Sang Pelopor Pembuka Padang Sappa pada tahun 1964 secara resmi.

Siambe Sikala Lembang .
Padang Sappa merupakan daerah pemerintahan Sulawesi Selatan yang hasil pemekaran wilayah Kabupaten Luwu.Saat ini luas wilayah Kelurahan Padang Sappa Wilayah Kelurahan Padang Sappa dapat diklasifikasikan luas Tanah Kelurahan Padang Sappa 13,29 Km2. Secara geografis Padang Sappa terletak pada koordinat antara 2°3’45 sampai dengan 3°37’30 Lintang Selatan dan 119°15 sampai121°43 Bujur Barat.
Padang Sappa secara bahasa berasal dari kata Padang yang berarti lahan atau daerah yang luas banyak di tumbuhi alang-alang pada tahun 1964 sedangkan sappa berasal dari bahasadaerah yang berarti “persegi empat’ Sehingga Padang Sappa merupakansuatu daerah pemerintahan di Kabuapten Luwu yang apabila dilihat dari peta maka bentuknya persegiempat.
Sang Pelopor Pembuka Padang Sappa pada tahun 1964 secara resmi adalah “Siambe Sikala Lembang” yang berasal dari Tede Basse Sangtempe’ beliau juga seorang pejuang Tana Luwu dan Lembang Tede Pertama, Siambe Sikala Lembang diberikan izin serta restu lansung Oleh YM Datu Luwu ke-36 Andi Djemma untuk membuka daerah padang sappa pada Tahun 1964 melalui Proyek Resettlement (pemukiman kembali) Kodam XIV Hasanuddin , beberapa Tokoh masyarakat Padang Sappa membenarkan hal ini bahwasanya Siambe Sikala Lembang adalah Sang Pelopor pembuka Padang sappa dimana beliu datang pertama kali membawa 20 orang kepala keluarga dari Tede Basse Sangtempe’ yang dimana mereka masi keluarga dekatnya , disaat Padang sappa belum berpenghuni masi hutan dan sekarang hampir semua berkediaman di kelurahan Padang Subur lingkungan damai lingkungan empat lima ( Lorong Seribu ) dan beberapa lainnya di kelurahan padang sappa , cerita masyarakat lokal Padang Sappa inipun dibenarkan oleh seorang Sejarawan Tana Luwu yang dimana beliau juga seorang dewan Adat 12 kedatuan luwu yaitu :
Opu Jemma Tongeng Kedatuan Luwu Y.M. Drs. Andi Abdullah Sanad Kaddiraja Opu To Sulolipu , “mengatakan bahwa saya sendiri yang melihat Siambe Sikala Lembang jalan dalam pengurusannya berdua dengan anaknya yang bernama Sullean Ambe Ne’ Buritta Sikala mereka berjumpa dengan Andi Bintang , laluh bertemu dengan Orang tua saya Andi Kaddiraja Maddika Bua setelah itu mereka bertemu dengan Andi Sulthani setelah pertemuannya dengan Andi Sulthani terakhir mereka menuju istana Kedatuan Luwu bertemu dengan YM Datu Luwu ke-36 Andi Djemma sepulangnya dari istana kedatuan Luwu Siambe Sikala Lembang diberikan Izin dan Restu untuk membuka daerah Padang Sappa kalah itu” ucap YM Drs. Andi Abdullah Sanad Kaddiraja Opu To Sulolipu yang menjabat sebagai Opu Jemma Tongeng kedatuan Luwu , Rumpun keluarga Siambe Sikala Lembang merupakan kerabat dekat Maddika Bua sangat dekat dan akrab dimana Siambe Sikala Lembang pernah sama-sama berjuang dengan Andi Kaddiraja Maddika Bua , Andi Sulthani, Opu Lando dan pasukannya yang masi keluarga dekatnya juga Pinjan dan Tapu/Topu , Alhamdulillah Rumpun keluarga Maddika Bua dengan Rumpun Siambe Sikala Lembang sampai sekarang masi akrab dan saling menghormati saling menghargai dan paling penting sama-sama menjaga silaturahmi hubungan kekeluargaan. Sang Pelopor pembuka Padang Sappa dimakamkan di Buntu kamiri Padang Sappa tidak seperti pasukannya dan rekan seperjuangannya yang dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kota Palopo Opu Lando , Pinjan dan Topu di karenakan sesuatu hal . Anak cucu dan segenap rumpun keluarga Siambe Sikala Lembang banyak yang berkediaman di kelurahan Padang Subur Padang Sappa dan Padang Lambe ( Lorong Seribu ) .
Wija To Luwu
Salama’ Ki To Pada Salama’
Sumber: Tokoh Masyarakat Padang Sappa , Sejarawan Tana Luwu YM Drs. Andi Abdullah Sanad Kaddiraja Opu To Sulolipu ,Opu Jemma Tongeng kedatuan Luwu Penanggung jawab: Rumpun keluarga Siambe Sikala Lembang