Yogyakarta, 9 Juli 2025 – Prambanan Jazz Festival 2025 sukses digelar selama tiga hari, 4–6 Juli, di pelataran megah Candi Prambanan. Mengusung tema “Sebelas Selaras”, edisi ke-11 festival ini memadukan keindahan musik, budaya, dan warisan dunia dalam satu perayaan yang memukau.
Dibuka meriah, hari pertama langsung menghadirkan penampilan luar biasa dari eaJ, solois asal Korea, yang bukan hanya tampil enerjik tetapi juga membawa pesan solidaritas lewat simbol dan aksi panggungnya. Sementara itu, nostalgia menyelimuti stage QLola lewat kehadiran Harvey Malaiholo, Ebiet G Ade, Java Jive dan Yuni Shara yang menyatukan generasi penikmat musik tanah air.
Kejutan visual juga menjadi daya tarik baru tahun ini. Berkat sentuhan seniman Jogja Indieguerillas, suasana festival terasa lebih segar dan berwarna, memperkuat kesan modern di tengah latar sejarah.

Hari kedua tak kalah membara. Meski diguyur gerimis, kolaborasi spesial seperti Raisa & Bernadya serta Letto & Kiai Kanjeng justru menghangatkan suasana. Kembali tampil, eaJ menutup malam dengan pernyataan dukungan untuk Palestina yang disambut tepuk tangan riuh penonton
Kenyamanan pengunjung jadi prioritas utama. Toilet bersih, mushola memadai, serta akses ramah disabilitas membuat banyak pengunjung merasa betah selama acara. Tata suara jernih dan panggung megah menjadi nilai tambah yang tak terbantahkan.
Hari ketiga menjadi penutup sempurna lewat alunan saksofon legendaris Kenny G. Tampil megah, ia bahkan menyambangi panggung kecil di tengah penonton, menciptakan momen intim yang tak terlupakan. Suasana semakin hangat dengan hadirnya musisi lokal seperti Gigi, Maliq & D’Essentials, hingga Shaggy Dog.

Tak hanya untuk dewasa, Area Bocah menyediakan ruang bermain dan edukasi kreatif bagi anak-anak, menjadikan festival ini ramah keluarga. Festival juga menghadirkan momen spesial di akhir acara, saat seluruh kru naik ke panggung untuk mengucapkan terima kasih secara langsung kepada penonton.
Menurut Founder Prambanan Jazz, Anas Syahrul Alimi, festival ini tak hanya soal musik, tapi juga tentang menyatukan orang-orang dalam harmoni seni dan budaya. Ia menegaskan, Prambanan Jazz juga memberi dampak nyata pada ekonomi lokal, terutama lewat kunjungan wisatawan dari berbagai kota.
Dengan reputasi yang kian solid di 2025, Prambanan Jazz Festival 2026 pada 3–5 Juli mendatang patut dinanti sebagai salah satu festival musik paling berkelas di Indonesia.