Masyarakat Indonesia dikenal sangat menyukai nasi sebagai sumber karbohidrat utama. Bagi sebagian besar orang Indonesia, nasi menjadi makanan yang wajib ada pada setiap hidangan. Seiring dengan pertumbuhan populasi, permintaan terhadap beras juga meningkat.
Sayangnya, lahan sawah di Indonesia berkurang, sehingga harus mengimpor beras untuk memenuhi kebutuhan nasional. Namun, sebenarnya karbohidrat tidak hanya berasal dari beras padi saja. Ada banyak sumber karbohidrat lain yang bisa menjadi alternatif, salah satunya adalah jagung.
Jagung (Zea mays) adalah salah satu bahan pangan yang mengandung sumber utama karbohidrat dan protein. Selain kandungan karbohidratnya yang tinggi, jagung juga mudah dibudidayakan di berbagai daerah di Indonesia dan menghasilkan panen yang melimpah.
Menurut data Badan Pusat Statistika, pada 2024 jumlah panen jagung di Jawa Timur mencapai 4.595.792 ton. Melihat potensi ini, terdapat peran agroindustri jagung sebagai alternatif pangan pokok pengganti beras.
Melalui pengolahan yang tepat, jagung dapat diubah menjadi beras jagung yang memiliki tekstur dan rasa yang cukup mirip beras padi dengan nilai gizi dan serat yang berbeda. Inovasi ini tidak hanya membantu diversifikasi pangan, tetapi juga mendukung ketahanan pangan nasional dengan memanfaatkan hasil pertanian lokal.
Pembuatan beras jagung menggunakan 2 metode, yaitu ekstruksi dan granulasi. Penggunaan metode ekstruksi lebih sering digunakan karena akan menghasilkan butiran berbentuk lonjong menyerupai butir beras asli.
Dalam setiap 100 gram jagung terkandung sekitar 10 gram protein, 70 gram karbohidrat, 4,5 gram lemak, 2 gram serat, dan 10 gram air. Sementara itu, pada beras 100 gram, kandungannya terdiri atas 7,5 gram protein, 77,4 gram karbohidrat, 1,9 gram lemak, 0,9 gram serat, dan 12 gram air. Beras jagung dapat disimpan selama 6 bulan dengan keadaan vakum tanpa penurunan mutu yang signifikan (Ramadhan dan Kusumayanti, 2025).
Penerapan teknologi pengolahan (agroindustri) pada jagung mampu meningkatkan nilai jual dibandingkan penjualan jagung pipil mentah, sehingga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan lapangan pekerjaan. Selain itu, pengembangan beras jagung dapat membuka peluang usaha baru bagi kelompok tani dan pelaku UMKM, terutama di wilayah yang memiliki produksi jagung berlebih (Pratiwi et al., 2017).
Meskipun memiliki potensi besar, pengembangan beras jagung masih menghadapi sejumlah tantangan, seperti keterbatasan alat produksi dan minimnya pengetahuan masyarakat mengenai beras jagung.
Untuk mengatasi hal tersebut, diperlukan kerja sama antara pemerintah, pelaku industri, dan lembaga penelitian untuk memperluas penerapan agroindusti dan meningkatkan edukasi masyarakat mengenai manfaat dan potensi beras jagung.
Dengan pengembangan agroindustri, jagung yang biasanya dijual dalam bentuk mentah dengan harga relatif rendah dapat memiliki nilai tambah yang lebih tinggi serta berpotensi menjadi alternatif pangan pokok pengganti beras.
Daftar Pustaka:
Badan Pusat Statistik. 2024. Luas Panen, Produksi, dan Produktivitas Jagung Menurut Provinsi, 2024. https://www.bps.go.id/id/statistics-table/2/MjIwNCMy/luas-panen–produksi–dan-produktivitas-jagung-menurut-provinsi.html. [Diakses 11 Oktober 2025].
Pratiwi, N. A., Harianto., dan Daryanto, A. 2017. Peran Agroindustri Hulu dan Hilir Dalam Perekonomian dan Distribusi Pendapatan di Indonesia. Jurnal Manajemen dan Agribisnis. Vol. 14(2): 127-137.
Ramadhan, M. R., dan Kusumayanti, H. 2025. Tinjauan Pembuatan Beras Analog Berbasis Jagung sebagai Alternatif Diversifikasi Pangan. Journal of Innovative and Creativity. Vol. 5(2): 10773-10779.
Syarat dan Ketentuan Penulisan di Siaran-Berita.com :
Setiap penulis setuju untuk bertanggung jawab atas berita, artikel, opini atau tulisan apa pun yang mereka publikasikan di siaran-berita.com dan klaim apa pun yang timbul dari publikasi tersebut, termasuk, namun tidak terbatas pada, klaim pencemaran nama baik, pelanggaran privasi, pelanggaran hak cipta, merek dagang, nama dagang atau pelanggaran paten, berita palsu, atau klaim lain apa pun yang didasarkan pada perbuatan melawan hukum atau kontrak, atau berdasarkan undang-undang negara Republik Indonesia
Selain itu, setiap penulis setuju, untuk membebaskan siaran-berita.com dari semua klaim (baik yang sah maupun tidak sah), tuntutan hukum, putusan, kewajiban, ganti rugi, kerugian, biaya, dan pengeluaran apa pun (termasuk penilaian biaya pengacara yang wajar) yang timbul dari atau disebabkan oleh publikasi berita apa pun yang dipublikasikan oleh penulis.”