23 Agustus 2025
Semarak HUT ke-80 RI masih terasa dibenak setiap kita. Berbagai perlombaan , pertunjukan seni tradisional maupun modern bergemuruh secara merata guna meramaikannya. Tidak peduli muda, tua , bahkan mungkin balita semua membaur satu demi memperebutkan hadiah-hadiah menarik yang disiapkan para panitia acara.
Beberapa waktu lalu langkah saya terhenti karena sedikit lelah dan tubuh sudah mulai ingin bersinggah. “Buring Kencana” adalah salah satu desa yang letaknya di Provinsi Bandar Lampung tepatnya Kabupaten Lampung Utara .
Telinga saya menarik langkah saya untuk mengikuti suara alunan alat musik gamelan yang dimainkan secara apik membuat benak tercengang dan merasakan bunyi khas Budaya Indonesia yang amat beragam warna, hingga membawa sebagian sadar saya tertegun dengan keindahan warisan Budaya Indonesia.
Langkah lincah para penari tradisional yang menunggangi anyaman bambu berbentuk kuda membuat saya terbawa dalam situasi sipenari tersebut. Merdu suara pelantun tembang pun seakan merangkul membuat saya semakin ingin tau apa yang terjadi pada masa lalu .
sebut saja “JARANAN” kesenian tradisional ini mungkin lebih di kenal dengan sebutan kuda lumping atau kuda kepang . pertunjukan jaranan ditampilkan dengan apik oleh para seniman dari Sanggar Seni Kuda Kepang “Sekar Arum Yakso Mulyo”. hirup pikuk penonton semakin terasa ketika para penari saling berjibaku seakan melambangkan peperangan para leluhur.
Disela para seniman rehat, saya berjalan mendekat maju keruang kumpul para seniman Jaranan yang masing-masing sedang menunggu giliran untuk tampil.
Tidak berapa berselang saya sedikit berbincang hangat dengan pengurus Sanggar Seni “Sekar Arum Yakso Mulyo” Bapak Saprudin (Ketua) ,Bapak Asmari (Kor. Pengurus). Sanggar ini berdiri sudah sejak lama , kami hanya meneruskan warisan ini dari sesepuh-sesepuh terdahulu agar selalu ada generasi penerus ( Ujar Pak Asmari) di Balai Desa Buring Kencana , Lampung Utara.
Kesenian tradisional memang patut diperhatikan dan perlu diturunkan pada generasi penerus agar tetap lestari. Namun apakah Pemerintah Daerah , Khususnya Pemerintah Kabutapen Lampung utara memperhatikan dan memberi dukungan penuh untuk kebutuhan sanggar seni demi berjalannya setiap kegiatan? untuk saat ini si Pemerintah Kabupaten masih setengah-setengah memberi dukungan khususnya bantuan kami belum pernah menerima secara langsung ( Ujar Pak Saprudin “Ketua” ).
Perlu diketahui pada bulan maret 2025 Kesenian Tradisional Jaranan resmi diajukan ke UNESCO untuk diakui sebagai warisan budaya takbenda. Tujan utamanya adalah mendapat pengakuan dari dunia bahwa Jaranan adalah bagian dari warisan budaya takbenda yang penting dan unik dari Indonesia.
Ketika Jaranan sudah resmi diakui oleh dunia sebagai warisan budaya takbenda dari Indonesia, apakah kita selaku Warga Negara Indonesia senantiasa mampu menjaga ,mewariskan ke generasi penerus bangsa dan selalu melestarikannya ?

Reporter : Andriata Dioritano