• Hubungi Redaksi
  • Mengapa Tulisan Saya Belum Ditayangkan?
  • Login
  • Register
Siaran Berita
Banner Publikasi Press Release Gratis
  • Berita Utama
  • Ekonomi & Bisnis
  • Internasional
  • Nasional
  • Properti
  • SBTV
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Teknologi
    • Otomotif
    • English
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Pariwisata
    • Pendidikan
    • Product Review
    • Sorot
    • Sport
    • Event
    • Opini
    • Profil
Siaran Berita
  • Berita Utama
  • Ekonomi & Bisnis
  • Internasional
  • Nasional
  • Properti
  • SBTV
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Teknologi
    • Otomotif
    • English
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Pariwisata
    • Pendidikan
    • Product Review
    • Sorot
    • Sport
    • Event
    • Opini
    • Profil
No Result
View All Result
Siaran Berita
No Result
View All Result
Home Sorot

Opini : Perusakan Rumah Doa di Padang: Cermin Retak Toleransi dan Kegagalan Negara Menjamin Kesetaraan Warga

yohanessoares21385 by yohanessoares21385
28 July 2025
in Sorot
A A
0
polisi tangkap 9 pelaku perusakan rumah doa di padang insiden disebut akibat miskomunikasi 2025 07 28 17 18 05 732
873
SHARES
1.3k
VIEWS
Ada apa 1080 x 2787

Negara Indonesia didirikan di atas prinsip pluralisme dan keragaman, yang seharusnya menjadi fondasi yang kuat untuk melindungi setiap individu. Namun, peristiwa penghancuran tempat ibadah Gereja Kristen Setia Indonesia (GKSI) di Padang, Sumatera Barat, pada hari Minggu, 27 Juli 2025, menjadi sinyal kelam yang merobek komitmen kita terhadap nilai tersebut. Yang hancur bukan hanya tempat beribadah, tetapi juga nilai-nilai dasar seperti keadilan, kebebasan beragama, dan keamanan bagi semua warga, khususnya mereka yang tergolong minoritas.

Keputusan kebrutalan ini menunjukkan kekerasan yang nyata dan bukan sekadar kesalahpahaman. Sekelompok orang secara paksa menghentikan ibadah dan pembelajaran agama di tempat doa GKSI di Kelurahan Padang Sarai, Kecamatan Koto Tangah. Yang menyedihkan, rumah doa ini juga berfungsi sebagai pusat pendidikan bagi anak-anak Kristen yang selama ini tidak mendapatkan pendidikan formal. Akibat serangan yang kasar ini, dua anak mengalami cedera fisik dan trauma mendalam, termasuk satu di antara mereka yang tidak dapat berjalan. Meskipun polisi telah menahan sembilan orang pelaku, banyak pejabat dan media lokal menyingkapi insiden itu sebagai “miskomunikasi” yang mereduksi dan menyamarkan kekerasan berdasarkan identitas. Ini merupakan penyangkalan terhadap kenyataan sosial yang rumit dan serius, di mana pelanggaran hak konstitusi dianggap seolah-olah hanyalah kesalahpahaman dalam administrasi.

Peristiwa di Padang bukanlah sesuatu yang terisolasi. Ia adalah puncak dari banyak masalah sosial, struktural, dan politik yang telah lama ada. Sayangnya, Sumatera Barat tidak asing dengan isu intoleransi. Penolakan untuk membangun gereja, pembubaran kegiatan ibadah umat Kristen, dan penekanan terhadap minoritas agama telah menjadi catatan buram yang terus berulang. Setidaknya ada tiga masalah mendasar yang mengakar: ketimpangan dalam perlindungan hukum terhadap hak beragama warga minoritas, di mana realitas di lapangan menunjukkan adanya diskriminasi sistemik; konflik sosial yang tumbuh subur karena kurangnya pemahaman terhadap keberagaman dan peran pemerintah yang lemah; serta interpretasi yang bias terhadap Peraturan Bersama Menteri (PBM) 2006 yang sering kali berfungsi sebagai alat pembatasan alih-alih perlindungan. Dalam konteks Padang, ironi semakin meningkat: pemerintah gagal memberikan pendidikan agama bagi siswa Kristen, sehingga jemaat GKSI harus menciptakan alternatif pendidikan. Dengan demikian, rumah doa tersebut menjadi simbol kekosongan tanggung jawab negara dan kemandirian masyarakat. Alih-alih dihargai, mereka justru diserang.

