Siaran Berita, Jambi, Indonesia — Di tengah gempuran era digital dan modernisasi yang tak henti menantang generasi muda Indonesia, hadir satu nama yang mulai mengemuka sebagai simbol harapan baru. Ia adalah Bagas Satya Arsitama, remaja kelahiran Muara Bungo, 2 Juni 2007, yang kini tengah menapaki perjalanan luar biasa dalam dunia pendidikan, literasi, dan pengembangan diri. Bagas lahir dan tumbuh dalam keluarga yang harus berpindah karena tuntutan tugas orang tuanya. Dari tanah kelahirannya di Muara Bungo, ia kemudian menetap di Kota Jambi. Namun, perpindahan geografis ini justru memperkaya perspektifnya tentang hidup dan perjuangan. Di sinilah ia mulai membentuk karakter kuat yang mengakar pada nilai-nilai konsistensi, keberanian, serta kerja keras yang tulus.
Saat ini, Bagas merupakan siswa aktif di SMA Negeri 5 Kota Jambi, dan dikenal sebagai pelajar yang tak hanya menonjol secara akademis, tetapi juga memiliki dedikasi tinggi terhadap pengembangan diri dan lingkungan sekitarnya. Ia menaruh minat besar dalam bidang teknologi, dunia tulis-menulis, serta penguatan karakter melalui literasi dan pengabdian sosial. Bagas membangun personal branding sebagai pemuda kreatif dan konsisten, yang selalu berupaya memberikan dampak positif melalui setiap langkah yang ia ambil. Prinsip hidupnya sederhana namun kuat: bahwa kerja keras, keberanian untuk bermimpi besar, serta niat yang tulus adalah kombinasi yang mampu menghantarkan seseorang menuju pencapaian luar biasa.
Keyakinan tersebut terbukti melalui prestasi-prestasi gemilang yang berhasil ia raih. Di usianya yang masih sangat muda, Bagas telah diterima di tiga perguruan tinggi internasional bergengsi, yakni Universiti Utara Malaysia, Curtin University, dan University of Technology Sydney (UTS Australia). Keberhasilan ini tidak hanya mencerminkan kualitas akademik yang unggul, tetapi juga kemampuan adaptasi global dan kesiapan mental yang jarang dimiliki remaja seusianya. Selain capaian akademik, Bagas juga aktif dalam berbagai kegiatan organisasi dan ekstrakurikuler. Ia merupakan anggota dari Paskibra sekolah, serta rutin mengikuti Olimpiade Sains tingkat nasional, yang menjadi wadah pengasahan intelektual dan penguatan semangat kompetitifnya. Dalam setiap aktivitas, Bagas senantiasa menampilkan integritas, disiplin, dan rasa tanggung jawab yang tinggi.
Namun, kontribusi Bagas tidak hanya terbatas pada ruang kelas dan organisasi sekolah. Ia juga aktif berkarya dalam dunia literasi. Salah satu karyanya yang mendapat perhatian adalah novel berjudul “Rahasia di Balik Senyuman”, sebuah karya fiksi yang merangkum kisah perjuangan, cinta, dan pencarian jati diri anak muda di tengah kompleksitas kehidupan masa remaja. Novel ini menjadi medium ekspresi Bagas dalam menyampaikan pesan tentang kejujuran terhadap diri sendiri, keberanian untuk bermimpi, dan pentingnya tetap berjuang meskipun dalam keterbatasan.
Di luar aktivitas sekolah dan literasi, Bagas terus menyibukkan diri dengan kegiatan yang membangun. Ia rutin mengikuti webinar dan pelatihan pengembangan diri, rajin berolahraga untuk menjaga kebugaran fisik, serta tak segan membantu teman-teman sebayanya dalam belajar teknologi dan bahasa Inggris. Ia juga menjadi bagian aktif dari Forum Anak Daerah Kota Jambi, komunitas yang berfokus pada pelibatan anak dalam pembangunan sosial dan perlindungan hak-hak mereka. Apa yang dilakukan Bagas hari ini bukan sekadar upaya pribadi untuk berkembang, tetapi sebuah komitmen kolektif untuk membangun masa depan yang lebih baik, tidak hanya bagi dirinya, tetapi juga bagi lingkungan dan generasinya. Ia percaya bahwa pendidikan adalah jembatan yang mampu mengubah nasib dan membuka jalan menuju perubahan besar. Bagas berharap agar langkahnya dapat menjadi inspirasi nyata bagi pelajar lain, khususnya di Jambi, untuk berani bermimpi lebih jauh dan bertindak lebih nyata.
“Gagal itu biasa, menyerah itu pilihan. Tapi percaya, orang yang tidak pernah berhenti mencoba, akan selalu lebih dekat dengan keberhasilan,” ujar Bagas dalam sebuah wawancara singkat. Kalimat ini bukan sekadar kutipan, melainkan filosofi hidup yang ia genggam erat dalam setiap fase pertumbuhannya.
Ketekunan dan semangat juangnya tak terlepas dari sumber inspirasi yang ia kagumi, yakni Presiden ke-3 Indonesia, B.J. Habibie. Sosok Habibie menjadi cermin bagi Bagas dalam membangun karier yang berbasis ilmu pengetahuan, cinta tanah air, dan dedikasi kepada kemanusiaan. Dari Habibie, Bagas belajar bahwa keilmuan dan moralitas bisa berjalan berdampingan, membentuk seseorang menjadi pribadi yang utuh. Kini, dengan bekal pengalaman, karya, dan visi yang terus berkembang, Bagas menatap masa depan dengan optimisme. Ia ingin melihat lebih banyak anak muda dari Jambi yang berani menembus batas, mengejar mimpi hingga ke luar negeri, dan kembali pulang dengan ilmu serta semangat membangun daerah.
Ia membayangkan masa depan di mana rekan-rekannya menjadi ilmuwan, penulis, pendidik, pebisnis, dan pemimpin masa depan yang tidak hanya sukses secara pribadi, tapi juga mampu membawa nama Jambi dan Indonesia harum di kancah dunia. Untuk menyimak aktivitas dan pencapaian Bagas Satya Arsitama lebih lanjut, publik dapat mengikuti akun Instagram pribadinya di @bagasarsitamaa. Sementara bagi yang ingin menikmati karya tulisnya, novel “Rahasia di Balik Senyuman” tersedia melalui tautan ini.