Pondok Modern Darussalam Gontor di bawah kepemimpinan almarhum Dr. KH. Abdullah Syukri Zarkasyi, M.A telah menjadi rujukan penting dalam pengembangan model manajemen ekonomi pesantren yang berkelanjutan. Prinsip-prinsip ekonomi yang diterapkan mencerminkan visi visioner seorang pemimpin yang mampu memadukan nilai-nilai keislaman dengan praktik bisnis modern yang profesional.
Salah satu keunggulan utama dari sistem ekonomi Gontor terletak pada prinsip kemandirian ekonomi yang dikembangkan secara bertahap dan terstruktur. Konsep ini tidak hanya berfokus pada aspek finansial semata, melainkan juga pembentukan karakter santri yang mandiri secara ekonomi. Melalui berbagai unit usaha yang dikelola secara profesional, Gontor berhasil menciptakan ekosistem ekonomi internal yang kuat dan berkelanjutan.
Filosofi “memelihara peninggalan ilmu yang baik dan melakukan inovasi yang lebih baik” yang dipegang teguh oleh KH. Abdullah Syukri Zarkasyi menjadi landasan dalam pengembangan ekonomi pesantren. Prinsip ini memungkinkan Gontor untuk tetap mempertahankan nilai-nilai tradisional pesantren sambil mengadopsi sistem manajemen ekonomi yang modern dan efisien. Pendekatan ini terbukti efektif dalam membangun sustainability jangka panjang.
Manajemen ekonomi Gontor juga mengedepankan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan. Setiap unit usaha dikelola dengan standar profesional yang tinggi, dengan sistem pelaporan yang jelas dan teratur. Hal ini tidak hanya memastikan kesehatan finansial institusi, tetapi juga menjadi sarana pembelajaran bagi santri tentang pentingnya good governance dalam pengelolaan ekonomi.
Aspek pemberdayaan santri menjadi fokus penting dalam sistem ekonomi Gontor. Santri tidak hanya dididik sebagai konsumen, tetapi juga dipersiapkan sebagai entrepreneur yang mampu menciptakan lapangan kerja. Berbagai program pelatihan kewirausahaan dan involvement santri dalam unit-unit usaha pesantren menjadi wahana praktis bagi pengembangan jiwa wirausaha yang Islami.
Visi jangka panjang yang diusung KH. Abdullah Syukri Zarkasyi tentang kontinuitas Gontor “hingga hari kiamat” menunjukkan komitmen terhadap pembangunan ekonomi yang sustainable. Model ekonomi yang dikembangkan tidak berorientasi pada keuntungan jangka pendek, melainkan pada pembangunan fondasi ekonomi yang kokoh untuk generasi mendatang.
Keberhasilan model ekonomi Gontor dapat dilihat dari kemampuannya dalam mengembangkan jaringan pesantren yang tersebar di berbagai daerah. Dengan lebih dari 15.000 santri yang tersebar di sembilan pondok binaan langsung, sistem ekonomi yang dikembangkan terbukti scalable dan dapat direplikasi di berbagai konteks geografis dan sosial.
Warisan pemikiran ekonomi Dr. KH. Abdullah Syukri Zarkasyi di Gontor memberikan kontribusi signifikan bagi pengembangan ekonomi pesantren di Indonesia. Model ini membuktikan bahwa institusi pendidikan Islam dapat mandiri secara ekonomi tanpa mengorbankan nilai-nilai spiritual dan pendidikan. Prinsip-prinsip yang telah dibangun akan terus menjadi inspirasi bagi pengembangan ekonomi pesantren yang berkelanjutan dan berkarakter.