Baca Juga

Polres Maybrat dan Pemkab Maybrat Buka Palang Rumah Sakit Usai Negosiasi Hak Ulayat

Polres Maybrat dan Pemkab Maybrat Buka Palang Rumah Sakit Usai Negosiasi Hak Ulayat

29 July 2025
Gereja Padang 1068x508 1

Toleransi yang Retak dan Negara yang Bungkam: Membedah Luka Kemanusiaan dari Ranah Minang

29 July 2025
IMG 20250727 WA0012

Aksi Tertib di PALI LSM Pengawal Merah Putih Desak Transparansi Anggaran dan Investigasi Proyek Publik

28 July 2025
Screenshot 2025 07 28 104025

Giliran 37 Warga Binaan Risiko Tinggi Jawa Timur Dilayar Ke Nusakambangan

28 July 2025

Secara langsung, para korban—terutama anak-anak—menghadapi luka fisik dan trauma psikologis yang mendalam. Namun, luka yang lebih parah adalah hilangnya rasa aman. Komunitas Kristen di Padang, dan bahkan di seluruh Indonesia, mengalami ancaman yang nyata terhadap kebebasan dalam menjalankan agama mereka. Pertanyaan mendasar muncul: Apakah negara benar-benar ada untuk melindungi kami? Dalam jangka panjang, insiden ini dapat memperburuk ketegangan sosial, memperdalam polarisasi identitas, dan perlahan-lahan mengikis persatuan bangsa. Ketika kekerasan dibungkam dengan narasi “damai” tanpa keadilan, maka perdamaian tersebut akan menjadi lemah. Toleransi tidak akan pernah berkembang dalam lingkungan yang membiarkan impunitas terus bertahan.

Menangkap pelaku merupakan suatu tindakan hukum yang diperlukan, tetapi itu saja tidak cukup. Negara harus menegaskan bahwa penghancuran tempat ibadah dan serangan terhadap anak-anak merupakan pelanggaran serius, bukan sekadar kesalahpahaman yang bisa diredakan. Penegak hukum harus menyelidiki secara mendalam: siapa yang menjadi dalang dibalik mobilisasi massa? Apa tujuan utama di balik itu? Apakah ada provokasi dari elite yang tidak resmi yang mengangkat perasaan kebencian? Sayangnya, belum ada petunjuk yang kuat bahwa proses hukum akan berlangsung secara transparan. Bahkan, dalam beberapa pernyataan, terdapat kecenderungan untuk meredam isu ini demi menjaga “kerukunan”. Namun, tanpa adanya keadilan, kerukunan yang sejati tidak akan pernah tercapai.

Penghancuran tempat ibadah, intimidasi kepada jemaat, kekerasan terhadap anak-anak, serta penghalangan terhadap aktivitas keagamaan memiliki dasar hukum yang tegas, mengacu pada Pasal 170 KUHP (kekerasan terhadap orang atau barang), Pasal 406 KUHP (perusakan), Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, Undang-Undang Perlindungan Anak, hingga UUD 1945 Pasal 28E dan 29 yang memberikan jaminan kebebasan beragama dan perlindungan dari pemerintah. Hukum tidak boleh hanya berlaku ketat kepada kalangan bawah. Negara harus memberikan kepastian bahwa hukum akan ditegakkan bagi siapa pun pelakunya tanpa perlakuan berbeda.

Kirim Berita Media Wanita

Peristiwa di Padang seharusnya menjadi titik perubahan, bukan sekadar pengingat sesaat. Pemerintah, aparat, dan masyarakat perlu mengambil langkah korektif yang berarti: penegakan hukum yang jelas dan transparan dengan ancaman yang sesuai bagi pelaku; pemulihan bagi korban yang ditanggung oleh negara, termasuk biaya kesehatan dan penyembuhan trauma; evaluasi terhadap kebijakan tempat ibadah dan pendidikan agama untuk memastikan akses yang adil; menciptakan mekanisme untuk deteksi dini konflik keagamaan dengan melibatkan masyarakat; serta memperkuat pendidikan multikultural di sekolah agar anak-anak bisa tumbuh dengan sikap menerima perbedaan.

Kita tidak bisa membiarkan narasi “kerukunan” dijadikan alasan untuk mengabaikan keadilan. Kita tidak dapat menganggap kekerasan sebagai “kesalahpahaman”. Dan kita tidak bisa membiarkan luka ini memburuk tanpa perhatian dan tindakan nyata dari publik. Indonesia tidak akan hancur karena adanya perbedaan, tetapi bisa hancur jika tidak ada keberanian untuk bersikap adil dalam perbedaan tersebut. Dari Padang, kita ditantang untuk secara tegas menolak normalisasi intoleransi dan membangun negara yang sejati menghargai konstitusi serta melindungi hak-hak semua warganya. Ketika satu tempat ibadah dirusak, sebenarnya, tempat kebangsaan kita juga sedang diguncang. Apakah kita akan membiarkan celah ini semakin lebar dan merusak fondasi dari kebinekaan kita?

