turut serta dalam Rapat Koordinasi dan Evaluasi (Rakorev) Program Sistem Kredit Semester (SKS) yang diselenggarakan secara luring bertempat di Gedung Aula Ma’had Putri dan secara daring melui zoom meeting, Kamis (15/08), MTsN 3 Malang . MTsN 6 Bantul berkesempatan mengikuti rakorev ini secara daring. Rakernas ini diikuti oleh madrasah penyelenggara program SKS dari seluruh Indonesia. Agenda utama kegiatan meliputi evaluasi pelaksanaan program SKS di madrasah, pembahasan regulasi terbaru, serta penguatan strategi implementasi agar dapat berjalan lebih efektif dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Hadir sebagai narasumber utama, Nyayu Khodijah, Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama.
Dalam sambutannya, Nyayu Khodijah menyampaikan bahwa kehadirannya diharapkan dapat menambah semangat para kepala madrasah dan guru dalam memberikan pelayanan terbaik kepada peserta didik. “Anak-anak yang memiliki kecerdasan luar biasa memang perlu mendapatkan pelayanan istimewa, namun istimewa di sini bukan berarti kita membeda-bedakan, melainkan mengakomodir sesuai potensi dan kemampuan kognitif mereka. Potensi yang tidak difasilitasi akan terpendam, karena setiap anak memiliki multiple intelligence yang perlu kita kembangkan. Oleh karena itu, program SKS ini akan saya bahas secara khusus bersama tim,” tegasnya.
Direktur KSKK menambahkan bahwa meskipun berasal dari dunia akademisi, dirinya memiliki kedekatan emosional dengan madrasah. “Saya berkeinginan untuk memberikan kontribusi nyata dalam pendidikan di Indonesia dalam skala yang lebih luas, terutama dibidang pendidikan madrasah, oleh karena itu saat ini saya ingin mewakafkan diri untuk kemajuan pendidikan madrasah, tapi tentu saya tidak bisa bekerja sendiri, kami membutuhkan kerja sama dari bapak dan ibu untuk bersama-sama menjadikan Madrasah untuk lebih hebat dan maju”, terang Nyayu Khodijah.
Kepala MTsN 6 Bantul, Sugiyono, menyampaikan bahwa partisipasi dalam kegiatan ini merupakan bentuk komitmen madrasah dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. “Program SKS memberi ruang bagi siswa untuk menempuh pendidikan sesuai kemampuan dan kecepatannya. Melalui Rakernas ini, kami berharap pelaksanaan SKS di MTsN 6 Bantul semakin baik, terarah, dan memberikan manfaat maksimal bagi peserta didik,” ungkapnya. Selain itu, Rakorev juga menjadi ajang berbagi praktik baik antar madrasah penyelenggara SKS. Dengan demikian, setiap madrasah dapat mengembangkan strategi pembelajaran yang inovatif, efektif, dan sesuai dengan karakteristik siswa.
Melalui kegiatan daring ini, MTsN 6 Bantul terus berkomitmen mendukung program Kementerian Agama dalam menghadirkan pendidikan madrasah yang berkualitas, fleksibel, dan adaptif terhadap perkembangan zaman. (vha)