Indonesia dikenal sebagai negara agraris yang memiliki potensi besar dalam sektor pertanian. Dengan iklim tropis dan tanah yang subur, Indonesia memiliki berbagai jenis hasil pertanian. Salah satu hasil pertanian unggulan yang kini mulai mendapat tempat di pasar internasional adalah salak, buah tropis yang dulunya kurang diminati namun kini naik kelas berkat pengembangan agroindustri.
Agroindustri adalah kegiatan yang memanfaatkan hasil pertanian sebagai bahan baku, merancang dan menyediakan peralatan serta jasa untuk kegiatan tersebut. Agroindustri juga meliputi berbagai proses seperti sortasi, pengemasan, penyimpanan, distribusi, hingga pengolahan menjadi produk turunan (Astutiningsih dan Sari 2017). Dengan kata lain, agroindustri menjadi jembatan antara sektor pertanian tradisional dan dunia industri modern, membuka peluang ekonomi baru di sektor pertanian.
Salah satu wujud nyata peran agroindustri terlihat dalam inovasi produk berbahan dasar salak. Jika sebelumnya petani hanya menjual hasil panen dalam bentuk mentah atau segar dengan harga rendah, fluktuatif, dan memiliki daya simpan yang rendah. Kini melalui pendekatan agroindustri, hasil pertanian dapat diolah menjadi berbagai produk turunan yang
memiliki nilai ekonomi lebih tinggi, seperti manisan, keripik, sirup, hingga dodol salak. Inovasi ini membuat nilai ekonominya meningkat dan daya simpan buah menjadi lebih lama, sehingga cocok dipasarkan hingga ke luar negeri (Lestari, 2018). Selain meningkatkan pendapatan petani, keberadaan agroindustri juga membantu membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat daerah sekitar petani,
Tak hanya produk olahan salak, komoditas salak segar juga meningkat dengan adanya agroindustri. Keberhasilan peran agroindustri dalam mengekspor buah salak segar ini didukung oleh teknologi pascapanen mulai dari sortasi dan grading, pembersihan dan pengemasan, penyimpanan, hingga pendistribusian dengan standar mutu ekspor. Data BPS menunjukkan ekspor salak Indonesia mencapai 1,7 juta USD (1.025 ton) pada 2013, naik menjadi 1,9 juta USD (1.698 ton) pada 2019. Dengan provinsi Jawa Tengah sebagai penyumbang terbesar, yaitu 512,228 ton dari Banjarnegara, Wonosobo, dan Magelang (BPS, 2022). Capaian ini menunjukkan bahwa produk lokal bisa bersaing di pasar global jika didukung oleh pengolahan dan inovasi yang baik.
Keberhasilan ekspor salak Indonesia, baik dalam bentuk segar maupun olahan, membuktikan bahwa agroindustri memegang peran strategis dalam pembangunan pertanian yang berkelanjutan dan berdaya saing global. Agroindustri tidak hanya meningkatkan pendapatan petani, tetapi juga memperkuat perekonomian lokal, menciptakan lapangan kerja, serta menjadikan produk pertanian Indonesia semakin kompetitif di pasar internasional. Melalui peran agroindustri, pembangunan pertanian Indonesia dapat berkembang lebih maju dan berkelanjutan. Selain itu, agroindustri juga memperkuat posisi petani di pasar sekaligus menjadi jembatan antara sektor pertanian dan industri modern. Keberhasilan salak lokal menembus pasar dunia menjadi bukti nyata bahwa agroindustri merupakan kunci dalam mewujudkan pertanian Indonesia yang mandiri dan berdaya saing global.
Sumber:
Lestari, S. (2018). Persepsi Konsumen Dalam Keputusan Pembelian Terhadap Produk–Produk Olahan Salak (Studi Kasus Ud. Salacca). At-tijaroh: Jurnal Ilmu Manajemen dan Bisnis Islam, 4(1), 112-123.
BPS. 2020. Produksi Tanaman Buah-buahan 2020. Diakses pada 26 April 2022. Retrieved from Badan Pusat Statistik : https://www.bps.go.id/indicator/55/62/1/produksitanaman-buah-buahan. html
Astutiningsih, S. E., & Sari, C. M. (2017). Pemberdayaan kelompok agroindustri dalam upaya mempercepat pertumbuhan ekonomi Jawa Timur. Jurnal Ilmu Ekonomi Terapan, 2(1), 1-9.
Syarat dan Ketentuan Penulisan di Siaran-Berita.com :
Setiap penulis setuju untuk bertanggung jawab atas berita, artikel, opini atau tulisan apa pun yang mereka publikasikan di siaran-berita.com dan klaim apa pun yang timbul dari publikasi tersebut, termasuk, namun tidak terbatas pada, klaim pencemaran nama baik, pelanggaran privasi, pelanggaran hak cipta, merek dagang, nama dagang atau pelanggaran paten, berita palsu, atau klaim lain apa pun yang didasarkan pada perbuatan melawan hukum atau kontrak, atau berdasarkan undang-undang negara Republik Indonesia
Selain itu, setiap penulis setuju, untuk membebaskan siaran-berita.com dari semua klaim (baik yang sah maupun tidak sah), tuntutan hukum, putusan, kewajiban, ganti rugi, kerugian, biaya, dan pengeluaran apa pun (termasuk penilaian biaya pengacara yang wajar) yang timbul dari atau disebabkan oleh publikasi berita apa pun yang dipublikasikan oleh penulis.”