Share349Tweet218Share61Pin79SendShare
Leaderboard Puteri Anak dan Puteri Remaja Banten 2025
Previous Post

SaintekMu Cup 2025 Resmi Dibuka, Dihadiri Himmatul Aliyah, Chico Hakim, dan Waode Herlina

Next Post

Panggilan Kader Terhadap Marwah Organisasi : Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia

yohanessoares21385

yohanessoares21385

Related Posts

Polres Maybrat dan Pemkab Maybrat Buka Palang Rumah Sakit Usai Negosiasi Hak Ulayat

Polres Maybrat dan Pemkab Maybrat Buka Palang Rumah Sakit Usai Negosiasi Hak Ulayat

29 July 2025
Gereja Padang 1068x508 1

Toleransi yang Retak dan Negara yang Bungkam: Membedah Luka Kemanusiaan dari Ranah Minang

29 July 2025
IMG 20250727 WA0012

Aksi Tertib di PALI LSM Pengawal Merah Putih Desak Transparansi Anggaran dan Investigasi Proyek Publik

28 July 2025
Screenshot 2025 07 28 104025

Giliran 37 Warga Binaan Risiko Tinggi Jawa Timur Dilayar Ke Nusakambangan

28 July 2025
Next Post
VideoCapture 20250729 071608

Panggilan Kader Terhadap Marwah Organisasi : Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia

Foto pemateri KKN sedang memberikan pelatihan

KKN Kelompok 37 UNUGIRI Gelar Pelatihan MTQ di Desa Malingmati

Hijaiyya

Kenalkan Huruf Hijaiyya Sejak Dini: TKIT Al-Fadiyah Lakukan Kegiatan TTQ (Tahsin, Tahfiz, Quran)

Jibon Pablos, Penyanyi Indonesia dengan lagu hits Tak Bisa Pergi. (Dok. Istimewa)

Dari Tongkrongan ke Panggung Besar, Jibon Pablos Rilis Single Perdana Berjudul Tak Bisa Pergi

Gereja Padang 1068x508 1

Toleransi yang Retak dan Negara yang Bungkam: Membedah Luka Kemanusiaan dari Ranah Minang

Please login to join discussion
Rumah Prabu Half Page
Siaran Berita

Siaran-Berita.com adalah portal media berita online yang terbuka untuk umum dan menerima kontribusi tulisan dari berbagai penulis. Tulisan yang dimuat dapat berupa berita, press release, opini, maupun bentuk tulisan lainnya.

Segala konten yang dipublikasikan di Siaran-Berita.com merupakan tanggung jawab penuh dari masing-masing penulis. Hak cipta atas isi tulisan, gambar, maupun video yang ditayangkan di situs ini sepenuhnya menjadi milik penulis atau pengunggah konten.

Follow Us

Siaran-Berita.com

Jika Anda merasa keberatan dengan adanya tulisan, gambar, atau video yang ditampilkan di situs ini karena alasan hak cipta atau alasan lainnya, silakan hubungi tim redaksi melalui email di:

📧 redaksi@siaran-berita.com

Kami akan segera meninjau dan menghapus konten yang dimaksud sesuai dengan kebijakan dan pertimbangan redaksi.

Penting! Klaim Tulisan Kamu

Sehubungan dengan serangan pihak-pihak yang tidak bertanggung-jawab mengakibatkan Redaksi mengalami kehilangan data dan terpaksa melakukan restore dari backup yang mengakibatkan beberapa tulisan dari penulis “berpindah” ke default “Redaksi”. Bagi yang ingin mengklaim tulisan nya silahkan tinggalkan pesan di kolom komen atau email ke : redaksi@siaran-berita.com

Iklan MC DSA Square
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Cyber
  • Syarat & Ketentuan Tulisan
  • Syarat dan Ketentuan
  • Disclaimer
  • Mengapa Tulisan Belum Ditayangkan?

© 2023 SIaran Berita - Pres Rilis dan Berita

Welcome Back!

Sign In with Google
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Google
OR

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Berita Utama
  • Ekonomi & Bisnis
  • Internasional
  • Nasional
  • Properti
  • SBTV
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Teknologi
    • Otomotif
    • English
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Pariwisata
    • Pendidikan
    • Product Review
    • Sorot
    • Sport
    • Event
    • Opini
    • Profil
  • Login
  • Sign Up

© 2023 SIaran Berita - Pres Rilis dan Berita