Bantul (MAN 2 Bantul) – Dalam rangka meningkatkan pemahaman tentang fiqih wanita, siswi yang sedang berhalangan melaksanakan salat Zuhur mengikuti kajian keputrian yang diadakan di madrasah. Kajian ini bertujuan memberikan wawasan lebih luas tentang hukum-hukum Islam yang berkaitan dengan perempuan, khususnya dalam hal ibadah dan keseharian.
Kegiatan ini berlangsung di ruang keterampilan dengan bimbingan pembina keputrian. Materi yang disampaikan meliputi fiqih wanita, termasuk ketentuan haid, nifas, dan istihadah, serta bagaimana seorang muslimah tetap bisa beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah meskipun sedang berhalangan salat. Selain itu, para siswi juga diajarkan tentang kebersihan diri, adab dalam berpakaian, serta pentingnya menjaga akhlak dalam kehidupan sehari-hari.
Salah satu siswi yang mengikuti kajian, Hanatri, mengungkapkan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat bagi dirinya dan teman-teman. “Kadang kami masih bingung mengenai batasan-batasan ibadah saat sedang berhalangan. Dari kajian ini, kami jadi lebih memahami apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan, serta bagaimana tetap bisa mendapatkan pahala meskipun tidak bisa salat,” ujarnya.
Pembina keputrian, Ibu Muslimah, menjelaskan bahwa kajian ini penting untuk membentuk pemahaman yang benar mengenai fiqih wanita. “Banyak di antara mereka yang masih ragu atau bahkan memiliki pemahaman yang keliru tentang hukum Islam terkait perempuan. Dengan adanya kajian ini, kami ingin memastikan mereka mendapatkan ilmu yang benar berdasarkan ajaran Islam,” jelasnya.
Selain mendengarkan materi, para siswi juga diberikan kesempatan untuk bertanya dan berdiskusi. Dengan suasana yang interaktif, mereka merasa lebih nyaman dalam mengungkapkan berbagai pertanyaan yang selama ini mungkin belum mereka pahami.
Pihak madrasah berharap bahwa kegiatan kajian keputrian ini dapat terus berlangsung secara rutin, sehingga siswi dapat semakin memahami ajaran Islam secara mendalam dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. (Smrd)
Syarat dan Ketentuan Penulisan di Siaran-Berita.com :
Setiap penulis setuju untuk bertanggung jawab atas berita, artikel, opini atau tulisan apa pun yang mereka publikasikan di siaran-berita.com dan klaim apa pun yang timbul dari publikasi tersebut, termasuk, namun tidak terbatas pada, klaim pencemaran nama baik, pelanggaran privasi, pelanggaran hak cipta, merek dagang, nama dagang atau pelanggaran paten, berita palsu, atau klaim lain apa pun yang didasarkan pada perbuatan melawan hukum atau kontrak, atau berdasarkan undang-undang negara Republik Indonesia
Selain itu, setiap penulis setuju, untuk membebaskan siaran-berita.com dari semua klaim (baik yang sah maupun tidak sah), tuntutan hukum, putusan, kewajiban, ganti rugi, kerugian, biaya, dan pengeluaran apa pun (termasuk penilaian biaya pengacara yang wajar) yang timbul dari atau disebabkan oleh publikasi berita apa pun yang dipublikasikan oleh penulis.”