Banda Naira, INFO_PAS – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Bandanaira menjalin kerja sama dengan Gereja Protestan Maluku (GPM) Banda Neira untuk memperkuat program pembinaan kepribadian bagi Warga Binaan. Kolaborasi ini ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang berlangsung di Pastori Jemaat GPM Banda Neira, Jumat (19/9).
PKS ditandatangani oleh Kepala Lapas Bandanaira, bersama Ketua Jemaat GPM Banda Neira. Kegiatan tersebut turut dihadiri oleh Kepala Subseksi Pembinaan beserta Stafnya. Penandatanganan PKS ini menjadi tonggak awal sinergi dalam upaya pembinaan rohani yang berkelanjutan, yang diharapkan memberikan dampak positif yang nyata bagi para Warga Binaan, baik selama menjalani masa pidana maupun setelah bebas nantinya.
Kepala Lapas Bandanaira, Mikha, menyatakan bahwa kerja sama ini menjadi tonggak awal sinergi pembinaan rohani berkelanjutan di dalam Lapas, yang menyentuh aspek moral dan spiritual Warga Binaan.
”Kerja sama ini merupakan bentuk komitmen Lapas Bandanaira dalam memberikan pembinaan menyeluruh kepada Warga Binaan, khususnya di bidang kerohanian. Dengan sinergi bersama GPM Banda Neira, kami ingin membentuk karakter Warga Binaan agar menjadi pribadi yang lebih baik dan siap kembali ke masyarakat,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa pembinaan kepribadian di lingkungan pemasyarakatan merupakan implementasi dari amanat Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2022 tentang Pemasyarakatan, khususnya Pasal 9, yang menegaskan hak Warga Binaan untuk menjalankan ibadah dan memperoleh perawatan jasmani maupun rohani.
”Ini juga sejalan dengan arahan Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Bapak Mashudi, yang menekankan pentingnya pembinaan spiritual sebagai fondasi reintegrasi sosial,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Jemaat GPM Banda Neira, Pdt. Juliet Noya, menyampaikan bahwa pihaknya siap memberikan dukungan penuh melalui kegiatan pembinaan rohani seperti pelayanan konseling, ibadah minggu, pembinaan dan penyuluhan agama Kristen, serta katekisasi khusus bagi Warga Binaan.
”Jemaat GPM memiliki peran penting dalam pembinaan moral dan spiritual masyarakat, termasuk Warga Binaan. Dengan adanya PKS ini, kami berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam membimbing mereka kembali ke jalan yang benar,” ungkapnya.
Secara terpisah, Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Maluku, Ricky Dwi Biantaro, menyampaikan apresiasinya atas inisiatif Lapas Bandanaira. Menurutnya, pembinaan kerohanian merupakan elemen penting dalam proses pembentukan karakter dan kesiapan mental Warga Binaan untuk kembali ke tengah masyarakat.
“Kami menyadari bahwa pembinaan kerohanian adalah pondasi utama dalam membentuk pribadi yang lebih baik. Melalui kerja sama ini, kami ingin memastikan bahwa Warga Binaan mendapatkan pembinaan spiritual yang intensif dan terarah sebagai bagian dari proses reintegrasi sosial,” tuturnya.
Kerja sama ini bukan sekadar formalitas, melainkan wujud nyata sinergi dalam memberikan pelayanan terbaik, sekaligus menciptakan lingkungan pemasyarakatan yang lebih kondusif, humanis, dan berorientasi pada pembinaan yang memberikan dampak positif. (Humas/LT)
Syarat dan Ketentuan Penulisan di Siaran-Berita.com :
Setiap penulis setuju untuk bertanggung jawab atas berita, artikel, opini atau tulisan apa pun yang mereka publikasikan di siaran-berita.com dan klaim apa pun yang timbul dari publikasi tersebut, termasuk, namun tidak terbatas pada, klaim pencemaran nama baik, pelanggaran privasi, pelanggaran hak cipta, merek dagang, nama dagang atau pelanggaran paten, berita palsu, atau klaim lain apa pun yang didasarkan pada perbuatan melawan hukum atau kontrak, atau berdasarkan undang-undang negara Republik Indonesia
Selain itu, setiap penulis setuju, untuk membebaskan siaran-berita.com dari semua klaim (baik yang sah maupun tidak sah), tuntutan hukum, putusan, kewajiban, ganti rugi, kerugian, biaya, dan pengeluaran apa pun (termasuk penilaian biaya pengacara yang wajar) yang timbul dari atau disebabkan oleh publikasi berita apa pun yang dipublikasikan oleh penulis.”