Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik Inovasi Pengembangan Desa Gelombang 114 Universitas Hasanuddin (UNHAS) mengadakan Program Kerja Sosialisasi Dan Demostrasi Pembuatan Pupuk Kompos Dari Limbah Feses Sapi Dan Kulit Kacang Tanah yang bertempat di permandian Ere Tallasa, Desa Bantimurung, Kecamatan Tondong Tallasa, Kabupapten Pangkajene Dan Kepulauan, Rabu (23/7/2025).
Desa Bantimurung merupakan salah satu dari enam desa yang ada di Kecamatan Tondong Tallasa Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan. Mayoritas pekerjaan masyarakat di desa ini adalah petani, yang di mana salah satu komoditi pertanian unggulannya adalah kacang tanah. Selain bertani masyarakat di desa Bantimurung juga melakukan kegiatan peternakan. Namun, kegiatan tersebut menghasilkan limbah yang kerap kali tidak dimanfaatkan dan berdampak negatif terhadap lingkungan. Salah satunya ialah kulit kacang tanah yang berserakan di pekarangan rumah warga dan biasanya dibakar yang berefek pada pencemaran udara, selain itu limbah peternakan berupa feses/kotoran sapi banyak dijumpai berteteran di sepanjang jalan desa Bantimurung yang dapat mengganggu kenyamanan warga sekitar, selain itu juga dapat mengganggu kesehatan lingkungan.
Hadirnya mahasiswa KKN Tematik Inovasi Pengembangan Desa Gelombang 114 Universitas Hasanuddin memberikan solusi alternatif yakni pembuatan pupuk kompos dari limbah feses sapi dan kulit kacang tanah atas permasalahan yang dijumpai di desa Bantimurung. Selain itu, pembuatan pupuk kompos ini dapat membantu petani dalam memenuhi kebutuhan ladang dan sawah lantaran memiliki nilai ekonomis yang rendah namun berdampak positif pada kondisi tanah dalam waktu yang panjang.
Muhammad Fadhel, selaku penanggungjawab dari program kerja ini menanggapi “Limbah kulit kacang tanah memiliki kandungan yang sangat baik untuk kesuburan tanah, namun dalam pengaplikasian terhadap tanahaman sebaikan dialakukan fermentasi terlebih dahulu untuk memaksimalkan unsur hara yang diserap sebab jika diberikan secara langsung proses dekomposisinya lambat akibat kandungan selulosa dan lignin yang tinggi”.
Syamsul Bahri selaku PPL (penyuluh Pertanian Lapangan) Desa Bantimurung menanggapi “Dengan hadirnya kegiatan sosialisasi dan demonstrasi pembuatan pupuk kompos dari feses sapi dan kulit kacang tanah dapat membantu memperbaiki kualitas tanah di Desa bantimurung yang sudah menujukkan kondisi yang mengkhawatirkan.
Kegiatan mendapatkan antusiasme yang tinggi dari masyarakat dengan dihadiri oleh kurang lebih 30 orang masyarakat yang dirangkaikan dengan kegiatan pemberian pupuk organik cair kepada 4 peserta yang memenangkan undian. Sehingga dari kegiatan tersebut diharapkan dapat menjadi solusi atas permasalahan limbah feses sapi dan kulit kacang tanah yang sebelumnya meresahkan menjadi sesuatu yang bermanfaat bahkan menjadi sumber penghasilan warga di desa Bantimurung kecamatan Tondong Tallasa Kabupaten Pangkajenne dan Kepulauan.