Proses Perkaratan (Korosi) Pada Besi Dan Cara Pencegahannya
Korosi, pembusukan makanan, dan pembentukan lemak pada tanaman merupakan reaksi kimia yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Pada suatu benda yang terbuat dari besi seperti baja terkadang lama kelamaan timbul bercak-bercak coklat tua pada permukaannya. Bercak cokelat tua tersebut, semakin lama akan semakin banyak sampai menutupi seluruh permukaan besi. Bercak cokelat tua tersebut adalah karat atau korosi.
Korosi merupakan proses oksidasi sebuah logam dengan udara atau elektrolit lainnya, dimana udara atau elektrolit akan mengalami reduksi, sehingga proses korosi merupakan proses elektrokimia. Pada umumnya, korosi terjadi pada besi karena besi merupakan logam yang mudah sekali berkarat/berkorosi. Zat yang dihasilkan dari peristiwa pengkaratan besi adalah berupa zat berwarna merah kecoklatan yang bersifat rapuh. Korosi disebabkan adanya udara dan air yang bereaksi terhadap bahan logam dan peristiwa korosi dapat berlangsung lebih cepat ketika terdapatnya garam yang bereaksi dengan udara dan air terhadap suatu bahan logam tersebut.
Logam yaitu material yang sering digunakan dalam berbagai bidang. Beberapa macam logam yang sering ditemui dalam kehidupan sehari hari yaitu besi (Fe), Perak (Ag), Nikel(Ni), Seng (Zn) dll. Logam dapat mengalami korosi, hal ini disebabkan karena permukaan logam yang terbuka dan menyebar kebagian-bagian lain sesuai dengan waktu. Bagian yang terdampak korosi mengalami perubahan susunan molekul karena terjadi ikatan kimiawi antara atom logam dan oksigen. (Caniago, Zul Bahrum.2006)
Korosi yang terjadi pada logam tidak dapat dihindari, tetapi hanya dapat dicegah dan dikendalikan sehingga strukturatau komponen mempunyai masa pakai yang lebih lama. Setiap komponen atau struktur mengalami tiga tahapan utamayaitu perancangan, pembuatan dan pemakaian. Ketidakberhasilan salah satu aspek seperti korosimenyebabkan komponen akan mengalami kegagalan. Kerugian yang akan dialami dengan adanya korosi meliputifinansial dan safety.
Dampak dari Baja Tulangan yang Mengalami KorosiTerhadap Konstruksi Tidak hanya kuat lekat saja yang terdampak, terjadinya korosi pada suatu bangunan dapatmempengaruhi masa pakai bangunan tersebut, karena kinerja komponen struktur bangunan menurun. Guna mencapai umur bangunan sesuai dengan rencana diperlukan pemeliharaan bangunan dan perawatan bangunan secara terus menerus. Adapun beberapa kerugian yang timbul akibat korosi pada suatu konstruksi yaitu antara lain, keluarnya biaya tambahanuntuk memperbaiki kerusakan karena korosi, kekuatanbangunan akan berkurang, membahayakan keselamatan, dan mengurangi keindahan bangunan.
Dengan dasar pengetahuan tentang proses korosi yang dapat menjelaskan mekanisme dari korosi, dapat dilakukan usaha-usaha untuk pencegahan terbentuknya korosi. Jika baja tulangan sudah terlihat kemerahan akibat korosi maka cara untuk mengatasinya adalah :
1. Pengecatan
Bersihkan permukaannya agar produk korosi hilang daripermukaan material. Setelah itu proteksi baja tulangandengan cat, proteksi dengan cat bisa menekan biaya yang diperlukan untuk memproteksi baja tulangan.
2. Menggunakan gerinda listrik
Untuk melakukan metode ini diperlukan gerinda listrikyang telah diganti kepalanya dengan sikat kawat baja. Cara kerja alat ini cukup tekan dan arahkan pada permukaanyang telah berkarat hingga karat tersebut terlepas dan rontok.
3. Menggunakan produk bahan kimia
Kini telah tersedia banyak produk bahan pembersih karat yang dijual dipasaran. Biasanya penggunaanyamenggunakan larutan bahan kimia ini disemprotkan pada baja tulangan yang berkarat. Diamkan semalam, kemudianpermukaan baja tulangan yang berkarat digosok hinggabersih dari karatan.
4. Menggunakan amplas
Penggunaan metode ini biasanya setelah dilakukanpembersihan dengan metode lainnya ternyata masih tersisakaratan yang melekat pada permukaan baja tulangan.
Jika baja tulangan telah digunakan pada struktur bangunantanpa diproteksi terlebih dahulu, dapat dilakukan tindakanpengamanan dengan cara melapisi permukaan bangunandengan cat. Jika permukaan bangunan itu tidak kontaklangsung dengan cuaca dapat dicat dengan cat tembok, tetapijika permukaan bangunan itu akan kontak langsung dengancuaca maka harus dilapisi dengan cat yang tahan dengancuaca (weather shield). Hal yang tak kalah penting adalahmonitoring secara teratur agar diketahui jika ada sesuatu yang tidak normal dengan bangunan. Hal ini tidak hanya berfungsiuntuk mengontrol resiko yang terjadi, tetapi juga hal-hal lain yang dianggap perlu untuk merawat bangunan.
DAFTAR PUSTAKA
Ariyanto, A. S. (2022). Korosi pada Baja Tulangan dan Pencegahannya (Studi Kasus Gedung Ruko Yos Sudarso Square Semarang). Jurnal Pendidikan Tambusai, 6(1), 3036-3041.
KOROSI, A. K., & AIR, P. T. P. JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2016.
Sidiq, M. F. (2013). Analisa korosi dan pengendaliannya. Jurnal foundry, 3(1), 25-30.
Fadillah, F., Fichri, O. I., & Syeptiani, S. (2023). ANALISIS PENYEBAB TERJADINYA KOROSI PADA PAGAR RUMAH YANG TERBUAT DARI LOGAM. JurnalMultidisiplin Raflesia, 2(2), 72-77.
Syarat dan Ketentuan Penulisan di Siaran-Berita.com :
Setiap penulis setuju untuk bertanggung jawab atas berita, artikel, opini atau tulisan apa pun yang mereka publikasikan di siaran-berita.com dan klaim apa pun yang timbul dari publikasi tersebut, termasuk, namun tidak terbatas pada, klaim pencemaran nama baik, pelanggaran privasi, pelanggaran hak cipta, merek dagang, nama dagang atau pelanggaran paten, berita palsu, atau klaim lain apa pun yang didasarkan pada perbuatan melawan hukum atau kontrak, atau berdasarkan undang-undang negara Republik Indonesia
Selain itu, setiap penulis setuju, untuk membebaskan siaran-berita.com dari semua klaim (baik yang sah maupun tidak sah), tuntutan hukum, putusan, kewajiban, ganti rugi, kerugian, biaya, dan pengeluaran apa pun (termasuk penilaian biaya pengacara yang wajar) yang timbul dari atau disebabkan oleh publikasi berita apa pun yang dipublikasikan oleh penulis.”