Kendal, 26 Oktober 2025 — Kelompok Tani Wanita Dusun Nambangan, Desa Gondang, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Kendal, berhasil mengembangkan inovasi olahan getuk khas Gondang yang mampu bertahan hingga tiga bulan dalam kondisi beku. Usaha ini telah berjalan selama tiga tahun dan kini menjadi salah satu produk unggulan desa yang semakin diminati masyarakat.
Mahasiswa KKN Reguler posko 40 UIN Walisongo turut berkunjung dan terlibat langsung dalam proses pembuatan getuk tersebut, mulai dari pengolahan bahan, pencampuran adonan, hingga tahap pembungkusan produk. Kegiatan ini menjadi bentuk dukungan mahasiswa terhadap pengembangan potensi lokal yang berbasis pada hasil pertanian masyarakat.
Sebelumnya, kelompok tani wanita ini sempat mengolah buah alpukat menjadi berbagai produk, namun hasilnya belum memuaskan karena rasa dan daya tahan yang kurang optimal. Melihat hal itu, mereka beralih ke bahan singkong yang dinilai lebih potensial. Singkong dipilih karena mudah diperoleh dari hasil panen petani sekitar, harganya terjangkau, dan memiliki cita rasa khas yang disukai banyak orang.
Dalam setiap kali produksi, kelompok ini menggunakan sekitar 50 kilogram singkong yang diolah menjadi getuk beku siap goreng. Proses pembuatan dilakukan setiap tiga hari sekali, menyesuaikan dengan ketersediaan bahan baku serta jumlah stok yang ada. Tahapan pengolahan dimulai dengan mengukus singkong hingga matang, kemudian ditumbuk dan dicampur dengan gula serta kelapa parut. Setelah adonan tercampur sempurna, getuk dibentuk, dikemas, dan disimpan dalam freezer.
Melalui metode penyimpanan tersebut, getuk dapat bertahan hingga tiga bulan tanpa mengalami perubahan rasa maupun tekstur. Saat digoreng, getuk menghasilkan tekstur renyah di bagian luar dan lembut di bagian dalam, menghadirkan perpaduan rasa gurih dan manis yang khas serta tetap mempertahankan cita rasa tradisional.
Produk getuk khas Gondang ini memiliki dua varian rasa, yaitu original dan coklat. Rasa original mempertahankan cita rasa tradisional singkong dan kelapa, sementara rasa coklat memberikan inovasi modern yang digemari anak muda. Kedua varian ini menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen yang ingin menikmati jajanan tradisional dengan cara yang lebih praktis.
Para anggota Kelompok Tani Wanita berharap usaha ini terus berkembang dan menjadi ikon kuliner khas Desa Gondang. Mereka juga berencana memperbaiki kemasan serta memperluas jaringan pemasaran agar produk getuk beku ini dapat menjangkau pasar yang lebih luas. Dukungan dari pemerintah desa serta publikasi oleh mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang melalui media sosial turut membantu memperkenalkan produk ini kepada masyarakat yang lebih luas.
Inovasi getuk khas Dusun Nambangan menjadi bukti bahwa kreativitas masyarakat Desa Gondang mampu menghadirkan produk unggulan yang tidak hanya mempertahankan cita rasa tradisional, tetapi juga meningkatkan perekonomian lokal. Melalui kerja sama dan ketekunan, Kelompok Tani Wanita berhasil mengubah singkong bahan pangan sederhana menjadi produk bernilai jual tinggi dan berdaya saing di pasar modern.
Syarat dan Ketentuan Penulisan di Siaran-Berita.com :
Setiap penulis setuju untuk bertanggung jawab atas berita, artikel, opini atau tulisan apa pun yang mereka publikasikan di siaran-berita.com dan klaim apa pun yang timbul dari publikasi tersebut, termasuk, namun tidak terbatas pada, klaim pencemaran nama baik, pelanggaran privasi, pelanggaran hak cipta, merek dagang, nama dagang atau pelanggaran paten, berita palsu, atau klaim lain apa pun yang didasarkan pada perbuatan melawan hukum atau kontrak, atau berdasarkan undang-undang negara Republik Indonesia
Selain itu, setiap penulis setuju, untuk membebaskan siaran-berita.com dari semua klaim (baik yang sah maupun tidak sah), tuntutan hukum, putusan, kewajiban, ganti rugi, kerugian, biaya, dan pengeluaran apa pun (termasuk penilaian biaya pengacara yang wajar) yang timbul dari atau disebabkan oleh publikasi berita apa pun yang dipublikasikan oleh penulis.”
































































