Langkat (Humas) – Sopian, S. Pd. I., M. Sos., selaku Kepala MIN 9 Langkat, menekankan pentingnya shalat berjamaah dalam kehidupan sehari-hari, misalnya dalam pelaksanaan shalat dzuhur berjamaah yang dilakukan di Masjid Al-Huda dekat Madrasah, pada setiap Rabu dan Sabtu sesuai kelas yang telah dijadwalkan. Kegiatan shalat berjamaah ini wajib dilaksanakan, karena sebagai sarana latihan untuk menjalankan perintah Allah SWT, juga mendidik siswa untuk menjadi disiplin, baik disiplin dalam belajar maupun disiplin pada tata tertib madrasah, ujar Sopian, Rabu (06/08/2025).
Shalat Dzuhur berjamaah diikuti oleh siswa kelas IV dan V sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan, mengingat Masjid tidak akan mampu menampung jika semua sholat dzuhur bersamaan. Kegiatan shalat dzuhur berjamaah ini diupayakan menjadi pembiasaan, supaya mampu untuk meningkatkan kedisiplinan dalam menjalankan kewajiban sebagai seorang muslim. Dan setelah sholat Dzuhur, siswa melanjutkan kegiatan murojaah surah pendek yang dipimpin oleh guru MIN 9 Langkat, hal ini diperuntukkan agar siswa terus memperdalam hafalan surah.
Shalat dzuhur berjamaah ini menjadi suatu kegiatan yang terus menerus dilakukan, untuk melatih peserta didik lebih teratur dan terarah dan mendisiplinkan diri dalam menjalankan ibadah. Seharusnya menjadikan hal positif bagi peserta didik karena dengan adanya shalat Dzuhur berjamaah, diharapkan mampu menjadikan peserta didik semakin disiplin dan aktif dalam melaksanakan shalat fardhu.
Sopian juga mengatakan pada peserta didik bahwa, shalat berjamaah itu mempunyai berbagai keutamaan diantaranya, mendapatkan pahala 27 derajat dibandingkan dengan shalat sendirian dan shalat berjamaah ini juga dapat memperkokoh persatuan dan kesatuan diantara kaum muslim dan membentuk akhlak yang mulia, ujar Sopian.
Sopian menambahkan, “Melaksanakan shalat yang tertib dan teratur, dapat berimbas pada kedisiplinan seseorang dalam melakukan pekerjaan, dan semakin bagus ibadah shalat seseorang, semakin baik pula tingkat kedisiplinannya, sebaliknya semakin ia sering mengabaikan aspek ibadah dan ia juga akan lebih mudah mengabaikan urusan-urusan diluar ibadah,” ungkapnya. (Fr)