UMKM Penjual Ikan Segar di Pulau Banyak: Kisah Ketekunan “Pak Af” dari Aceh Singkil
Aceh Singkil, SiaranBerita.com – Di tengah riuhnya tantangan ekonomi dan tingginya persaingan pasar, kisah inspiratif datang dari sebuah desa kecil di Kecamatan Pulau Banyak, Aceh Singkil. Seorang nelayan sekaligus pelaku usaha mikro, Pak Af, membuktikan bahwa bisnis sederhana seperti menjual ikan segar dari hasil tangkapan sendiri bisa menjadi sumber penghidupan yang menjanjikan — jika dikelola dengan tekun dan cerdas.
Berawal dari Laut, Langsung ke Konsumen
Pak Af memulai usahanya sejak tahun 2020. Setiap minggu, ia tiga kali melaut untuk menangkap ikan segar. Hasil tangkapannya dijual langsung di depan rumahnya yang juga menjadi lapak utama. Dengan modal kesegaran produk dan pelayanan ramah, ikan-ikannya nyaris selalu ludes dibeli warga.
“Kadang malah banyak yang tidak kebagian,” ujar Pak Af sambil tertawa. Ia juga dibantu oleh sang istri dalam urusan penjualan dan pengemasan.
Model Usaha Sederhana tapi Efektif
Tidak punya toko besar? Tidak masalah. Pak Af memanfaatkan teras rumah berukuran 14×5 meter sebagai tempat jualan. Ia menjual ikan segar per kilogram seharga Rp10.000 saja, lengkap dengan pelayanan antar menggunakan gerobak ke pelanggan sekitar.
Untuk promosi, ia mengandalkan WhatsApp dan Facebook. Dengan bantuan anaknya yang kreatif dalam membuat konten visual, promosi ikan segar jadi lebih menarik di media sosial.
Dari Ikan Basah ke Ikan Kering, Semuanya Laku
Jika ada sisa ikan yang tidak habis terjual, Pak Af tak membiarkannya terbuang. Ia mengolahnya menjadi ikan kering berkualitas yang kemudian dijual ke pedagang kaki lima seharga Rp45.000 hingga Rp50.000 per kilogram.
Dengan cara ini, tidak ada yang terbuang. Semua ikan tetap punya nilai jual.
Rencana Pengembangan: Olahan dan Teknologi Budidaya
Kedepannya, Pak Af berencana membuat produk olahan seperti sambal geprek ikan, sekaligus memperluas usaha dengan sistem budidaya modern seperti bioflok. Ia juga bermimpi punya rumah produksi dan fasilitas pengemasan yang lebih layak.
Yang menarik, ia juga berencana menjalin kemitraan jangka panjang dengan nelayan lokal dan membuka pelatihan untuk masyarakat sekitar agar usaha ini bisa berdampak lebih luas.
Analisis Bisnis: Layak dan Menguntungkan
Berdasarkan studi kelayakan, usaha ini tidak hanya berpotensi menguntungkan, tetapi juga mendukung ekonomi lokal. Proyeksi keuangannya menunjukkan bahwa modal awal sekitar Rp2,5 juta bisa balik hanya dalam waktu 17 hari jualan.
Selain itu, potensi pasar ikan di Pulau Banyak cukup besar dan terus tumbuh seiring meningkatnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya konsumsi ikan sebagai sumber protein.
Pesan Penting: Sederhana Tapi Berkelanjutan
Keunikan usaha Pak Af terletak pada keberlanjutan dan kesederhanaannya. Ia menjaga hubungan baik dengan pelanggan, ramah lingkungan, dan mematuhi kearifan lokal, termasuk hari-hari pantangan melaut.
“Yang penting ikan segar dan pelanggan senang,” ujar Pak Af singkat.
Kesimpulan: UMKM Seperti Ini Perlu Didukung
Usaha Pak Af adalah contoh nyata bahwa UMKM di sektor perikanan bisa tumbuh jika didukung dengan promosi digital, manajemen yang rapi, dan semangat pantang menyerah. Pemerintah dan masyarakat sudah seharusnya turut andil mendukung agar usaha seperti ini makin berkembang dan mampu m.enjadi inspirasi bagi banyak orang
Reporter: Menita Afni | Editor: Tim SiaranBerita.com