Jujur aja, awalnya aku kira buku “Mulai dari Nol, Bangun dengan Niat” ini bakal kayak buku motivasi kebanyakan—penuh quotes manis tapi ujungnya ngambang.
Ternyata, aku salah besar.
Begitu buka halaman pertama, langsung kebawa suasana Karimun: pelabuhan, warung kopi, motor tua yang jadi saksi perjalanan. Yoel nggak pakai bahasa tinggi-tinggi, tapi ceritanya nyampe banget. Kayak denger cerita dari senior yang udah kenyang jatuh-bangun.
Yang Paling Ngena
Ada satu bagian dia cerita soal membangun usaha tanpa modal besar tapi modal niat yang nggak putus.
Bukan cuma tipsnya yang bikin aku manggut-manggut, tapi kejujurannya pas cerita gagal.
Nggak semua orang mau buka-bukaan tentang momen ditolak, salah langkah, bahkan rugi. Tapi di sini, semua ditulis apa adanya—tanpa dibungkus biar terlihat keren.
Pelajaran yang Aku Dapat
Niat itu nggak cukup kalau nggak ada aksi.
Gagal itu normal, yang nggak normal itu nyerah terlalu cepat.
Kesempatan kadang datang pas kita lagi nggak siap—dan itu bukan alasan untuk mundur.
Buat Kamu yang Lagi Bingung Arah
Buku ini nggak akan kasih kamu formula instan untuk sukses.
Tapi dia bakal nunjukin realitas: bahwa sukses itu berantakan di awal, berantakan di tengah, dan baru terasa rapi di belakang.
Aku baca ini kayak lagi duduk di teras, minum kopi, sambil dengerin cerita orang yang udah lewat badai.
Dan itu bikin aku mikir, mungkin… waktunya aku juga mulai bergerak.