Produksi Ulang Mobil Klasik yang Diminati Dunia Wamen Ekraf Apresiasi Tuksedo Studio
Bali – Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamen Ekraf) Irene Umar melakukan visitasi ke Tuksedo Studio di Gianyar, Bali. Di studio ini, mobil-mobil klasik legendaris direstorasi hingga tampil dengan standar dunia yang membuktikan bahwa kreativitas anak bangsa mampu bersaing di kancah global dan menguatkan posisi ekraf Indonesia.
Didirikan oleh Pudji Handoko dan Lilik Mardianto, Tuksedo Studio memproduksi ulang mobil klasik Porsche 356 Speedster dan 356 Coupe secara manual menggunakan material aluminium dengan presisi tinggi. Proses pengerjaan dilakukan detail hingga ke sistem mekanikal, elektrikal, bahkan desain interior, sehingga menghasilkan karya otomotif unik, bernilai seni, sekaligus berdaya saing global.

“Hari ini saya benar-benar belajar banyak dari Pak Pudji. Tuksedo Studio adalah bukti bahwa Indonesia punya treasure kreatif yang mendunia. Precision, detail, dan dedikasi yang ditunjukkan di sini menjadi inspirasi besar, bukan hanya untuk otomotif, tapi untuk seluruh subsektor ekonomi kreatif,” ujar Wamen Ekraf Irene dalam kunjungannya pada Sabtu, 27 September 2025.

Wamen Ekraf Irene menekankan bahwa karya seperti yang dihasilkan Tuksedo Studio tidak hanya masuk kategori custom otomotif, tetapi juga bagian dari tren global menuju personalization dan customization. Menurutnya, tren ini sangat relevan dengan arah pengembangan ekonomi kreatif, di mana karya terbatas (limited edition) justru memiliki nilai tinggi secara internasional. Lebih jauh, Wamen Ekraf Irene menyoroti pentingnya dukungan regulasi untuk mempermudah ekspor produk otomotif kreatif Indonesia.
“Tadi sudah kita dengar, ternyata mobil buatan Bali ini sudah diminati pasar internasional. Demand ada, ekspor sudah dilakukan, tetapi regulasinya masih cukup kompleks. Pesan Presiden jelas: yang ribet harus disederhanakan. Itu yang sedang kita perjuangkan, supaya karya anak bangsa bisa lebih cepat melaju ke pasar global,” tambah Wamen Ekraf Irene.
Selain mobil klasik, Tuksedo Studio juga mengembangkan produk kreatif lain seperti perahu (classic boat), yang menegaskan potensi diversifikasi industri otomotif-artisan Indonesia.

“Apa yang dilakukan Tuksedo Studio menunjukkan pentingnya kolaborasi lintas sektor dan lintas negara. Di sini, generasi muda belajar langsung dari para senior untuk menghasilkan karya berstandar internasional yang memperkuat daya saing Indonesia,” ujar Wamen Ekraf Irene.
“Have pride on the job that you have. Rasa bangga terhadap detail pekerjaan adalah kunci untuk melahirkan karya kelas dunia. Industri ini bukan hanya tentang mobil, tetapi tentang membangun confidence, membuka peluang ekspor, dan membuktikan bahwa kreativitas manusia Indonesia tidak bisa digantikan oleh mesin maupun AI,” imbuh Wamen Ekraf Irene.

Kunjungan ini menjadi bagian dari upaya Kementerian Ekraf dalam memetakan dan mengangkat potensi creative treasures di seluruh Indonesia yang berpeluang menjadi the new engine of growth menuju Indonesia berdaya saing global 2045.
Sumber berita dan foto : Ekraf
Syarat dan Ketentuan Penulisan di Siaran-Berita.com :
Setiap penulis setuju untuk bertanggung jawab atas berita, artikel, opini atau tulisan apa pun yang mereka publikasikan di siaran-berita.com dan klaim apa pun yang timbul dari publikasi tersebut, termasuk, namun tidak terbatas pada, klaim pencemaran nama baik, pelanggaran privasi, pelanggaran hak cipta, merek dagang, nama dagang atau pelanggaran paten, berita palsu, atau klaim lain apa pun yang didasarkan pada perbuatan melawan hukum atau kontrak, atau berdasarkan undang-undang negara Republik Indonesia
Selain itu, setiap penulis setuju, untuk membebaskan siaran-berita.com dari semua klaim (baik yang sah maupun tidak sah), tuntutan hukum, putusan, kewajiban, ganti rugi, kerugian, biaya, dan pengeluaran apa pun (termasuk penilaian biaya pengacara yang wajar) yang timbul dari atau disebabkan oleh publikasi berita apa pun yang dipublikasikan oleh penulis.”